Mulai William Gallas sampai Granit Xhaka, Ini 7 Kutukan Kapten Arsenal

Mulai William Gallas sampai Granit Xhaka, Ini 7 Kutukan Kapten Arsenal
Granit Xhaka (c) AP Photo

Bola.net - Granit Xhaka bisa jadi kehilangan ban kapten Arsenal usai meledak emosi ketika bermain imbang 2-2 dengan Crystal Palace akhir pekan lalu. Xhaka tidak bisa menahan diri dan balas mengumpat publik Emirates Stadium.

Gelandang 27 tahun ini bereaksi buruk saat ditarik keluar di babak kedua. Xhaka seakan-akan menantang cemoohan fans Arsenal, berjalan lambat-lambat, lalu melepas kostum sebelum memasuki lorong.

Luapan emosi Xhaka ini jelas kontroversial dan mengundang kritik. Dia dianggap tidak lagi punya masa depan sebagai kapten Arsenal, harus segera dicopot.

Uniknya, Sky Sports menyebut bahwa Xhaka bukanlah kapten Arsenal yang menimbulkan kontroversi atau berisiko dicopot. Justru ada banyak masalah dalam kapten-kapten Arsenal pada satu dekade terakhir.

Siapa saja? Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 7 halaman

William Gallas

Masalah dimulai ketika Arsene Wenger menyerahkan ban kapten pada William Gallas usai kepergian Thierry Henry pada Agustus 2007. Keputusan ini tidak disukai fans, dan pada akhirnya mengganggu ruang ganti.

Gallas merupakan sosok yang mudah emosi, meledak-ledak. Sikapnya sering dikritik karena tidak mencerminkan pemain Arsenal.

2 dari 7 halaman

Cesc Fabregas

Cesc Fabregas (c) AFPCesc Fabregas (c) AFP

Wenger memilih pemain muda daripada yang berpengalaman, dia menunjuk Cesc Fabregas yang kala itu masih berusia 21 tahun. Saat itu, tampaknya Wenger ingin pemain muda lebih bertanggung jawab.

Sayangnya, Fabregas kian frustrasi karena sulit meraih trofi di Arsenal. Pada akhirnya dia pulang ke Barcelona, meski itu menodai loyalitasnya pada The Gunners.

3 dari 7 halaman

Robin van Persie

Robin van Persie (c) AFPRobin van Persie (c) AFP

Kisah ban kapten Robin van Persie nyaris sama, bahkan lebih buruk. Dia dipercaya mengenakan ban kapten setelah menikmati musim terbaiknya pada musim 2011/12, 30 gol di Premier League dibungkus Van Persie.

Namun, entah mengapa Van Persie tidak mau meneken kontrak baru. Arsenal terpaksa menjualnya, Van Persie memilih MU. Tentu, transfer ini dianggap sebagai pengkhianatan kapten Arsenal.

4 dari 7 halaman

Thomas Vermaelen

Saat itu, keputusan menunjuk Thomas Vermaelen sebagai kapten tampak logis, tapi performanya terus merosot usai mengenakan ban kapten. Perlahan-lahan, Vermaelen kehilangan tempatnya di tim inti.

Dia meninggalkan Arsenal untuk Barcelona pada tahun 2014. Transfer ini tidak terlalu berguna, Vermaelen hanya duduk di bangku cadangan.

5 dari 7 halaman

Mikel Arteta

Mikel Arteta membantu Arsenal melalui periode sulit sejak tiba pada tahun 2011. Dia menerima estafet ban kapten dari Vermaelen.

Sayangnya, karier Arteta terputus-putus karena cedera. Dia tidak banyak bermain, justru sering absen. Tentu, kapten seharusnya hadir di lapangan untuk memimpin tim, Arteta gagal melakukannya.

6 dari 7 halaman

Per Mertesacker

Fans Arsenal cukup bingung ketika Wenger menunjuk Per Mertesackker sebagai kapten. Padahal saat itu bek tengah jangkung ini menepi cukup lama karena cedera lutut parah.

Mertesacker sebenarnya disukai fans karena loyal, tapi masalah cedera tidak bisa diabaikan. Dalam dua tahun menjabat kapten Arsenal, Mertesacker hanya memainkan 14 pertandingan.

7 dari 7 halaman

Laurent Koscielny

Laurent Koscielny (c) AP PhotoLaurent Koscielny (c) AP Photo

Sebelum Xhaka, ada Laurent Koscielny. Dia merupakan salah satu yang terbaik dari nama-nama sebelumnya. Koscielny bisa memimpin dari pos bek tengah.

Sayangnya, Koscielny berang ketika permintaan transfernya ditolak pada Juli 2019 lalu. Dia bersikap tidak profesional dengan menolak mengikuti tur pramusim.

Pada akhirnya, Koscielny memaksakan kepindahannya ke Bordeaux, yang membuka jalan bagi Xhaka menjadi kapten.

Sumber: Sky Sports