Michael Emenalo dan Kisah Usahanya Cegah Akademi Pemain Muda Chelsea Dibubarkan

Michael Emenalo dan Kisah Usahanya Cegah Akademi Pemain Muda Chelsea Dibubarkan
Michael Emenalo (c) afp

Bola.net - Mason Mount dan Tammy Abraham harus berterima kasih kepada Michael Emenalo karena tanpanya mereka mungkin tak akan pernah bisa menimba ilmu di akademi pemain muda Chelsea dan tampil di skuat senior The Blues.

Emenalo pernah menjabat sebagai direktur akademi Chelsea. Ia bekerja di klub London tersebut dari tahun 2010 hingga 2017.

Awalnya ia bekerja sebagai asisten manajer di satu tahun pertamanya di Chelsea. Namun setelah itu ia dipercaya untuk menjadi direktur teknik.

Salah satu tugas besarnya di Chelsea adalah untuk mengembangkan pemain muda di klub tersebut. Ia melakukannya di bawah arahan sejumlah manajer.

Yang pertama adalah Carlo Ancelotti. Kemudian secara beruntun di bawah Andre Villas-Boas, Roberto Di Matteo, Rafael Benitez, Jose Mourinho, Eddie Newton, Steve Holland, Guus Hiddink dan Antonio Conte.

Ternyata dari sembilan nama manajer itu, ada satu yang beranggapan bahwa membina pemain muda di akademi klub adalah hal yang sia-sia. Pembinaan itu disebut terlalu mahal.

Menurutnya uangnya sebaiknya dipakai di pos lain. Selain itu manajer itu juga menyebut pembinaan itu cuma buang-buang waktu.

1 dari 2 halaman

Pembelaan Emenalo

Pembelaan Emenalo

Roman Abramovich (c) AFP

Namun rencana itu ditentang habis-habisan oleh Emenalo. Ia berjuang agar akademi klub tidak sampai dibubarkan.

Ia pun membujuk bos besar Chelsea, Roman Abrahmovich. Untungnya taipan asal Rusia itu juga sependapat dengannya. Abramovich juga ingin melihat akademi itu menghasilkan pemain untuk skuat utama The Blues.

“Saya membela akademi ketika ada tekanan dan keraguan dan pesimisme," ungkapnya pada The Telegraph.

“Ada saat ketika ada desakan untuk melakukan lebih banyak dan seorang manajer datang untuk membuat presentasi untuk mengatakan akademi itu tidak perlu. Argumennya adalah terlalu lama, kita tidak punya waktu, kita harus menggunakannya untuk menghasilkan uang di sana-sini, dan bahwa pemiliknya harus berhenti memompa uang ke dalamnya karena rasanya seperti pemborosan," bebernya.

"Tapi itu bukan ide saya dan saya harus berjuang untuk melawannya."

Emenalo pun mengaku bangga sekali kepada Abramovich. "Karena kepercayaannya kepada saya dan kesediaan untuk mendengarkan saya dan memberi waktu akademi. Ia tidak akan menelantarkan [akademi itu]. Ia percaya akan hal itu dan pada saya, dan saya tidak bisa cukup berterima kasih padanya untuk itu," seru pria asal Nigeria ini.

2 dari 2 halaman

Berbuah Manis

Berbuah Manis

Tammy Abraham dan Mason Mount (c) AP Photo

Kepercayaan Abramovich pada Emenalo berbuah manis, khususnya pada musim 2019-20 ini. Sebab ada pemain dari akademi yang akhirnya mentas ke tim utama.

Seperti yang disebut sebelumnya, pemain itu adalah Mount dan Abraham. Keduanya kini menjadi salah satu pilar penting Chelsea di bawah asuhan Frank Lampard. Kemudian ada juga satu pemain di sektor bek yakni Fikayo Tomori.

Sebelumnya, sudah ada dua pemain lain yang mentas ke tim utama Chelsea. Mereka adalah Callum Hudson-Odoi dan Ruben Loftus-Cheek.

Meski demikian Michael Emenalo tak membeberkan siapa manajer yang punya ide untuk membubarkan akademi Chelsea tersebut. Saat ini Emenalo tengah menganggur setelah berpisah dengan AS Monaco pada Agustus 2019 kemarin.

(Telegraph)