Lima Pelajaran Duel Arsenal vs Leeds United: Yang Muda yang Menjanjikan

Lima Pelajaran Duel Arsenal vs Leeds United: Yang Muda yang Menjanjikan
Duel Arsenal vs Leeds United di Emirates Stadium di matchday 24 Premier League 2020-21, Minggu (14/02/2021) malam WIB. (c) Pool PA via AP Photo

Bola.net - Arsenal berhasil mengalahkan Leeds United dengan skor 4-2 di Emirates Stadium, Minggu (14/02/2021) malam WIB.

Arsenal berduel dengan Leeds di matchday 24 Premier League 2020-21. Pasukan Mikel Arteta memulai laga dengan apik.

Mereka tampil dengan lebih berani, agresif, dan berbahaya. Arsenal pun sudah bisa membuka keunggulan pada menit ke-13 via aksi Pierre-Emerick Aubameyang.

Pemain asal Gabon itu kemudian menggandakan keunggulan Arsenal pada menit ke-41. Namun kali ini melalui titik putih. Lima menit kemudian, Hector Bellerin ikut mencatatkan namanya di papan skor.

Arsenal juga memulai laga dengan baik di babak kedua. Hanya dua menit setelah laga berjalan, Aubameyang kembali mencetak gol.

Sayangnya setelah itu performa Arsenal terlihat menurun. Permainan Leeds sendiri berkembang dan akhirnya sukses mencetak dua gol balasan melalui Pascal Struijk dan Helder Costa.

Dari pertandingan Arsenal lawan Leeds United ini, pelajaran apa saja yang bisa dipetik? Simak ulasannya berikut ini Bolaneters.

1 dari 5 halaman

Hattrick Perdana Aubameyang

Pierre-Emerick Aubameyang sudah gabung Arsenal selama tiga tahun lebih. Dan sejak saat itu ia menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang pencetak gol yang brilian.

Aubameyang bahkan sempat jadi top skor Premier League. Tapi yang mengejutkan adalah, dalam kurun waktu itu, ia sama sekali tak pernah mengemas hattrick bagi Arsenal di Premier League.

Paling banter ia akan mencatatkan brace saja. Laga lawan Leeds United ini pun jadi laga bersejarah baginya karena ini adalah pertama kalinya ia mencetak hattrick di liga bagi Arsenal.

Aubameyang mencetak gol pertamanya dengan aksi individual yang apik. Gol kedua dari titik putih sementara gol ketiga dari sundulan kepala.

Apakah torehan tersebut bakal jadi titik balik bagi Aubameyang di sisa musim ini? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

2 dari 5 halaman

Leeds United yang menghibur

Di bawah asuhan Marcelo Bielsa, Leeds United tampil sebagai tim yang bermain menyerang. Mereka bermain terbuka dan ingin mencetak gol sebanyak-banyaknya.

Tak heran jika pada akhirnya banyak yang merasa terhibur dengan permainan Patrick Bamford dkk. Salah satunya adalah legenda Liverpool, Graeme Souness. Ia mengatakan Leeds adalah tim favorit untuk ditonton pada musim ini.

Leeds sendiri kadang memang menjamin terciptanya banyak gol. Entah itu di gawang lawannya atau gawang mereka sendiri.

Pertahanan Leeds memang sering terlalu mudah dibobol lawan-lawannya. Sejak tahun baru, rekor mereka 10 kali memasukkan dan kebobolan 12 kali di liga. Total mereka sudah mencetak 40 gol dan kebobolan 42 kali di liga dari 23 laga.

Leeds sempat menunjukkan tanda-tanda kebangkitan usai mencetak dua gol. Sayangnya mereka tak bisa mengikuti jejak Arsenal yang bisa bangkit dan membuat laga imbang 4-4.

Bagi fansnya, Leeds United pasti bikin gregetan. Namun bagi penonton netral, The Whites jelas tak mengecewakan dan menghibur.

3 dari 5 halaman

Yang Muda yang Menjanjikan

Yang Muda yang Menjanjikan

Bukayo Saka saat beraksi di laga Arsenal vs Leeds United di Emirates Stadium, Minggu (14/02/2021) malam WIB. (c) Pool Getty via AP Photo

Di laga ini, Mikel Arteta memasang formasi 4-2-3-1. Yang menarik adalah pemilih pemain sang manajer di pos gelandang serang dan kedua pemain di sisi sayap.

Bukayo Saka menempati sayap kanan. Martin Odegaard di pos nomor 10. Emil Smith Rowe di sayap kiri.
Ketiganya ternyata mampu memberikan sokongan yang luar biasa bagi Pierre-Emerick Aubameyang di depan. Mereka tampil enerjik dan memberikan suntikan energi bagi serangan The Gunners.

Yang paling menonjol tentu adalah performa Saka. Ia bermain begitu enerjik di sisi sayap kanan. Pergerakannya merepotkan para pemain bertahan Leeds.

Saka bahkan sempat menghasilkan dua penalti. Satu keputusan dianulir karena VAR dan satu lagi berbuah penalti yang dieksekusi oleh Aubameyang.

Di sisi lain, Smith Rowe juga ciamik. Ia memberikan assist bagi Aubameyang untuk gol ketiganya.

sementara itu mainnya Smith Rowe berbarengan dengan Odegaard menunjukkan bahwa keduanya ternyata bisa dimainkan berbarengan. Sebelumnya memang ada kekhawatiran bahwa kehadiran Odegaard akan membatasi kesempatan Smith Rowe bermain.

Arteta sendiri tentu bisa tersenyum melihat performa ketiga anak muda tersebut. Performa mereka sangat menjanjikan dan bisa jadi akan terus jadi pilihan utama di tim di sisa musim ini.

4 dari 5 halaman

Soal Willian

Arsenal tampil apik khususnya di babak pertama. Demikian juga sekitar 15 menit pertama di babak kedua.

Namun setelah itu penampilan mereka kurang greget. Justru Leeds bisa berkembang dan akhirnya mencetak dua gol.

Hal tersebut terjadi setelah Emile Smith Rowe ditarik keluar pada menit ke-61. Penggantinya adalah winger senior asal Brasil, Willian.

Hasilnya? Ia tak bisa memberikan efek yang diinginkan Arteta. Penampilannya jauh dari kata memuaskan. Tak heran jika ia kemudian panen cemoohan dari para fans.

Ia kerap memperlambat permainan. Eks pemain Chelsea itu juga cukup sering kehilangan bola.

Selama di lapangan, Willian cuma mengumpan bola sebanyak delapan kali, mengirim dua umpan silang dengan akurasi nol besar dan satu long ball.

Situs WhoScored memberikannya nilai 5.87. Mohamed Elneny, yang baru masuk lapangan pada menit ke-77, bahkan meraih rating lebih baik yakni 6.10.

5 dari 5 halaman

Rekor Buruk Bielsa di London

Rekor Buruk Bielsa di London

Pelatih Leeds United Marcelo Bielsa. (c) AP Photo

Marcelo Bielsa menangani Leeds United sejak musim panas 2018 lalu. Ia pun sangat disukai oleh fans Leeds karena kesuksesannya membawa klub itu promosi ke Premier League.

Akan tetapi ada satu kekurangan besar dalam catatan karir Bielsa selama di Leeds. Ia sepertinya tak bisa menaklukkan keangkeran kota London.

Rekor tandangnya menghadapi tim-tim asal London itu sangat buruk. Dari 13 kunjungan ke ibukota, tak pernah sekalipun ia bisa membawa timnya meraih kemenangan.

Saat menukangi Leeds United, Marcelo Bielsa kalah dari QPR, Charlton, Crystal Palace, hingga Fulham. Sementara itu kekalahan dari Arsenal ini menggenapkannya menjadi 14.

(WhoScored/Mirror)