Pelatih Sekelas Guardiola Pun Segan Tampil di Markas Liverpool

Pelatih Sekelas Guardiola Pun Segan Tampil di Markas Liverpool
Josep Guardiola mengangkat trofi FA Cup setelah mengalahkan Watford 6-0 pada final di Wembley, 18 Mei 2019. (c) AP Photo

Bola.net - Josep Guardiola mengungkapkan rasa kagumnya terhadap markas kebanggaan Liverpool, Anfield Stadium. Menurutnya, stadion tersebut punya atmosfer yang berbeda hingga lawannya akan merasa dirinya menjadi 'kecil'.

Pelatih asal Spanyol itu memulai kiprahnya bersama Manchester City pada bulan Februari 2016 silam. Tak lama setelahnya, ia mendapatkan kesempatan membantu The Citizens untuk menghadapi Liverpool di Anfield dalam ajang Carabao Cup.

Saat itu, kedua tim hanya mampu bermain imbang 1-1. Pertemuan kembali terjadi beberapa hari setelahnya namun di kompetisi yang berbeda, yakni Premier League. Hasilnya, Manchester City tumbang dengan skor yang memalukan, 0-3.

Anfield menjadi neraka bagi Manchester City asuhan Guardiola. Ya, The Citizens belum pernah meraih kemenangan di stadion tersebut. Bahkan sejak kekalahan pertamanya, Sergio Aguero dkk hanya mampu meraih satu hasil imbang saja.

Pengalaman buruk itu ternyata tidak membuat Guardiola tenggelam dalam rasa takut, malah sebaliknya jadi merasa kagum. Satu hal yang diperhatikan olehnya adalah atmosfer stadion yang membuat tim lawan jadi merasa kecil di hadapan Liverpool.

"Saya yakin para pemain tahu bahwa Anfield adalah Anfield. Motto 'Ini adalah Anfied' bukan sekadar upaya pemasaran belaka," ujar Guardiola kepada Ara.

"Ada sesuatu yang takkan pernah anda dapatkan dalam stadion mana pun di dunia. Mereka mencetak gol dan dalam lima menit ke depan, anda merasa seperti sudah kebobolan empat gol lainnya. Anda merasa kecil dan pemain rival seperti sudah habis," lanjutnya.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 1 halaman

Markas Juventus Juga Berbahaya

Pada musim 2018-2019, Barcelona adalah saksi betapa bahayanya Anfield untuk tamunya. Skuat asuhan Ernesto Valverde itu datang dengan modal kemenangan 3-0 pada leg pertama semifinal Liga Champions dan hanya perlu hasil imbang untuk melaju ke final.

Sayangnya, jangankan hasil imbang, mereka justru dihancurkan dengan kebobolan empat gol tanpa mampu membalas. Alhasil, Barcelona pun harus tertunduk lesu dan terpukul oleh 'comeback' kedua kalinya berturut-turut.

"Kami semua telah melewati apa yang terjadi kepada Barca. Mereka menertawai saya saat kami kalah 0-3 dalam 15-20 menit pertama di perempat final," tambah Guardiola, yang memulai karir kepelatihannya di Barcelona tahun 2008 lalu.

Ada satu stadion yang diyakini akan sama menakutkannya dengan Anfield pada musim depan. Itu adalah Allianz Stadium, markas milik Juventus yang baru-baru ini mengumumkan nama Maurizio Sarri sebagai pelatihnya.

"Tahun depan adalah milik Torino [Juventus] dengan [Maurizio] Sarri dan Cristiano Ronaldo," tandasnya.