Manchester United Dapat Penalti Usai Peluit Akhir Laga Ditiup Wasit, Kok Bisa Sah?

Manchester United Dapat Penalti Usai Peluit Akhir Laga Ditiup Wasit, Kok Bisa Sah?
Bruno Fernandes menendang penalti pada laga melawan Brighton di pekan ketiga Premier League 2020/2021 (c) AP Photo

Bola.net - Manchester United menang atas Brighton lewat gol penalti pada akhir laga. Saat itu, wasit sudah meniup peluit laga berakhir. Lalu, mengapa bisa gol penalti Bruno Fernandes dianggap sah?

Manchester United berjumpa Brighton di pekan ketiga Premier League musim 2020/2021. Pada laga di Amex Stadium, Sabtu (26/9/2020) dini hari WIB, Setan Merah meraih kemenangan dengan skor 2-3.

Setan Merah mendapat gol melalui bunuh diri Lewis Dunk, Marcus Rashford dan penalti Bruno Fernandes. Sementara, dua gol Brighton diraih dari penalti Neal Maupay dan Solly March.

Bagi United, ini menjadi tiga poin pertama mereka di Premier League. Sebab, mereka kalah dari Crystal Palace di pekan pertama. United menang lewat gol yang tercipta secara dramatis.

1 dari 3 halaman

Apakah Penalti Bruno Fernandes Sah?

Brighton membuat skor menjadi imbang 2-2 lewat gol Solly March pada menit 90+5. Tak lama, laga kembali dimulai dan terjadi handball oleh Neal Maupay. Saat itu, wasit Chris Kavanagh sudah meniup peluit tanda laga berakhir.

Namun, wasit kemudian melihat VAR untuk meninjau ulang momen yang terjadi. Chris Kavanagh lalu memutuskan handball dilakukan Neal Maupay dan Manchester United mendapat penalti. Sekali laga, saat peluit akhir laga sudah ditiup.

Apakah gol itu sah?

Berdasar pada aturan dari International Football Association Board (IFAB), sebuah badan yang membuat Laws of the Game sepak bola, tidak ada restriksi atau batasan waktu secara rinci kapan VAR sah untuk digunakan.

"Tidak ada batasan waktu untuk proses peninjauan karena ketepatan lebih diutamakan daripada kecepatan. Wasit dan ofisial pertandingan lain harus selalu membuat keputusan awal [termasuk tindakan disiplin] seolah-olah tidak ada VAR [kecuali insiden yang 'terlewat']," bunyi penjelasan di IFAB.

IFAB menerangkan bahwa ketepatan lebih penting dari kecepatan. "Karena beberapa situasi yang lebih kompleks dengan beberapa keputusan/insiden yang harus ditinjau, tidak ada batas waktu maksimal proses peninjauan."

"Wasit lalu akan mengambil keputusan/mengubah/membatalkan tindakan disiplin [jika dibutuhkan] dan memulai kembali permainan sesuai dengan Laws of the Game," bunyi IFAB.

2 dari 3 halaman

Komentar Brighton

Komentar Brighton

Manajer Brighton, Graham Potter. (c) AP Photo

Pelatih Brighton, Graham Potter tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya setelah timnya dikalahkan Manchester United.

"Semua hal kecil telah melawan kami tetapi kami benar-benar bagus selama 90 menit dan kami harus menjadikannya motivasi ke depan. Kami telah berkembang sebagai sebuah grup, sebagai sebuah tim, dan kami akan menerima kemunduran itu sepositif mungkin," lanjutnya.

"Saya tidak tahu berapa jumlah tembakannya tetapi kami dominan. Kami pantas mendapatkan sesuatu dari permainan untuk sedikitnya," tutupnya.

3 dari 3 halaman

Komentar Manchester United

Ole Gunnar Solskjaer senang dengan kemenangan yang diraih Manchester United, terlepas dari cara anak asuhnya bermain. Sang manajer merasa United pantas menang karena kerja keras yang dilakukan pasukannya.

“Ketika mereka menyamakan kedudukan, Anda mengira kami kehilangan dua poin. Mungkin apa yang pantas kami dapatkan adalah satu poin," kata Solskjaer di situs resmi klub.

"Saya tidak berpikir kami pantas mendapatkan lebih, tetapi karakter yang mereka perlihatkan menunjukkan pantas mendapat lebih," imbuh manajer asal Norwegia.

Sumber: Goal International