Mengupas Rahasia 'Giant Slayer' West Ham United

Mengupas Rahasia 'Giant Slayer' West Ham United
West Ham (c) AFP
- Musim ini West Ham United menjadi salah satu sensasi terbaru di Premier League. Sekilas tidak terlihat hal yang istimewa bagi tim besutan Slaven Bilic ini. Mereka tidak memiliki bomber tajam seperti Leicester City dengan Jamie Vardy-nya, peringkat mereka di klasemen pun tidak mencolok, hanya berada di peringkat 8. Faktor yang membuat mereka menjadi sensasi terbaru di Premier League, adalah status mereka musim ini sebagai Giant Slayer.


Ya, pada musim ini West Ham telah bertransformasi menjadi tim spesialis penghancur tim-tim raksasa Premier League. Mulai dari sang juara bertahan , Manchester City, Liverpool serta Arsenal sudah bertekuk lutut di bawah kaki Dimitri Payet dkk. Untuk menyempurnakan rekor Giant Slaying mereka, akhir pekan ini mereka akan mengincar raksasa Premier League, Manchester United sebagai korban terakhir mereka di paruh musim ini.


Meski langganan menghancurkan para tim-tim raksasa Premier League, West Ham terkadang masih terpeleset saat menghadapi tim-tim yang levelnya di bawah tim-tim elit tersebut. Lantas apakah yang membuat The Hammers begitu perkasa melawan tim-tim raksasa Premier League musim ini? Berikut Bolanet coba rangkumkan lima resep rahasia Giant Slaying West Ham United.[initial]

   (bola/dub)

1 dari 5 halaman

Mengandalkan Serangan Sayap

Mengandalkan Serangan Sayap

Salah satu rahasia sukses West Ham untuk menundukan tim-tim raksasa Premier League adalah melalui serangan Sayap. Dalam catatan positioning report pada empat pertandingan kontra Arsenal, Chelsea, dan Liverpool, West Ham jarang sekali memulai serangan dari tengah melainkan dari sayap.

Hanya sekitar 26% Serangan West Ham dibangun dari tengah, sedangkan 44% Serangan mereka dibangun dari Sayap Kiri dan 30 % serangan mereka dibangun dari sayap kanan. Data ini diperkaut dengan tingginya angka Crossing yang dilakukan West Ham dengan rata-rata 12,25 Crossing per laga.
2 dari 5 halaman

Strategi Counter Attack

Strategi Counter Attack

Dalam pertandingan kontra tim-tim papan atas tersebut, West Ham tidak pernah sekalipun menguasai jalannya pertandingan. Penguasaan Bola paling besar yang pernah dilakukan tim besutan Slaven Billic tersebut hanyalah sebesar 47.8% pada saat melawan Chelsea, selebihnya mereka hanya menguasai bola berkisar antara 39-41%.

Akan tetapi West Ham sangatlah efisien dalam memanfaatkan peluang yang mereka miliki. Dari empat pertandingan tersebut mereka sudah mencetak total 9 gol, dimana 5 gol diantaranya berawal dari skema counter attack.
3 dari 5 halaman

Ketangguhan Adrian

Ketangguhan Adrian

Kehadiran sosok Adrian San Miguel di bawah mistar gawang West Ham tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu faktor kesuksesan West Ham dalam membungkam tim-tim raksasa Premier League. Dari empat pertandingan kontra tim-tim raksasa, ia dimainkan sebanyak tiga kali dan sukses mengemas satu cleansheets.

Catatan statistiknya pun tidak kalah mengesankan. Dalam tiga pertandingan tersebut kiper Spanyol tersebut dipaksa melakukan 12 penyelamatan, 4 tangkapan serta satu tinjuan untuk menjaga gawang The Hammers kebobolan lebih jauh. Salah satu aksi heroiknya terlihat pada laga kontra Manchester City, dimana ia menggagalkan beberapa peluang beruntun dari Sergio Aguero.
4 dari 5 halaman

Skema Set Piece Yang Bagus

Skema Set Piece Yang Bagus

Melawan tim-tim raksasa Premier League, West Ham memiliki peluang yang terbatas untuk melakukan percobaan gol. Untuk itu mereka mempunyai senjata rahasia yang cukup efektif yaitu berupa skema Set Piece yang sangat bagus.

Hal ini terlihat dari laga kontra Arsenal dimana skema Set Piece West Ham sukses membuat Cheikhou Koyate mencetak gol ke gawang Petr Cech. Selain itu Gol Diaffra Sakho ke gawang Manchester City juga lahir melalui skema Set Piece, dimana melalui skema sepak pojok Pedro Obiang meneruskan bola umpan Lanzini ke Sakho yang kemudian menjebol gawang Joe Hart
5 dari 5 halaman

Magis Dimitri Payet

Magis Dimitri Payet

Di bawah kepemimpinan Slaven Bilic, West Ham banyak melakukan pembenahan dengan mendatangkan sejumlah pemain. Akan tetapi jika harus memilih salah satu rekrutan terbaik Slaven Bilic pada musim ini, pilihan tersebut akan jatuh pada sosok Dimitri Payet.

Dibeli dari Olympique Marseille, Payet sukses menjadi dirijen serangan The Hammers musim ini. Ia sukses mendikte serangan West Ham dan terbukti ia sukses membuat 2 assist dari empat laga dan membuat total delapan peluang kala melawan tim-tim raksasa Premier League tersebut.