Paul Pogba Dipandang Sebagai Korban Kegagalan Manchester United

Paul Pogba Dipandang Sebagai Korban Kegagalan Manchester United
Paul Pogba. (c) AP Photo

Bola.net - - Mantan kiper Manchester United, Mark Bosnich meyakini Paul Pogba hanyalah korban yang disalahkan atas kegagalan MU. Menurutnya, performa Pogba masih layak diharapkan sebagai bintang utama yang bakal mengawal MU kembali ke kejayaan.

Meski membungkus 13 gol dan menyumbangkan 9 assists untuk MU di musim 2018/19 ini, Pogba tetap diserang kritik keras oleh fans MU yang kurang puas. Mereka menilai Pogba kurang berusaha dan tidak fokus di lapangan.

Pogba kembali gagal membuktikan dirinya sebagai gelandang top. Dia tenggelam di era Jose Mourinho, sempat bangkit di era Ole Gunnar Solskjaer, lalu kembali terpuruk di akhir musim. Dia mendapatkan hadiah hinaan ketika mengelilingi Old Trafford di akhir musim.

Biarpun demikian, Bosnich percaya Pogba tidak bersalah. Dia memandang Pogba sebagai korban - bagaimanapun fans harus menyalahkan seseorang, dan Pogba yang terpilih.

"Saya kira dia [Pogba] disalahkan karena banyak hal dan banyak yang tidak adil. Orang-orang punya gaya mereka sendiri dan cara mereka melakukan banyak hal, dan mereka harus menyadari bahwa dia adalah pemain berkelas dunia," tutur Bosnich kepada RT Sport.

Tak hanya itu, Bosnich juga membela sikap Pogba di luar lapangan. Pogba boleh saja sering bergonta-ganti gaya rambut, bergaya perlente, tetapi itu tidak ada hubungannya dengan performa di a di lapangan.

Sebab itu, Bosnich percaya Pogba bakal mendapatkan dukungan fans lagi begitu MU kembali ke jalur kemenangan. Baca komentar selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 1 halaman

Sesuai Tim

Menurut Bosnich, penyebab Pogba dikritik sebenarnya adalah permainan buruk Manchester United sebagai tim. Mereka menelan banyak kekalahan dan berada di posisi yang buruk, akibatnya Pogba sebagai pemain terbaik dinilai gagal membantu tim.

"Itu sama seperti kondisi tim saat ini soal bagaimana segalanya berjalan. Sebab mereka tidak mengincar yang terbaik dan MU tidak benar-benar berada di posisi mereka yang seharusnya. Orang-orang harus terus mengingat itu."

"Seperti yang selalu saya katakan, pemain terbaik dalam tim selalu dipuji ketika segalanya berjalan dengan baik, dan ketika tidak, mereka juga mendapatkan kritik yang paling besar," tandas dia.