Manchester City 2013/14: Dua Pukulan Beruntun dan Satu Laga Terberat David Silva

Manchester City 2013/14: Dua Pukulan Beruntun dan Satu Laga Terberat David Silva
David Silva (c) Bola.net

Bola.net - Selama memperkuat Manchester City, David Silva sudah melalui banyak pertandingan berat. Gelandang City asal Spanyol itu pun memilih satu pertandingan yang menurut dia paling berat.

Pilihannya terbilang mengejutkan. Pasalnya, di pertandingan yang dimaksud itu, lawannya 'cuma' Hull City. Namun, perlu diingat bahwa laga itu datang setelah City sebelumnya berturut-turut dipukul oleh Wigan dan Barcelona.

Silva sudah memperkuat City sejak 2010. Pemain 34 tahun Spanyol itu diyakini akan hengkang setelah kontraknya habis pada Juni 2020.

Silva melihat kembali perjalanan kariernya bersama City, di mana dia sudah bermain untuk tiga manajer berbeda - Roberto Mancini, Manuel Pellegrini, dan Josep Guardiola.

Salah satunya adalah tentang satu pertandingan bersama City yang menurut dia paling berat. Pertandingan itu adalah tandang melawan Hull City di Premier League 2013/14.

1 dari 8 halaman

Musim Juara

Musim Juara

Manuel Pellegrini (c) AFP

Musim 2013/14 adalah musim di mana City meraih titel liga mereka yang ke-4. Itu juga menjadi satu-satunya gelar Premier League yang mereka raih di era kepelatihan Manuel Pellegrini.

Namun, jalan menuju tangga juara tidaklah mudah. Seperti disebutkan Silva, laga tandang melawan Hull City pada pekan ke-30, yang digelar 15 Maret 2014, bahkan dia anggap sebagai laga terberatnya selama berseragam City.

Di awal musim, City berpeluang meraih empat gelar, tapi dua melayang dalam waktu singkat di bulan Maret.

2 dari 8 halaman

Dua Pukulan Beruntun

City secara mengejutkan disingkirkan Wigan di putaran keenam FA Cup. Main di kandang sendiri, 9 Maret 2014, City takluk 1-2.

Tiga hari berselang, City dikandaskan Barcelona di babak 16 besar Liga Champions. City kalah 1-2 pada leg kedua di Camp Nou dan tersingkir dengan agregat 1-4.

Dua pukulan beruntun ini membuat City limbung.

3 dari 8 halaman

Dua Lepas, Satu Sudah di Tangan

Dua dari empat gelar yang diincar City sudah lepas. Namun, City setidaknya sudah mengamankan satu gelar.

Gelar itu didapatkan di Piala Liga. Di final, tujuh hari sebelum dijegal Wigan di FA Cup, City berhadapan dengan Sunderland.

City menang 3-1 lewat gol-gol Yaya Toure, Samir Nasri, dan Jesus Navas. Itu menjadi trofi pertama persembahan Pellegrini.

4 dari 8 halaman

Fokus Mengejar Chelsea di Premier League

Fokus Mengejar Chelsea di Premier League

Chelsea (c) AFP

Setelah berturut-turut tersingkir dari FA Cup dan Liga Champions, City langsung fokus penuh ke Premier League. Yang satu ini tidak boleh lepas juga.

Tiga hari setelah dikandaskan Barcelona, City tandang ke markas Hull. Di atas kertas, ini harusnya menjadi sebuah laga yang mudah.

Waktu itu, City berada di peringkat dua, dengan selisih dua poin dari pemimpin klasemen Chelsea. Sementara itu, Hull berada di posisi 14.

Namun, laga ini hampir menjadi sebuah petaka.

5 dari 8 halaman

Kartu Merah Kompany

Kartu Merah Kompany

Vincent Kompany (c) AFP

Melawan Hull, yang kala itu dilatih Steve Bruce, City sejatinya ingin langsung mengambil inisiatif serangan. Namun, mereka justru mendapatkan start yang buruk.

Baru sepuluh menit laga di KC Stadium berjalan, City sudah harus kehilangan satu pemain. Itu pun bukan pemain sembarangan, tapi bek sentral sekaligus kapten Vincent Kompany.

Kompany dikartu merah langsung usai menjatuhkan Nikica Jelavic yang berlari bebas menuju gawang.

Namun, hanya lima menit setelah kartu kuning Kompany, City justru memecah kebuntuan lewat sebuah stunning strike dari Silva.

Tak ada gol lagi hingga jeda. Di babak kedua, Hull mendominasi permainan. Shane Long, Jelavic, hingga George Boyd berulang kali mengancam gawang City yang dijaga Joe Hart. City tertekan. Keunggulan mereka terancam hilang.

Kegigihan City terbayar. Di menit 90, dari operan Silva, Edin Dzeko membobol gawang Hull dan memastikan City menang 2-0.

6 dari 8 halaman

Peran Krusial Silva

Silva berperan sangat krusial dalam laga ini. Berkat dia, City bisa mengamankan tiga poin.

"Titik baliknya adalah gol Silva," kata Steve Bruce waktu itu. "Mereka bertahan sangat dalam. Kami terus berusaha membongkarnya, tapi pada akhirnya ini menjadi satu laga yang membuat frustrasi."

"Kami memiliki kesempatan, tapi tak cukup bagus untuk memanfaatkan keunggulan yang ada. Kami kesulitan menciptakan peluang gol. Kami tak punya kemampuan itu."

7 dari 8 halaman

Kenangan Silva

Kenangan Silva

David Silva (c) AP Photo

Baru-baru ini, di Reddit Ask Me Anything, Silva ditanya tentang pertandingan terberatnya selama bersama City. Dia memilih pertandingan melawan Hull itu sebagai yang terberat.

"Ada banyak pertandingan berat, tapi kalau harus memilih satu - saya rasa itu adalah yang ketika tandang melawan Hull City di musim 2013/14," kata Silva, seperti dikutip Manchester Evening News.

"Seingat saya, mereka mengusir Kompany, padahal kami harus menang jika ingin menjuarai liga."

"Kami mampu melakukannya, tapi itu tidak mudah, karena kami bermain dengan sepuluh orang," imbuhnya.

8 dari 8 halaman

Juara dengan 102 Gol

Juara dengan 102 Gol

Manchester City (c) AFP

Pekan itu, sebelum City menang di kandang Hull, Chelsea terlebih dahulu terpeleset di markas Aston Villa. Pasukan Jose Mourinho takluk 0-1.

City pun menyalip Chelsea, dan memimpin klasemen dengan keunggulan satu poin, dengan delapan laga tersisa.

City akhirnya finis sebagai juara dengan perolehan 86 poin. City juga mencetak 102 gol sepanjang musim.

Chelsea finis peringkat tiga dengan 82 poin. Di posisi dua adalah Liverpool besutan Brendan Rodgers, yang mencetak 101 gol dan mengemas 84 poin.