Kisah Kiper Chelsea yang Pernah Damprat Sarri Karena Dianggapnya Miskin Taktik

Kisah Kiper Chelsea yang Pernah Damprat Sarri Karena Dianggapnya Miskin Taktik
Rob Green. (c) chelseafc.com

Bola.net - Eks kiper Chelsea Rob Green mengungkapkan ia pernah mendamprat Maurizio Sarri di Stamford Bridge karena dianggapnya miskin taktik.

Sarri diangkat menjadi manajer Chelsea pada musim panas 2018. Ia ditarik masuk ke Stamford Bridge untuk menggantikan Antonio Conte.

Sarri sebelumnya punya reputasi yang cukup bagus selama melatih di Italia. Ia mampu mengubah Napoli menjadi tim yang cukup mampu bersaing dengan Juventus untuk merebut Scudetto.

Kelebihannya tak cuma itu. Ia juga dipuji karena mampu memoles Napoli menjadi tim yang atraktif.

Sarri sempat membawa Chelsea tampil menjanjikan di awal musim. Sayangnya, ia tak mampu menjaga The Blues tampil konsisten saat akan memasuki pertengahan musim.

Chelsea akhirnya terlempar dari perburuan gelar juara Premier League. Mereka juga sempat nyaris kehilangan kans untuk finis di zona empat besar.

1 dari 2 halaman

Didamprat di Depan Skuat Chelsea

Rob Green kemudian mengungkapkan pengalamannya saat masih memperkuat Chelsea di era Maurizio Sarri. Ia mengaku pernah mendamprat sang manajer di hadapan rekan-rekan satu timnya.

Ia mengaku terpaksa melakukan itu. Sebab rekan-rekannya yang lain tak ada yang berani bicara secara blak-blakan.

"Para pemain mengangkat tangan dan berkata, 'Kami sangat peduli' tetapi mereka berbicara tanpa banyak bicara. Saya berpikir untuk diri saya sendiri: 'Saya tidak bisa menerima ini'," ungkapnya dalam wawancara dengan The Athletic.

"Saya menoleh ke Sarri dan berkata: 'Dengar, Anda berada dalam posisi yang benar-benar sulit dan saya mengerti itu karena ada hal-hal yang terjadi di klub ini yang dapat saya lihat, Anda dapat melihatnya dan tidak ada orang di luar yang dapat melihat itu, jadi saya memahami Anda,' tetapi sementara itu saya berpikir, 'Saya akan mengkritiknya secara terang-terangan dan sekuat tenaga'," tutur Green.

"Saya kemudian menjabarkannya begitu saja. Saya katakan kepadanya: 'Anda tidak punya rencana B. Anda adalah manajer transaksional. Para pemain dalam kelompok ini bukan tipe orang yang berbicara kepada Anda seperti ini - mereka sangat peduli tetapi sangat takut untuk mengatakan sesuatu kepada Anda, seperti saya. Saya tidak peduli karena apa yang akan Anda lakukan pada saya - mencadangkan saya!?"

2 dari 2 halaman

Dipuji Pemain Lain

Aksi nekat Rob Green itu ternyata mengundang decak kagum pemain Chelsea yang lain. Setelah menuntaskan sesi curhat itu, menurut Green, para pemain The Blues banyak yang memujinya, bahkan termasuk para asisten Maurizio Sarri sekalipun.

“Saya berbicara selama 15 menit. Banyak pemain mengatakan setelah itu bahwa mereka menikmati momen saya mengatakan itu: "Anda mengatakan apa yang ingin saya katakan tetapi saya tidak bisa mengatakannya.' Jelas, jika mereka bicara seperti itu, itu bisa mempengaruhi posisi mereka di tim atau masa depan mereka di klub," ujarnya.

“Dua asisten pelatih, Gianfranco Zola dan Carlo Cudicini, mengatakan sesuatu seperti: 'Itu brilian. Kami sudah mencoba tetapi kami berada dalam posisi yang dikompromikan karena itu adalah gaya yang sangat hierarkis dan tidak ada banyak umpan balik yang datang sebagai balasan,'" ungkapnya.

Rob Green tentu saja berani mengkritik Maurizio Sarri. Sebab ia memang tak punya beban. Saat itu di skuat Chelsea sudah ada Kepa Arrizabalaga yang jadi kiper nomor satu sementara deputinya adalah Willy Caballero.

(the athletic)