Lima Tahun Jurgen Klopp di Liverpool: Empat Prediksinya yang Tepat dan Satu yang Meleset

Lima Tahun Jurgen Klopp di Liverpool: Empat Prediksinya yang Tepat dan Satu yang Meleset
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp. (c) AP Photo

Bola.net - 8 Oktober 2015. Tanggal tersebut menjadi tanggal bersejarah yang menandakan hari di mana Jurgen Klopp resmi gabung dengan Liverpool.

Penunjukan mantan bos Borussia Dortmund ini sangatlah jitu. Sebab Liverpool mampu bangkit dari tidur panjangnya.

Ia secara perlahan tapi pasti mampu membuat Liverpool menjadi tim yang solid. Ia membongkar pasang tim secara bertahap mencari komposisi terbaik.

Klopp sempat membawa Liverpool melaju ke tiga final: Liga Europa, Piala Liga, dan Liga Champions. Namun ia mampu menembus kekalahan di final UCL 2018 di musim berikutnya.

Trofi Liga Champions 2018-19 tersebut menjadi trofi pertama Liverpool di bawah asuhan Klopp. Ia kemudian melanjutkannya dengan meraih trofi UEFA Super Cup dan Piala Dunia Antar Klub.

Musim 2019-20, Klopp pun sukses membawa Liverpool meraih trofi yang sudah lama mereka idam-idamkan: Premier League. Status legenda pun disematkan kepadanya.

Jurgen Klopp kini genap lima tahun membesut Liverpool. Lima tahun yang sukses.

Sebelum Liverpool meraih sukses seperti sekarang, Klopp pernah melontarkan lima prediksi soal masa depannya di Anfield. Empat di antaranya tepat sasaran dan satu meleset.

Penasaran dengan prediksi tersebut? Simak saja terus ke bawah Bolaneters.

1 dari 5 halaman

Jadikan Anfield Benteng yang Kokoh Lagi

Jadikan Anfield Benteng yang Kokoh Lagi

Para pemain Liverpool rayakan kemenangannya atas Barcelona di hadapan para suporternya di Anfield. (c) AP Photo

Anfield bukan tempat yang angker bagi tim-tim lawan. Hal tersebut tak lepas dari santuy-nya suporter Liverpool. Mereka disebut tak lagi terlalu bersemangat mendukung timnya kala menjamu tim-tim lawan.

“Sangat penting bagi kami untuk membuat semuanya lebih dekat. Kami harus lebih dekat dengan semua staf, para penggemar," serunya.

“Penting bagi mereka untuk tidak berpikir 'ini orang-orang yang dibayar dengan baik, kami adalah penggemarnya'. Saya ingin berbeda di saat-saat ini. Ini adalah keluarga sepak bola terbesar di dunia dan kami mencoba untuk menjalani ini."

“Melihat dari luar, mereka terlihat sedikit gugup. Suasana di stadion bagus tapi tidak ada yang benar-benar menikmatinya. Itu tidak pernah cukup baik," keluhnya.

Komentar terakhir Klopp mengacu pada begitu menuntutnya pendukung Liverpool. Demikian juga dengan bagaimana mereka secara teratur mencari pilihan yang tidak tepat bahkan setelah kemenangan yang paling mengesankan.

Klopp kemudian mengatakan bahwa ia merasa kesepian usai timnya kalah di laga lawan Crystal Palace. Sebab saat itu para suporter keluar begitu saja dari stadion Anfield.

Beberapa pekan kemudian menjadi titik balik bagi Liverpool. Usai imbang 2-2 lawan West Brom, Klopp mengajak anak-anak asuhnya untuk bersama-sama memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan pada para pendukung di stadion.

Sejak saat itu hubungan Liverpool dan fans menjadi sangat erat kembali. Anfield pun menjadi riuh kembali saat Jordan Henderson dkk bertanding. Atmosfernya luar biasa. Hal ini berimbas pada tangguhnya The Reds kala bermain di markasnya sendiri.

Mereka tak terkalahkan dalam 61 laga di kandang. Dua hasil positif lagi dan mereka akan menyamai rekor lama klub. Liverpool juga cuma kalah empat kali dari 93 laga di Anfield di bawah asuhan Klopp.

2 dari 5 halaman

Jual Beli Pemain Dengan Harga yang Tepat

Jual Beli Pemain Dengan Harga yang Tepat

Jurgen Klopp dan Virgil van Dijk (c) LFC

Transfer telah menjadi poin penting di bawah Brendan Rodgers. Lalu meski Liverpool tidak dapat bersaing dengan beberapa rival utama mereka di Premier League dalam hal daya beli, Jurgen Klopp tidak merasa terganggu.

“Saya melakukan apa yang selalu saya lakukan. Saya selalu terlibat dalam transfer. Saya tidak pernah menjadi orang yang berbicara tentang uang. Itu tidak menarik minat saya."

“Jika seseorang mengatakan kepada saya 100 juta pounds itu terlalu banyak, saya tidak peduli tentang itu sedetik pun. Saya tidak ingin membeli pemain seharga 100 juta pounds atau 100 juta euro."

“Hal terbaik adalah jika Anda memiliki seorang pemain dan Anda bisa menjualnya seharga 100 juta pouds. Anda tidak ingin menjualnya tetapi itu sangat berharga."

Pemilik Liverpool yakni FSG mendukung penuh Jurgen Klopp. Mereka pada satu titik sempat mendukungnya mengeluarkan uang demi mendatangkan pemain incarannya meski itu artinya mereka harus memecahkan rekor transfer klub.

Ia memecahkan rekor dengan membeli Alisson Becker dan Virgil van Dijk. Namun harga mereka masing-masing masih jauh dari 100 juta pounds. Tapi bagusnya, dua pemain itu dibeli (dengan total 140 juta pounds) dari hasil penjualan Philippe Coutinho ke Barcelona dengan bandrol 142 juta pounds.

3 dari 5 halaman

Ogah Beli 'Tentara Bayaran'

Ogah Beli 'Tentara Bayaran'

Jurgen Klopp (c) AFP

Sebelum meraih sukses seperti sekarang ini, Liverpool kesulitan menarik perhatian pemain bintang. Sebab selain dana terbatas mereka juga sempat tak main di Liga Champions.

Bahkan Mario Gotze pun sempat berpikir dua kali untuk pindah ke Liverpool. Padahal ia mantan anak asuh Jurgen Klopp di Dortmund. Lagi-lagi hal ini tak membuat Klopp terganggu.

Klopp menegaskan tak akan mau mendatangkan pemain yang setengah hati membela Liverpool. Apalagi juga datang karena uang. Ia ingin memboyong pemain yang mau bermain sepenuh hati bagi The Reds dan membantu timnya meraih prestasi, bukan sebaliknya.

“Jika seorang pemain tidak ingin datang ke Liverpool maka menjauhlah. Serius. Jika Anda memikirkan cuaca, menjauhlah. Jika Anda memikirkan hal lain, menjauhlah," tegasnya.

“Jika Anda ingin datang ke sini, silakan. Itu adalah masalah pertama dan terpenting."

Namun demikian Klopp sendiri tetap mampu membawa pemain berkualitas ke Anfield. Dimulai dari Sadio Mane, kemudian Mohamed Salah, Virgil van Dijk, hingga Alisson dan Fabinho. Beberapa di antaranya diincar klub lain namun akhirnya lebih memilih Liverpool.

Kini tampaknya banyak pemain siap datang ke Liverpool. Salah satu yang santer disebut adalah bintang PSG, Kylian Mbappe.

4 dari 5 halaman

Aturan Pressing di Liverpool

Aturan Pressing di Liverpool

Tottenham vs Liverpool di Tottenham Stadium, Minggu (12/01/2020). (c) AP Photo

Jurgen Klopp membuat fans Liverpool bersemangat ketika ia hadir di Anfield. Mereka menantikan filosofi Heavy Metal Football seperti di Dortmund.

Terkait hal tersebut, ada satu aspek yang sangat penting dalam gaya bermain yang diterapkan Klopp di Liverpool.

“Kami tidak bisa berbicara tentang filosofi sepak bola dan penguasaan bola, bermain seperti Barcelona, bermain seperti siapa pun,” katanya.

“Tidak, tim ini perlu menciptakan gaya mereka sendiri. Jika Anda memiliki bola, Anda harus kreatif tetapi Anda harus siap bahwa jika Anda kehilangan bola, counter-pressing sangat penting. Ini bukan proposal, ini hukum," tegasnya.

“Anda tidak dapat memutuskan 'um' [ragu-ragu], Anda harus melakukannya dan Anda akan melakukannya. Itulah yang harus kita pelajari,"seru Klopp.

Hukum itu dengan cepat berubah menjadi sebuah aturan. Skuatnya diisi oleh pemain yang semuanya dengan sigap mau melakukan pressing ketika kehilangan bola.

Bagaimana dengan pemain yang tak mengikuti aturan tersebut? Tentu saja mereka bisa mendekam di bangku cadangan dan kemudian angkat kaki dari Anfield.

5 dari 5 halaman

Prediksi yang Meleset

Prediksi yang Meleset

Jurgen Klopp (c) Pool Reuters via AP Photo

Jurgen klopp sempat mengungkapkan bagaimana ia ingin timnya tampil di atas lapangan. Ia kemudian mengatakan:

“Saya bukan orang yang akan keluar dan berteriak 'kami akan menaklukkan dunia' atau sesuatu seperti ini,” serunya.

“Tapi kami [jelas] akan menaklukkan bola, ya? Setiap waktu!" tegasnya.

Liverpool memang akhirnya menundukkan bola tiap kali bermain. Namun karena mereka tampil dengan begitu baik di atas lapangan, Jurgen Klopp ternyata mampu sekaligus membawa The Reds menjadi juara dan jadi tim terbaik di dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.

(Liverpoo Echo)