Lima Pemain Manchester United yang tak Mendapat Pujian yang Selayaknya

Lima Pemain Manchester United yang tak Mendapat Pujian yang Selayaknya
Rafael Da Silva (c) AFP

Bola.net - Dari Rafael da Silva hingga Ronny Johnsen, ada setidaknya lima pemain di skuat Manchester United di berbagai era yang tampik apik akan tetapi mereka mungkin tidak mendapatkan pujian yang selayaknya.

Manchester United adalah klub raksasa di Inggris. Banyak pemain legendaris telah bermain di Old Trafford.

Banyak juga pemain yang sukses menjadi legenda. Beberapa di antaranya bahkan dibuatkan patung atau penghargaan khusus.

Akan tetapi di sisi lain ada pemain-pemain yang tampil solid. Akan tetapi nama mereka tak terlalu mendapat perhatian dan pujian yang besar.

Ada setidaknya lima pemain yang tampil sesuai keinginan sang manajer akan tetapi tak mendapatkan apresiasi yang selayaknya. Salah satunya adalah Rafael da Silva.

Siapa saja nama-nama pemain Manchester United lainnya yang nasibnya serupa? Simak selengkapnya di bawah ini Bolaneters, seperti dilansir oleh Manchester Evening News.

1 dari 5 halaman

Rafael da Silva

Bek asal Brasil ini mendapatkan tugas mengisi pos yang ditinggalkan oleh Gary Neville, dan jelas tugas itu tidak pernah mudah. Akan tetapi Rafael da Silva melakukan pekerjaan dengan baik. Pemain yang direkrut pada musim panas 2008 ini membuat lebih dari 100 penampilan sebelum dijual dengan harga murah oleh Louis Van Gaal ke Lyon pada musim panas 2015 ketika tidak ada pengganti yang jelas untuknya.

Sifat Rafael yang berapi-api membuatnya disayangi para penggemar - konfrontasinya dengan Carlos Tevez dalam derby pertama Argentina setelah menandatangani kontrak dengan Manchester City muncul di sini. Meski demikian ia juga merupakan penyerang yang sangat efektif dari sisi kanan bahkan jika naluri pertahanannya tidak terlalu bagus.

2 dari 5 halaman

Owen Hargreaves

Pemain yang bermain di pos gelandang bertahan ini direkrut dari Bayern Munchen dengan nilai transfer 17 juta pounds pada musim panas 2007. Owen Hargreaves memberi United beberapa struktur yang sangat dibutuhkan di tengah lapangan. Sebagai mantan pemenang Liga Champions dan pemain internasional Inggris yang berpengalaman, Hargreaves sudah terbukti di level teratas dan langsung masuk ke starting line-up di Old Trafford dengan mudah.

Hargreaves bermain 34 kali di musim pertamanya sebagai pemain United, membantu Setan Merah meraih gelar ganda yakni Premier League dan Liga Champions. Meski demikian Hargreaves hanya bermain lima kali lagi untuk Setan Merah setelah itu karena ia dihantam cedera yang parah. Ia memiliki potensi untuk menjadi tokoh kunci bagi United selama bertahun-tahun, tetapi kontribusinya masih layak diakui.

3 dari 5 halaman

Ander Herrera

Ander Herrera

Ander Herrera (c) AFP

Ander Herrera mengalami ketidakberuntungan saat bermain untuk Manchester. Sebab klub pada saat itu mengalami turbulensi besar. Direkrut dari Athletic Bilbao dengan harga 24 juta pounds pada musim panas 2014, sang gelandang tengah itu tidak pernah benar-benar dihargai sampai ia pergi ke PSG pada musim panas 2019 kemarin.

Pada saat skuat United kekurangan kepribadian, ia sebenarnya mampu menawarkan hal tersebut. Herrera populer di kalangan penggemar klub, dan ada perasaan kecewa ketika ia pergi ke Paris Saint-Germain musim panas lalu, tetapi kekosongan yang ia tinggalkan di Old Trafford, baik di dalam maupun di luar lapangan, menggambarkan betapa besar sosok dirinya selama ini untuk United, bahkan jika itu tidak selalu diakui pada saat itu.

4 dari 5 halaman

Ronny Johnsen

Sebagian besar penggemar United dapat memanggil tim pemenang Treble 1998/99 sesuka hati. Memang, itu adalah salah satu tim sepak bola paling ikonik sepanjang masa dengan para pahlawan dari prestasi luar biasa yang digembar-gemborkan sampai hari ini. Tetapi ada satu nama di tim itu tidak mendapatkan pengakuan dari yang lain - Ronny Johnsen.

Pemain asal Norwegia itu bermain 99 kali untuk MU, tetapi musim terbaiknya terjadi pada 1998/99 ketika ia menjalin kemitraan dengan Jaap Stam di jantung pertahanan United. Johnsen adalah pemain sempurna bagi defender asal Belanda itu, memainkan peran kunci dalam apa yang bisa dibilang sebagai malam terhebat dalam sejarah klub di final Liga Champions 1999 melawan Bayern Munchen.

5 dari 5 halaman

Raimond van der Gouw

Peter Schmeichel adalah penjaga gawang terbaik Manchester United dalam satu generasi, bahkan mungkin sepanjang masa, tetapi dalam diri Raimond van der Gouw ia memiliki pemain pengganti yang jempolan. Oleh karena itu tidak mengejutkan ketika Sir Alex Ferguson menempatkan kepercayaannya pada pria asal Belanda itu sebagai orang nomor satu ketika Schmeichel pergi pada akhir musim 1998/99.

Van der Gouw mungkin tidak memiliki aura sehebat kiper asal Denmark itu. Akan tetapi ia cukup dapat diandalkan dan membantu menjembatani periode waktu yang canggung bagi United ketika mereka beralih di antara sejumlah kiper baru di era pasca-Schmeichel.

(manchester evening news)