Kisah Emery yang Tak Diperlakukan dengan Hormat di PSG

Kisah Emery yang Tak Diperlakukan dengan Hormat di PSG
Unai Emery (c) AFP

Bola.net - - Emmanuel Petit mengungkapkan bahwa selama di PSG Unai Emery tidak mendapatkan respek dari anak-anak asuhnya dan yang lebih parah, dari presiden klub.

Emery mulai menukangi PSG dari tahun 2016. Ia masuk ke klub asal Paris itu untuk menggantikan Laurent Blanc.

Ia kemudian hanya bisa bertahan dua tahun saja. Pada musim panas 2018, ia memilih untuk hijrah ke Arsenal.

Namun demikian dalam kurun waktu dua tahun itu, ia berhasil membawa PSG mempertahankan dominasinya di liga domestik. Ia membawa mereka merengkuh tujuh gelar juara. Di antaranya adalah satu trofi Ligue 1 dan dua trofi Coupe de France.

1 dari 3 halaman

Frustasi


Sejauh ini di Arsenal Emery tampil bagus. Ia membuat anak-anak asuhnya tak terkalahkan dalam 22 pertandingan di semua ajang kompetisi.

Petit pun senang melihat kondisi Emery sekarang ini. Sebab kondisinya cukup beda dengan di PSG, di mana meski ia sukses namun ia tak mendapat rasa hormat dari para pemain dan manajemen klub.

"Saya senang untuk Unai Emery bahwa ia telah diberi kesempatan ini setelah dua tahun yang membuat frustrasi Paris Saint-Germain," klaimnya pada Goal International.

"Ia memenangkan gelar bersama mereka, tetapi mereka tidak berhasil di Liga Champions dan beberapa pemain tidak menunjukkan rasa hormat kepadanya. Presiden Paris Saint-Germain bahkan juga tidak menunjukkan rasa hormatnya," ketusnya.

"Terlalu banyak orang yang mencoba memimpin klub itu dan Emery dibiarkan sendirian. Saya pikir ia sangat sensitif tentang hal ini," ujar Petit.

2 dari 3 halaman

Ego Besar Neymar Cs

Ego Besar Neymar Cs

PSG (c) AFP


Menurut Petit, Emery akhirnya merasa seperti tertekan di klub itu. Apalagi ia harus berhadapan dengan ego besar dari para pemainnya, termasuk Neymar.

"Dalam pekan-pekan terakhirnya di PSG, Anda bisa melihat perubahan dalam kepribadiannya dan perubahan dalam cara dirinya melakukan sesuatu. Ia tahu ia tidak bisa memenangkan pertempuran di klub ini," ucapnya.

"Bukan hanya Neymar. Pemain lain juga akan mencoba mempengaruhi banyak hal dan jika mereka tidak suka dengan sesuatu, mereka tidak pergi ke manajer, tapi mereka pergi ke presiden. Delapan puluh persen ruang ganti melakukan apa pun yang mereka inginkan dan itu bukan posisi yang diinginkan manajer. Anda memiliki ego besar di PSG dan mereka tidak menerima perintah dengan sangat baik dari siapa pun," bebernya.

"Saya senang ia sekarang ada di pekerjaan di mana visinya untuk pertandingan itu bisa dibuat. Tidak banyak ego di Arsenal dan saya pikir semua orang mengikuti cara dirinya ingin bermain. Saya bahagia untuknya," seru Petit.

3 dari 3 halaman

Berita Video


Berita video seorang fan Liverpool yang tunanetra bernama Mike Kearney menjadi viral setelah kagum dengan gol Mohamed Salah ke gawang Napoli di Liga Champions 2018-2019.