Liverpool Diperingatkan Bisa Alami Nasib Seperti Tottenham

Liverpool Diperingatkan Bisa Alami Nasib Seperti Tottenham
Liverpool vs Tottenham (c) AFP
- Mantan penggawa , Graeme Souness, menyebut gaya main agresif yang diperagakan The Reds memiliki resiko pada stamina para pemain dan mereka bisa bernasib sama seperti musim lalu.


Sejak dilatih oleh Jurgen Klopp, Liverpool jadi tim yang dominan dalam menguasai bola. Dan ketika mereka kehilangan penguasaan atas si kulit bundar itu, mereka akan terus mengejar bola itu sampai berhasil mendapatkannya kembali. Mereka juga jadi tim yang selalu berlari di sepanjang laga tanpa kenal lelah.


Hal itu pulalah yang membuat Liverpool kini jadi tim yang paling rajin di liga. Total para pemainnya sudah melahap jarak tempuh lari sejauh 815 km.


Hasilnya juga sepadan karena Liverpool bisa tampil atraktif dan haus gol. Namun Souness memperingatkan Jordan Henderson cs bahwa gaya main seperti itu memiliki efek negatif, yang biasanya muncul jelang berakhirnya kompetisi. Contohnya bisa dilihat pada skuat Tottenham musim lalu, di mana mereka gagal juara, dan juga di tim yang ditangani Mauricio Pochettino sebelumnya.


"Bahaya gaya main agresif Liverpool, Manchester City dan Tottenham, tiga tim teratas dengan jarak tempuh terpanjang musim ini, adalah bahwa Anda akan kehabisan tenaga, entah apakah itu lebih dari 90 menit atau di sepanjang musim," cetusnya pada The Times.


"Itu terjadi pada Tottenham musim lalu dan tim Mauricio Pochettino di Espanyol. Dalam tiga musim penuh di sana, 2009-12, timnya hanya memenangkan empat dari 14 pertandingan terakhir mereka di musim pertama, menang cuma dua kali di 13 laga terakhir di musim kedua dan menang tiga kali di 14 laga terakhir di musim ketiga," terang Souness. [initial]


 (tms/dim)