
Bola.net - Ada alasan utama mengapa klub-klub Premier League disarankan ikut skema mencutikan karyawan yang telah ditawarkan pemerintah Inggris. Ternyata, ada beberapa klub yang sedang berada di masa rawan gulung tikar.
Pandemi virus Corona memang sedang menjadi momok besar bagi kompetisi sebesar Premier League. Gara-gara virus tersebut, Premier League sampai harus ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.
Hal ini memberikan kerugian besar kepada klub. Mereka harus tetap membayar pemain serta staf, namun pemasukan dari hasil penjualan tiket serta merchandise menurun drastis.
Advertisement
Itulah skema mencutikan karyawan yang ditawarkan, di mana pemerintah membayar 80 persen gaji pekerja, jadi angin surga buat klub Premier League. Namun sayangnya, mereka yang ikut skema tersebut jadi bulan-bulanan kritikan masyarakat.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Ancaman Kebangkrutan di Depan Mata
Salah satu klub yang menjadi sasaran kritikan adalah Liverpool. Dan setelah dibanjiri tekanan sana-sini, mereka pun memutuskan untuk menarik diri dan skema tersebut beberapa hari yang lalu.
Namun masih ada klub lain yang tetap mau menggunakan 'bantuan pemerintah' itu. Di antaranya Newcastle United, Bournemouth, Norwich City, hingga Tottenham. Sedangkan dua klub Manchester kompak dalam menyatakan penolakannya.
Mereka yang mengambil kebijakan 'furlough' lantas mendapatkan pembelaan dari pimpinan Premier League, Richard Masters. Dan ternyata, ada beberapa klub yang terancam gulung tikar jika tidak memanfaatkan bantuan pemerintah tersebut.
"Kehilangan besar yang sedang kami hadapi harus segera diatasi atau jika tidak, klub dan perusahaan yang juga bergantung pada sepakbola untuk pemasukannya terancam bangkrut," begitu bunyi surat yang dikirim Masters ke komite departemen budaya, media, dan olahraga pada hari Selasa (7/4/2020).
Harus Ada Pembatasan
Tentu saja, Masters meyakini bahwa penggunaan bantuan tersebut harus dibatasi. Dan bukan juga berarti dirinya ingin semua klub bisa mendapatkan bantuan itu tanpa harus mendapatkan kritik dari masyarakat.
"Skema cuti yang diumumkan pemerintah ditujukan untuk seluruh aspek ekonomi, termasuk perusahaan yang mungkin dianggap menyediakan hiburan atau yang lain tergantung kepada talenta elit," tambahnya.
"Kami sepakat dengan anda bahwa pembatasan harus diperlihatkan oleh semua dan kami serta klub akan melakukan itu. Klub sebagai individu harus membuat keputusan berdasarkan perkiraan karena setiap klub punya posisi unik masing-masing," pungkasnya.
(Goal International)
Baca juga:
- Premier League 2019/20 Segera Diberhentikan, Liverpool Auto Juara?
- Solskjaer Bilang Pesepakbola adalah 'Target Empuk' di Era Pandemi Covid-19, Maksudnya?
- Chicarito Kenang Perasaan Campur Aduknya Saat Pindah ke Manchester United
- Bruno Fernandes Dianggap jadi Faktor Utama Kebangkitan Manchester United
- Karena Hal Ini, Manchester United Jadi Kesulitan Menjual Alexis Sanchez
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 7 April 2020 22:00
-
Liga Inggris 7 April 2020 21:20
-
Liga Inggris 7 April 2020 21:00
-
Liga Inggris 7 April 2020 20:40
Ini Resep Odion Ighalo Bisa Cepat Nyetel di Manchester United
-
Liga Inggris 7 April 2020 20:00
Ole Gunnar Solskjaer Disebut Pintar dalam Beli Pemain, Sepakat?
LATEST UPDATE
-
Amerika Latin 21 Maret 2025 03:00
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 02:10
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 01:47
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:42
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:35
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:25
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...