Komparasi 3 Tim Terkuat MU di Bawah Ferguson: Era Cantona, Class of '92, dan Duet Ronaldo-Rooney

Komparasi 3 Tim Terkuat MU di Bawah Ferguson: Era Cantona, Class of '92, dan Duet Ronaldo-Rooney
Sir Alex Ferguson (c) AFP

Bola.net - Sir Alex Ferguson akan selalu dikenal sebagai salah satu pelatih terbaik sepanjang masa. Dia menangani Manchester United selama 27 tahun, mengangkat klub dari era gelap jadi salah satu kekuatan terbesar di dunia sepak bola.

Dia menuntun MU meraih 13 gelar juara Premier League, 5 FA Cup, dan dua Piala Eropa. Tidak ada yang bisa meremehkan peran Ferguson dalam mengembangkan MU jadi tim terbaik di dunia seperti sekarang, bahkan membentuk sepak bola Inggris.

Menurut Tribalfootball, kesuksesan Ferguson dapat dibagi jadi tiga periode, masing-masing ditengarai oleh perubahan taktik yang signifikan. Ada era 1992-94, 1996-99, dan 2006-09.

Tiga era tersebut dianggap sebagai era terpenting MU di bawah Ferguson Jika dibandingkan, era mana yang layak dianggap terkuat?

1 dari 6 halaman

1992-1994: Kedatangan Eric Cantona

Gagal menjuarai liga tahun 1992, tipis di bawah Leeds United, MU memulai musim baru dengan misi mengakhiri puasa 25 tahun tanpa gelar juara liga. Musim 1992/93 dimulai, 21 poin dari 15 pertandingan, tampaknya MU bakal gagal lagi.

Namun, saat itu Eric Cantona datang dan mengubah segalanya. Dia langsung mendongkrak performa tim, MU merangkak di klasemen. Pada akhirnya Setan Merah berhasil jadi juara di tahun 1993 dan mempertahankannya setahun kemudian.

Alasan utama kesuksesan MU adalah kreativitas Cantona. Ferguson mengubah formasi 4-4-2 jadi 4-4-1-1 untuk memaksimalkan kegeniusan pemain nomor 10 asal Prancis itu.

Evolusi formasi MU ini sangat berani, sebab saat itu sepak bola Inggris masih primitif dengan formasi 4-4-2.

2 dari 6 halaman

Komposisi Skuad 1992-1994

  • Kiper: Frasser Digby, Peter Schmeichel, Les Sealey
  • Bek: Colin Murdock, Steve Bruce, Gary Pallister, Lee Martin, Denis Irwin, Paul Parker, Gary Neville
  • Gelandang: Paul Ince, Mike Phelan, Bryan Robson, Nicky Butt, Paul Scholes, Andrey Kanchelskis, David Beckham, Lee Sharpe, Ryan Giggs
  • Penyerang: Eric Cantona, Brian McClair, Mark Hughes, Dion Dublin
3 dari 6 halaman

1995-1999: Class of '92 Raih Treble

Setelah gagal menjuarai liga tahun 1995, Ferguson membuat keputusan berani dengan membuang pemain-pemain berpengalaman seperti Kanchelskis, Hughes, dan Paul Ince, lalku membangun tim tangguh yang sekarang dengan pemain-pemain seperti Gary Neville, Phil Neville, David Beckham, Nicky Butt, dan Paul Scholes.

Saat titu MU diremehkan, dianggap tidak bisa jadi juara dengan mengandalkan bocah-bocah. Namun, MU membantah tudingan tersebut. Mereka benar-benar melaju kencang, menjuarai liga tiga musim beruntun dan meraih treble di tahun 1999.

Tim MU yang ini jauh lebih matang seiring dengan pengalaman Ferguson. Kultur MU terbentuk, mereka lebih sering menerapkan taktik yang kompleks sembari tetap jadi juara.

Kombinasi kedalaman skuad, lini serang tangguh, dan keberanian taktik Ferguson menuntun MU jadi juara Inggris dan Eropa.

4 dari 6 halaman

Komposisi Skuad 1995-1999:

  • Kiper: Peter Schemichel, Raymond van de Goouw, Kevin Pilkington
  • Bek: David May, Ronny Johnsen, Jaap Stam, Wes Brown, Danny Higginbotham, Denis Irwin, Gary Neville, Phil Neville, John Curtis
  • Gelandang: Roy Keane, Nicky Butt, Paul Scholes, Phil Mulryne, David Beckham, Jonathan Greening, Ryan Giggs, Jesper Blomqvist, Jordi Cruyff
  • Penyerang: Dwight Yorke, Andy Cole. Ole Gunnar Solskjaer, Teddy Sheringham
5 dari 6 halaman

2006-09: Rooney, Tevez, dan Ronaldo

Setelah empat tahun tanpa gelar juara liga, karier Ferguson diduga bakal segera berakhir. Namun, Ferguson mengambil keputusan berani dengan menggaet genius taktik Carlos Queiroz, keduanya membangun tim yang luar biasa,

MU meraih tiga gelar Premier League secara beruntun dan mencapai dua final Liga Champions. Tim ini dibangun di atas dasar solis, pertahanan Patrice Evra, Nemanja Matic, Rio Ferdinand, dan Gary Neville.

Ferguson mengembalikan gaya bermain serangan balik yang jadi ciri khas MU. Di lini tengah ada Michael Carrick, Owen Hargreaves, dan Paul Scholes yang bermain lebih mendalam.

Yang membuat MU ini istimewa adalah formasi yang mengalir luwes, terkadang tanpa striker. Mereka bisa bermain 4-3-3, 4-4-2, bahkan 4-6-0.

Di lini serang, ada trio Rooney-Ronaldo-Tevez yang mematikan, juga didukung ketangguhan Park Ji-Sung.

6 dari 6 halaman

Komposisi Skuad: 2006-09

  • Kiper: Edwin van der Sar, Tomasz Kuszczak, Tom Heaton
  • Bek: Rio Ferdinand, Nemanja Vidic, Gabriel Jeinze, John O'Shea, Wes Brown, Mikael Silvestre, Jonny Evans, Patrice Evra, Gary Neville, Danny Simpson
  • Gelandang: Michael Carrick, Paul Scholes, Darren Fletcher, Ryan Giggs,
  • Penyearng: Wayne Rooney, Park Ji-Sung, Cristiano Ronaldo, Ole Gunnar Solskjaer

Sumber: Tribalfootball