Keras! 2 Kata dari Roy Keane Tentang European Super League: Uang dan Keserakahan

Keras! 2 Kata dari Roy Keane Tentang European Super League: Uang dan Keserakahan
Roy Keane (c) Ist

Bola.net - Pandit sepak bola Inggris, Roy Keane, memberi kecaman keras pada rencana bergulirnya European Super League [ESL]. Dia menilai rencana itu hanya berdasar uang dan keserakahan klub-klub besar.

European Super League memang menjadi pro dan kontra. Sejauh ini, ada 12 klub papan atas Eropa yang memastikan bakal ambil bagian. Enam tim di antaranya berasal dari Inggris.

Klub yang pernah dibela Roy Keane, Manchester United, jadi salah satu inisiator ESL. Setan Merah telah memberi konfirmasi akan ambil bagian pada kompetisi yang rencananya diikuti oleh 20 klub itu.

1 dari 5 halaman

Uang dan Keserakahan

Uang dan Keserakahan

Skuad Manchester United merayakan gol Mason Greenwood ke gawang Burnley, Minggu (18/4/2021) (c) Pool Getty via AP Photo

Roy Keane tidak melihat ESL sebagai ide yang bagus untuk sepak bola. Bahkan, dia kini sedang menanti respon FIFA terkait dengan rencana itu. Roy Keane berharap ESL akan dihentikan.

"Itu tergantung pada uang, keserakahan," buka Roy Keane.

"Jelas, kami belum mendengar apa-apa dari FIFA tapi itu tidak terdengar bagus, semoga saja mereka menghentikannya karena itu hanya keserakahan nyata," tegas mantan kapten Manchester United itu.

2 dari 5 halaman

Puji Bayern Munchen

Puji Bayern Munchen

Bayern Munchen (c) AP Photo

Sebenarnya, ada 15 klub yang akan ambil bagian dalam ESL. Namun, tiga belum memberikan konfirmasi ikut atau tidak ketika ESL resmi dideklarasikan. Tiga klub itu adalah Bayern Munchen, Borussia Dortmund, dan PSG.

Roy Keane memberi pujian pada sikap tiga klub tersebut. Roy Keane berharap mereka bisa menjadi penggerak agar rencana digulirkannya ESL tidak terlaksana.

"Kami berbicara tentang klub-klub besar. Bayern Munchen adalah salah satu klub terbesar di dunia. Setidaknya mereka telah bertahan, yang merupakan awal yang baik," ucap Roy Keane.

3 dari 5 halaman

Ketika Fans Digantikan Uang

Ketika Fans Digantikan Uang

Suporter Liverpool saat beri dukungan ketika lawan Barcelona. (c) AP Photo

Micah Richards, pandit sepak bola Inggris lainnya, turut memberi kecaman pada rencana bergulirnya ESL. Richards menilai klub-klub kini lebih berorientasi pada uang dan melupakan fans yang telah mendukungnya.

"Premier League telah dijalankan dengan luar biasa. Kita semua tahu klub adalah investasi, ini adalah bisnis pada akhirnya, tetapi apa yang terjadi pada para penggemar?," tanya Richards.

"Apa yang terjadi dengan kenangan yang dimiliki para penggemar selama bertahun-tahun, mereka dilupakan demi uang? Begitulah sepak bola sekarang ini dan itu adalah aib nyata jika saya jujur," tegas eks pemain Man City itu.

4 dari 5 halaman

Mengapa ESL Harus Ada?

Tentu ada pertanyaan besar soal mengapa klub-klub top tersebut sampai membuat kompetisi tandingan tengah pekan. Keresahan ini juga dijawab dalam rilis pers yang sama.

"Format Super League datang di masa-masa pandemi global yang menegaskan ketidakstabilan dalam model ekonomi sepak bola Eropa yang sekarang," kata pernyataan resmi pihak European Super League.

"Lebih lanjut, untuk beberapa tahun berikutnya, klub-klub pendiri memasang target untuk mengembangkan kualitas dan intensitas kompetisi Eropa di setiap musimnya."

"Dan menciptakan format untuk klub-klub top tetap bersaing secara reguler."

5 dari 5 halaman

12 Klub Peserta ESL

Berikut daftar klub yang terlibat menciptakan ESL:

  • Manchester United
  • Manchester City
  • Arsenal
  • Chelsea
  • Liverpool
  • Tottenham
  • Juventus
  • Inter Milan
  • AC Milan
  • Barcelona
  • Real Madrid
  • Atletico Madrid

Sumber: Sky Sports