Ketika Ferguson dan Wenger Nyaris Berkelahi di 'Battle of Old Trafford'

Ketika Ferguson dan Wenger Nyaris Berkelahi di 'Battle of Old Trafford'
Arsene Wenger dan Sir Alex Ferguson (c) AFP

Bola.net - Premier League musim 2003/04 baru sampai di pekan ke-6. Namun, kompetisi liga tertinggi Inggris ini sudah menyajikan sebuah duel panas. Manchester United menjamu sang rival Arsenal.

Laga di Old Trafford pada 21 September 2003 ini memang berkesudahan imbang tanpa gol, tapi laga ini menyisakan banyak cerita.

Salah satunya adalah yang melibatkan manajer dua tim, Sir Alex Ferguson dari Manchester United dan Arsene Wenger dari Arsenal. Ini tentang keduanya yang nyaris berkelahi di lorong Old Trafford sebagai akibat dari tingginya tensi pertandingan.

Laga ini sendiri kemudian dikenal dengan sebutan 'Battle of Old Trafford'.

1 dari 7 halaman

Tensi Tinggi

Sebelum ini, pertemuan-pertemuan Manchester United dan Arsenal hampir selalu panas, bahkan sebelum ini. Kali ini, tensinya lebih tinggi.

Itu terlihat dari jumlah pelanggaran yang mencapai 31: Manchester United 13, Arsenal 18.

Wasit Steve Bennett juga mengganjar masing-masing empat kartu kuning. Sebagian besar dia berikan menyusul keributan di akhir pertandingan.

Yang paling mencuri perhatian adalah striker Manchester United, Ruud van Nistelrooy, kontra gelandang Arsenal, Patrick Vieira.

2 dari 7 halaman

Kartu Merah Vieira

Dalam sebuah perebutan bola di luar kotak penalti Arsenal, Van Nistelrooy menabrak Vieira dari belakang dan membuat Vieira terjatuh.

Vieira bereaksi dengan menendang Van Nistelrooy, tapi tidak kena.

Van Nistelrooy dikartu kuning untuk pelanggaran tersebut. Sementara itu, meski tendangan Vieira tidak mengenai Nistelrooy, wasit tetap memberinya kartu kuning.

Bagi Vieira, itu adalah kartu kuning keduanya di laga tersebut, dan dia pun diusir dari lapangan.

3 dari 7 halaman

Penalti Menit Akhir

Memasuki menit-menit akhir, Diego Forlan dinilai dijatuhkan Martin Keown di dalam kotak penalti. Wasit menunjuk titik putih.

Van Nistelrooy maju sebagai algojo. Kiper Arsenal, Jens Lehmann, berusaha mengganggu konsentrasi Van Nistelrooy dengan bergerak-gerak dari satu sisi ke sisi lainnya. Upaya itu ternyata berhasil. Penalti Van Nistelrooy gagal, cuma mengenai tiang.

Keown langsung mengejek Van Nistelrooy di depan mukanya.

Tak lama berselang, peluit panjang dibunyikan. Laga berkesudahan tanpa gol dan tanpa pemenang.

4 dari 7 halaman

Keributan Pecah Setelah Peluit Panjang

Setelah peluit panjang, Van Nistelrooy dikerubungi pemain-pemain Arsenal, yakni Keown, Lauren, Ray Parlour, Ashley Cole, dan Kolo Toure. Ada yang mendorong-dorong, dan ada yang menyerangnya dengan kata-kata kasar.

Van Nistelrooy tak membalas. Kapten Manchester United, Roy Keane, mencoba membawa Van Nistelrooy keluar dari situ.

Sementara itu, melihat rekannya diserang seperti itu, Ryan Giggs, Cristiano Ronaldo, Gary Neville, Mikael Silvestre, Quinton Fortune, dan Rio Ferdinand dari Manchester United datang membela. Situasi pun semakin panas. Keributan pecah.

5 dari 7 halaman

Berlanjut Sampai Lorong Old Trafford

Berlanjut Sampai Lorong Old Trafford

Old Trafford (c) AFP

Keributan itu melibatkan hampir semua pemain dari kedua tim. Namun, keributan di lapangan tersebut tak berhenti sampai di situ.

Keributan berlanjut bahkan sampai ketika para pemain berjalan di lorong Old Trafford untuk kembali ke ruang ganti.

Di sini, bukan cuma pemain yang ribut. Manajer kedua tim, Ferguson dan Wenger, juga bersitegang. Keduanya bahkan nyaris berkelahi.

6 dari 7 halaman

Kesaksian Jens Lehmann

Kesaksian Jens Lehmann

Jehn Lehmann (c) AFP

"Saya ingat, setelah pertandingan, saya tak melihat rekan-rekan saya. Saya melihat mata Arsena," kata Lehmann baru-baru ini kepada BeIN Sports.

"Dia begini [mengepalkan tangan] pada Alex Ferguson di dekatnya."

"Dia mencengkeramnya. Mereka sama-sama marah, dan nyaris berkelahi."

"Ini bukan tentang saya atau para pemain, tapi tentang manajer."

"Saya masuk [ke lorong] belakangan, dan saya ingat ada dua kelompok yang saling bersitegang. Saya menumpahkan air ke mereka, tapi tentu saja tidak sengaja."

Lehmann mengatakan kalau dia tidak ikut dalam keributan itu. Dia juga lalu mengungkapkan apa yang mereka lakukan di tempat latihan Arsenal keesokan harinya.

"Kami ngobrol [di tempat latihan pada hari Senin], tapi juga menunggu denda dijatuhkan, dan tentu saja untuk United," pungkasnya.

7 dari 7 halaman

The Invincibles

The Invincibles

Arsene Wenger (c) Bola.net

Arsenal musim itu menjuarai Premier League tanpa sekali pun tersentuh kekalahan (M26 S12 K0).

Chelsea finis peringkat dua. Sementara itu, Manchester United finis peringkat tiga, di atas Liverpool.

Arsenal dari musim itu, yang menjuarai liga tanpa tersentuh kekalahan, akhirnya mendapatkan julukan 'The Invincibles'.

Namun, perjalanan Arsenal musim itu tak sepenuhnya mulus. Salah satu rintangan terbesarnya tentu saja adalah laga panas yang kemudian dikenal sebagai 'Battle of Old Trafford'.