Ketika Suasana Ruang Ganti MU Bak Pemakaman

Ketika Suasana Ruang Ganti MU Bak Pemakaman
Ole Gunnar Solskjaer (c) MUFC Official

Bola.net - - Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer mengungkapkan bahwa suasana di ruang ganti timnya usai tanding lawan Watford sangat sunyi seperti di sebuah acara pemakaman.

Pertandingan melawan Watford itu digelar di Old Trafford. Setan Merah sebenarnya menang dengan skor 2-1.

Gol Setan Merah dicetak oleh Marcus Rashford dan Anthony Martial. Sementara itu gol Watford disumbangkan oleh Abdoulaye Doucoure.

Meski menang, namun skuat MU sebenarnya cukup kewalahan menghadapi permainan sang tamu. Bahkan Watford kerap menggedor pertahanan United dan melepas sampai 20 tembakan di sepanjang laga dan delapan di antaranya mengarah tepat ke gawang David De Gea.

1 dari 2 halaman

Sadar Diri


Usai laga, meski menang, para pemain United tak ada yang bergembira ria. Mereka semua diam seribu bahasa.

Menurut Solskjaer, para pemain sadar bahwa mereka tampil buruk di laga itu. Dan hal ini disambut positif oleh manajer asal Norwegia tersebut.

"Suasana di ruang ganti setelah [pertandingan] hampir seperti pemakaman," katanya. seperti dilansir Sky Sports. "Mereka [para pemain] semuanya duduk di sana, sangat sunyi. Mereka semua kecewa dengan performa mereka usai laga berakhir."

"Ini tidak seperti kegembiraan karena kami menang dan kami mendapat tiga poin. Mereka semua tahu bahwa ini adalah performa yang di bawah standar, yang bagus karena Anda ingin pemain jujur ​​pada diri mereka sendiri," serunya.

"Kami tahu kami bisa bermain jauh lebih baik dan mereka bisa berbuat lebih baik," sambung Solskjaer.

2 dari 2 halaman

Ubah Posisi Pogba


Solskjaer kemudian mengisyaratkan bahwa dari laga itu ia kemungkinan akan mengubah taktiknya di lini tengah. Ia mengaku kemungkinan akan memainkan Paul Pogba lebih ke belakang.

"Paul penting bagi kami," kata Solskjaer. "Kami tidak bisa mempertahankan bola hari ini dan, seperti yang saya katakan itu kemungkinan penguasaan bolanya 50-50 dan, di kandang sendiri, kami sedikit kecewa dengan itu," ucapnya.

"Tapi Paul telah pergi dan ia memainkan dua pertandingan untuk Prancis. Tentu saja, ia bermain sedikit lebih dalam untuk mereka dan itu mungkin sesuatu yang harus kami pikirkan untuk membuatnya lebih terlibat dalam permainan, membuatnya lebih sering mendikte permainan untuk kami," cetusnya.

"Itu dari pertandingan ke pertandingan. Seperti yang Anda lihat, Paul bisa melakukan keduanya. Ia bisa menyerang dan bertahan," tegasnya.