Kemenangan Arsenal, Gol Aubameyang, dan Bukti Filosofi Permainan Mikel Arteta

Kemenangan Arsenal, Gol Aubameyang, dan Bukti Filosofi Permainan Mikel Arteta
Arsenal menjadi juara Community Shield 2020 usai menang atas Liverpool lewat babak adu penalti, Sabtu (29/8/2020) di Wembley (c) AP Photo

Bola.net - Mikel Arteta mulai membuktikan mengapa dia cocok dipercaya sebagai pelatih Arsenal. Teranyar, dia menuntun Arsenal menjuarai Community Shield 2020 dengan mengalahkan Liverpool lewat adu penalti, Sabtu (29/8/2020).

Ini adalah trofi kedua Arsenal dalam bulan Agustus saja. Sebelumnya, di awal bulan, mereka berhasil menjuarai Piala FA dengan mengalahkan Manchester City dan chelsea.

Dua gelar ini sudah cukup jadi bukti bagaimana kualitas Arteta untuk Arsenal. Meski bukan juara liga, dua trofi itu adalah bukti bahwa Arsenal mulai berkembang di bawah Arteta.

Juga, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana permainan Arsenal bisa berkembang pesat dalam hitungan bulan. Sekarang filosofi permainan Arteta mulai terlihat.

Seperti apa? Scroll ke bawah ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Memupuk kebiasaan baik

Community Shield mungkin tak pantas dipandang sebagai trofi, tapi sebenarnya bukan soal itu. Analis Premier League, Martin Keown, meyakini bahwa kemenangan ini sangat penting untuk Arsenal.

Kemenangan ini akan mendongkrak kepercayaan diri para pemain menjelang musim baru, terlebih mereka menggulingkan Liverpool yang luar biasa kuat.

"Ada satu hal yang Anda inginkan dari Community Shield -- entah memandangnya sebagai trofi atau sebagai laga uji coba yang di tinggikan -- adalah kesempatan jadi juara, yang bukanlah kebiasaan buruk," buka Keown kepada Daily Mail.

"Mikel Arteta bakal senang mendapatkan kemenangan ini dan dia pun layak mendapatkan banyak pujian untuk itu. Dalam 50 hari terakhir, Arsenal telah mengalahkan Liverpool (2x), Manchester City di final FA Cup, dan Chelsea di final."

2 dari 2 halaman

Filosofi

Yang tak kalah penting dari kemenangan itu adalah bagaimana cara mendapatkannya. Menurut Keown, Arteta mulai membentuk Arsenal yang dia inginkan. Gol indah Aubameyang tercipta dari skema yang sudah lama diinginkan Arteta.

"Kita bisa melihat bagaimana tim ini membuat pasukan Jurgen Klopp kerepotan. Anda bisa melihat bagaimana filosofi di balik gol pembuka itu, ketika Arsenal bergerak dari belakang ke depan kurang dari 20 detik," sambung Keown.

"Gol ini melibatkan umpan silang impresif dari bocah 18 tahun Bukayo Saya, yang membuat keputusan cerdas untuk ukuran usianya."

"Ada identitas kuat di balik performa Arsenal di bawah Arteta ini," tutupnya.

Sumber: Daily Mail