Origi Tak Cukup, Liverpool Harus Membeli Pencetak Gol yang Sesungguhnya

Origi Tak Cukup, Liverpool Harus Membeli Pencetak Gol yang Sesungguhnya
Frank Onyeka dan Divock Origi beraksi di laga Midtjylland vs Liverpool di matchday 6 Liga Champions di MCH Arena, Kamis (10/12/2020) dini hari WIB. (c) Ritzau Scanpix via AP Photo

Bola.net - Kedalaman lini depan Liverpool dianggap kurang kuat oleh sang legenda klub, Jamie Carragher. Solusinya, klub berjuluk the Reds tersebut diminta untuk menjual Divock Origi serta menggantinya dengan penyerang yang lebih tajam.

Origi tak pernah dipertimbangkan sebagai pemain inti the Reds sejak trio Mohamed Salah, Roberto Firmino dan Sadio Mane padu. Namun, ketika diberi kepercayaan, ia nyaris tak pernah mengecewakan.

Contoh yang paling nyata terjadi pada babak semifinal Liga Champions musim 2018/19 kemarin. Origi mencetak dua gol yang membuat Liverpool mampu meraih kemenangan secara dramatis atas klub raksasa Spanyol, Barcelona.

Namun pada musim ini, Origi tidak lagi terlihat setajam yang dulu. Pemain berkebangsaan Belgia tersebut bahkan sempat kebanjiran kritik lantaran melewatkan peluang emas saat the Reds bertemu Burnley di ajang Premier League bulan lalu.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Origi Tidak Cukup Baik

Menurunnya performa Origi membuat kedalaman di lini depan Liverpool menjadi meragukan. Ditambah cederanya Diogo Jota, praktis Jurgen Klopp harus terus mengandalkan trio penyerang utamanya saat ini.

Ketika harus melakukan rotasi ataupun salah satu di antara ketiganya mengalami cedera, Liverpool jadi tidak memiliki sosok yang bisa diandalkan lagi. Oleh karenanya, Carragher berharap mereka mengganti Origi dengan sosok yang lebih layak.

"Liverpool sudah pasti harus membeli seorang pencetak gol. Saya tidak tahu secara pasti posisinya apa, entah itu seorang penyerang sentral ataupun seorang gelandang," tutur Jamie Carragher kepada Sky Sports.

"Mereka punya Divock Origi, namun dia tidak cukup baik. Dan dia seringkali bermain melebar, karena dia tidak bisa bermain sebagai seorang penyerang sentral," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Butuh Sosok Striker Utama

Carragher melihat kalau Liverpool terlalu mengandalkan Sadio Mane dan Mohamed Salah untuk mencetak gol, yang di mana keduanya bukanlah seorang penyerang murni. Roberto Firmino sendiri juga kerap disebut sebagai 'false 9'.

"Saya pikir Liverpool bisa membawa masuk seorang striker, hanya untuk memberikan guncangan dan jadi sosok utama yang mencetak gol," tambahnya.

"Saya pikir tekanan kepada kedua pemain tersebut untuk mencetak gol pada lini depan lapangan terlalu besar. Jika mereka tidak mencetak gol, Liverpool nampak seperti takkan mendapatkan gol," pungkasnya.

Pernyataan Carragher ada benarnya. Musim ini, Liverpool telah mencetak 45 gol dari 24 laga pada ajang Premier League. 24 gol di antaranya disumbangkan oleh Mo Salah dan Sadio Mane jika dikombinasikan.

(Goal International)