Marcus Rashford, Bukti Bahwa Man United Masih Unggul Satu Hal dari Man City

Marcus Rashford, Bukti Bahwa Man United Masih Unggul Satu Hal dari Man City
Striker Manchester United, Marcus Rashford. (c) AP Photo

Bola.net - Manchester City saat ini unggul jauh dari Manchester United pada hampir setiap urusan sepak bola sepak bola. Mereka punya skuad yang lebih baik dan menjalankan strategi transfer yang lebih baik. Namun, mengapa Man City sulit mempromosikan pemain-pemain muda mereka?

Saat ini tidak ada yang bisa meragukan kekuatan Man City. Mereka mengusung proyek besar beberapa tahun lalu dan mencapai puncaknya sejak ditangani Pep Guardiola.

Sayangnya, meski begitu dominan, Man City tidak bisa mengalahkan MU dalam satu hal: mempromosikan pemain muda secara reguler. Perbedaan ini begitu kentara, MU yang sekarang diperkuat banyak pemain akademi mereka sendiri.

Mengapa demikian? Apa yang kurang dari Man City? Mengutip Goal internasional, baca halaman berikutnya ya, Bolaneters!

1 dari 3 halaman

Rashford-nya MU

Pekan lalu, Marcus Rahsford mencapai penampilan ke-200 bersama Setan Merah. Penyerang 22 tahun ini pun sudah tampil cukup baik di Timnas Inggris, dengan 10 gol internasional.

Setelah Rashford, dewasa ini muncul Mason Greenwood yang tidak kalah menarik. Dua pemain ini merupakan jebolan akademi MU, sama seperti Jesse Lingard, Andreas Pereira, Scott McTominay, dan Brandon Williams.

Semua pemain itu mendapatkan kesempatan, entah bermain baik atau buruk. Kondisi ini kontras dengan Man City, yang tidak bisa memberikan kesempatan pada pemain muda begitu saja.

Minimnya jumlah pemain jebolan akademi Man City cukup mengkhawatirkan. Padahal, jika bicara prestasi, akademi Man City termasuk kuat di kompetisi usia muda.

2 dari 3 halaman

Gagal Menembus Skuad Utama

Satu dekade terakhir, tim muda Man City empat kali menjadi runner-up kompetisi FA Youth Cup dalam lima tahun terakhir. Catatan itu luar biasa, mereka punya tim kuat.

Nahasnya, meski akademi mereka sukses besar, hanya segelintir pemain-pemain itu yang bisa menembus tim utama. Pada akhirnya pemain-pemain bertalenta itu harus membela klub lain, yang mungkin membuat Man City menyesal.

Sebagai contoh, dari final FA Youth Cup 2015, Man City vs Chelsea, hanya Angelino yang mendapatkan kesempatan bermain di tim Man City musim ini, itu pun dia harus didatangkan kembali dari PSV.

Kontrasnya, dari tim muda Chelsea saat itu, ada Tammy Abraham dan Fikayo Tomori yang sudah jadi andalan Frank Lampard musim ini.

3 dari 3 halaman

Pengecualian

Tentu tidak semua pemain muda Man City gagal bersinaer. Sebut saja Phil Foden dan Erick Garcia, juga boleh mempertimbangkan Jadon Sancho. Masalahnya, pemain-pemain itu pun tidak mendapatkan kesempatan karena skuad Man City sudah terlalu kuat.

Man City bisa mengembangkan level pemain-pemain muda mereka, bahkan ada banyak pemain yang bisa tampil baik di level senior. Namun, pada akhirnya pemain-pemain itu hanya akan jadi pelapis, menunggu kesempatan bermain.

Situasi Man City ini benar-benar berbeda dengan MU dan Rashford-nya. Rashford merupakan jebolan akademi MU, pernah berlatih bareng Cristiano Ronaldo. Kini, dia terbilang sebagai pemain paling penting dalam skuad MU.

Benar, Man City punya Foden, tapi dia harus menunggu kepergian David Silva hanya untuk mendapatkan menit bermain. Ketika Rahsford sudah jadi andalan dan memikul tanggung jawab besar, Foden masih belum berkembang sebagai salah satu pemain muda.

Sumber: Goal