Kenapa Solskjaer Dipecat MU Setelah Kekalahan dari Watford? Ini Jawabannya

Kenapa Solskjaer Dipecat MU Setelah Kekalahan dari Watford? Ini Jawabannya
Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer. (c) AP Photo

Bola.net - Ole Gunner Solskjaer dipecat Manchester United setelah mereka menelan kekalahan dari Watford. Direktur sepak bola MU John Murtough mengungkapkan secara jelas alasan pemecatan Solskjaer.

Solskjaer mengambil alih Manchester United pada tahun 2018 lalu. Mantan pelatih Molde tersebut menggantikan Jose Mourinho yang dipecat.

Pria asal Norwegia tersebut telah banyak membawa perubahan positif di Old Trafford. Itu termasuk mengantarkan MU ke final Liga Europa dan finis kedua di Premier League pada musim lalu.

Sayangnya, musim ini tidak berjalan bagus buat Manchester United. MU banyak meraih hasil buruk termasuk kekalahan memalukan 0-5 dari Liverpool dan 0-2 dari Manchester City.

Namun, kekalahan 1-4 dari Watford memaksa Setan Merah mengambil tindakan. Solskjaer akhirnya dipecat setelah serangkaian hasil buruk yang diraih klub.

1 dari 3 halaman

Keputusan Pecat Solskjaer

Solskjaer meninggalkan Manchester United setelah tiga musim dan tanpa memenangi trofi. Murtough pun menjelaskan keputusan untuk memecat Solskjaer.

"Ada alasan untuk keyakinan bahwa kami akan terus membangun kemajuan yang kami lihat di dua musim sebelumnya. Setelah hasil awal musim yang menjanjikan, segalanya berjalan di luar rencana," kata Murtough kepada ESPN.

“Sebagai sebuah klub, kami merasa Ole telah mendapatkan hak untuk diberi kesempatan untuk membalikkan keadaan, tetapi tidak mendapat reaksi setelah jeda internasional, dan laga melawan Watford membuat perubahan harus dilakukan."

2 dari 3 halaman

Kecewa Pemecatan Solskjaer

Kini Manchester United ditangani pelatih interim Ralf Rangnick. Murtough mengakui bahwa dirinya kecewa karena harus berpisah dengan Solskjaer.

“Kami semua kecewa dengan kepergian Ole, tetapi dia layak dinilai berdasarkan rekornya selama tiga tahun terakhir, bukan beberapa minggu terakhirnya," lanjutnya.

"Dia mengatur ulang budaya klub dan membentuk kembali skuat, membuat kami berada di posisi yang lebih kuat hari ini daripada ketika dia kembali pada 2018."