Kompak! Manchester United dan Liverpool Ingin Bursa Transfer Lebih Panjang

Kompak! Manchester United dan Liverpool Ingin Bursa Transfer Lebih Panjang
Skuat Liverpool usai merayakan gol Mohamed Salah ke gawang Arsenal. (c) AP Photo

Bola.net - Manchester United dan Liverpool punya riwayat rivalitas panjang di sepak bola Inggris. Akan tetapi, kedua tim kompak ketika berbicara soal durasi bursa transfer Premier League.

Premier League menerapkan kebijakan yang berbeda dengan liga top Eropa lain terkait batas akhir bursa transfer musim panas. Premier League menutup bursa transfer beberapa hari sebelum kompetisi resmi dimulai.

Pada musim 2019/2020 ini, bursa transfer klub Inggris ditutup pada 8 Agustus 2019. Sementara, beberapa liga top Eropa baru menutup bursa transfer awal musim pada 2 September lalu.

Aturan tersebut mulai digugat oleh beberapa klub asal Inggris. Bakal ada pertemuan khusus untuk membahas hal ini. Siapa saja yang sepakat memperpanjang bursa transfer? Simak di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 2 halaman

Manchester United dan Liverpool Satu Suara

Sejak tahun 2017, Premier League menutup bursa transfer sebelum liga dimulai. Awalnya, kebijakan ini merupakan respon dari kritik sejumlah manajer Inggris, salah satunya Arsene Wenger.

Namun, setelah dua tahun aturan ini berjalan, sejumlah kritik dilontarkan. Manajer Tottenham, Mauricio Pochettino, menjadi salah satu pihak yang paling vokal menolak aturan baru ini.

Dikutip dari The Times, dalam waktu dekat bakal ada pertemuan antara antar klub Premier League. Pertemuan ini akan membahas batas akhir bursa transfer awal musim untuk klub Premier League.

Nantinya, bakal ada voting untuk membuat kebijakan. Manchester United dan Liverpool disebut sudah membuat sikap. United dan Liverpool kompak meminta batas akhir bursa transfer diperpanjang hingga awal September.

Selain itu, Manchester City juga disebut bergabung dalam tim yang mendukung perpanjangan durasi bursa transfer.

2 dari 2 halaman

Merugikan Klub Premier League

Pochettino merasa bahwa dengan ditutupnya bursa transfer lebih awal, maka klub Inggris dalam posisi dirugikan. Sebab, ketika mereka dipaksa melepas pemain kunci ke klub lain, mereka tidak bisa membeli pemain baru.

"Klub-klub Eropa bisa membuat kami merasa terusik. Menurut saya, hal seperti ini tidak boleh terjadi dan kita harus meninjaunya," kata manajer asal Argentina tersebut.

Pochettino memang sempat dibuat pusing dengan bursa transfer. Sebab, hingga jelang ditutupnya bursa transfer pada 2 September lalu, Pochettino tetap was-was karena terancam kehilangan Christian Eriksen karena sudah pasti tidak bisa mencari pemain pengganti.

Sumber: The Times