Mau Sukses? Chelsea Sebaiknya Berhenti Membeli Pemain dan Ikuti Liverpool

Mau Sukses? Chelsea Sebaiknya Berhenti Membeli Pemain dan Ikuti Liverpool
Thiago Silva dkk hanya bisa terdiam melihat Kevin De Bruyne menjebol gawang Chelsea. (c) Pool EPA via AP Photo

Bola.net - Ada satu tradisi Chelsea yang dipandang buruk oleh legenda Liverpool, John Barnes. Tradisi tersebut berkaitan dengan kebiasaan the Blues merekrut pemain baru di bursa transfer.

Pandemi Covid-19 seolah tidak memberikan dampak apapun terhadap neraca keuangan Chelsea. Mereka masih mampu membeli sejumlah pemain dengan nominal uang yang tidak sedikit.

Pada musim panas kemarin, Chelsea menggelontorkan uang sejumlah 200 juta pounds untuk mendatangkan Timo Werner, Kai Havertz, Ben Chilwell dan Hakim Ziyech. Di antara empat pemain tersebut, hanya Chilwell yang jauh dari kritik.

Sayang, jumlah uang itu tidak sejalan lurus dengan prestasi Chelsea. Mereka sempat menanjak di klasemen sementara Premier League, namun hanya bertahan sebentar dan kini sedang berada di peringkat ke-9.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Berhenti Belanja Pemain

Parahnya lagi, Chelsea belum meraih kemenangan lagi sejak mengalahkan West Ham United pada tanggal 12 Desember 2020 lalu. Situasi ini mengundang perhatian dari banyak orang tak terkecuali John Barnes.

Barnes beranggapan kalau budaya menghamburkan uang Chelsea untuk membeli pemain baru seharusnya dihentikan. Ketimbang itu, ia menyarankan mereka untuk mencari sistem yang tepat agar para pemainnya bisa menghasilkan performa maksimal.

"Chelsea harus berhenti membeli pemain karena mereka adalah yang terbaik dan bekerja dalam sistem yang di mana seharusnya cocok dengan para pemain baru," tutur Barnes kepada BonusCodeBets.

"Jika anda memiliki filosofi dan sistem bagaimana sebuah klub bekerja dan tim bermain, maka akan lebih mudah untuk merekrut pemain yang akan cocok dengan skema," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Ikuti Cara Liverpool

Barnes kemudian menjadikan Liverpool sebagai percontohan. Klub berjuluk the Reds tersebut bersedia memberikan waktu yang sangat panjang kepada Jurgen Klopp. Hasilnya, mereka berhasil memutus kutukan tanpa gelar di Premier League.

Sementara itu, Chelsea cukup sering melakukan pergantian pelatih jika prestasi tim memburuk. Lampard pun sedang berada di ujung tanduk lantaran tim jarang mendapatkan kemenangan belakangan ini.

"Lampard masih baru di Chelsea dan manajemen, jadi dia masih berusaha mencari jalan terbaik buat timnya bermain. Jurgen Klopp melewati dua tahun di Liverpool sebelum dia mula bekerja dengan baik," tambahnya.

"Dia diberikan waktu untuk melakukan itu. Lampard hanya punya waktu satu tahun di maanjemen dan membutuhkan waktu lagi karena mengembangkan sistem tak bisa dilakukan sebentar," pungkasnya.

(Express)