Membedah Masalah Kreativitas Arsenal: Teka-Teki yang Mustahil Dipecahkan Arteta?

Membedah Masalah Kreativitas Arsenal: Teka-Teki yang Mustahil Dipecahkan Arteta?
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta. (c) AP Photo

Bola.net - Akhir pekan lalu Arsenal menelan kekalahan pahit 1-2 dari Wolverhampton. Hasil yang ingin segera dilupakan Mikel Arteta, meski dia jelas harus segera mencari solusi.

Ya, Arsenal sekarang tengah menempuh awal musim terburuk mereka sejak 1981/82. Jumat (4/12/2020) besok mereka akan menghadapi Rapid Vienna di Liga Europa, wajib menang, sebelum melawan Tottenham di akhir pekan.

Masalah utama Arsenal saat ini masih sama, mereka tidak bisa menciptakan cukup peluang untuk mencetak gol. Padahal Arsenal sudah mencoba tampil berani dan menyerang, tapi begitu sulit menciptakan peluang matang untuk melepas tembakan.

Total Arsenal hanya membuat 30 tembakan tepat sasaran di Premier League musim ini, keempat terendah di antara tim-tim lain.

Sebenarnya apa masalah Arsenal, dan bisakah Arteta disalahkan sepenuhnya?

1 dari 3 halaman

Belum jelas

Ketika melihat daftar penyerang dalam skuad Arsenal, sulit membedah mengapa mereka begitu sulit mencetak gol -- bahkan tidak banyak tembakan ke gawang.

Meski begitu, menurut Football London, Arteta pun patut memikul beban kesalahan. Dia masih didukung fans, tapi sejumlah keputusannya terbilang aneh dan meragukan.

Arteta juga baru 12 bulan menangani Arsenal, klub senior pertama dalam kariernya sebagai pelatih. Dia masih dalam proses belajar, dan diduga akan jadi pelatih top.

2 dari 3 halaman

Masalah personil

Arteta memilih gaya bermain yang khusus untuk Arsenal, dengan mementingkan struktur tim dan berpusat pada aliran umpan serta kombinasi permainan.

Masalahnya, Arsenal yang sekarang sepertinya masih belum punya pemain yang tepat untuk mengimplementasikan filosofi permainan yang diinginkan Arteta. Alhasil mereka sering menemui jalan buntu ketika harus mengalirkan bola sampai di wilayah sepertiga akhir.

Terbukti, jika wilayah permainan dibagi dalam tiga bagian seimbang, Arsenal ada di peringkat ke-4 (dari 20 tim) dalam jumlah sentuhan di wilayah defensif mereka, lalu merosot ke peringkat 7 dalam sentuhan di tengah lapangan, dan merosot lagi ke peringkat ke-13 perihal sentuhan di lini serang.

3 dari 3 halaman

Terlalu kaku?

Terkadang untuk menciptakan peluang berbahaya, tim-tim mengandalkan kemampuan individu dan sentuhan magis pemain terbaik mereka. Namun, Arteta tidak membiarkan ini terjadi di Arsenal, tidak ada pemain yang boleh bermain bebas.

Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa Arsenal ada di peringkat ke-4 terbawah dalam jumlah dribel per 90 menit, juga jumlah operan matang per 90 menit.

Mereka juga tidak berani melepas tembakan jarak jauh. Ini semakin menjelaskan bahwa skuad Arsenal harus terpaku pada filosofi permainan Arteta, bahkan terlalu fokus, sampai tidak berani mencoba melepas tembakan spekulatif.

Memegang teguh taktik dan bermain disiplin memang perlu, tapi sepertinya Arteta pun harus memahami pentingnya kreativitas pemain di lapangan.

Sumber: Football London