Kata Klopp, Liverpool Mungkin Berburu Striker di Bulan Januari

Bola.net - Liverpool sepertinya akan berburu striker anyar di bursa transfer musim dingin mendatang. Dengan syarat jika salah satu bomber mudanya, Rhian Brewster, dikirim ke klub lain sebagai pinjaman.

Pemain berumur 19 tahun itu dikabarkan sedang diincar oleh banyak klub. Beberapa di antaranya adalah Crystal Palace, Leeds United, dan Swansea City.

Brewster memang masuk dalam skuat inti Liverpool musim ini. Namun, kesempatan bermain untuknya jarang datang. Ia baru mencatatkan dua kali penampilan di ajang Carabao Cup tanpa mencetak gol sama sekali.

Agar perkembangannya tidak tersendat, bermain di klub lain sebagai pemain pinjaman adalah opsi yang tepat. Seperti yang dilakukan Chelsea dengan Tammy Abraham dan Mason Mount pada musim kemarin.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

Mungkin Terjun di Bursa Transfer

Meskipun demikian, itu bukan opsi yang mudah untuk the Reds. Pasalnya, tanpa Brewster, stok penyerang tengah di Liverpool hanya akan menyisakan Roberto Firmino serta Divock Origi saja.

Liverpool masih bermain di banyak kompetisi pada musim ini. Oleh karenanya, Jurgen Klopp selaku pelatih terpaksa bersiap-siap untuk mencari striker anyar andai Brewster cabut dari Anfield di bulan Januari nanti.

"Ya, kami harus melihat," ujar Klopp dalam konferensi pers saat ditanya soal kemungkinan adanya pemain anyar jika Brewster pergi, dikutip dari Goal International.

Stok Pemain Liverpool Menipis

Stok pemain Liverpool saat ini, seperti yang diutarakan Klopp, sangat minim. Dengan banyaknya pemain yang sedang menghuni ruang perawatan, praktis the Reds sekarang hanya punya 16 orang saja.

"Kami tak bisa membiarkan dia pergi sebagai pinjaman karena kami harus membangun skuat ini. Kami punya tiga pemain dengan cedera panjang dan empat bersama Paul Glatzel," lanjutnya.

"Dua dari mereka cedera di pramusim, dua lagi datang dari Joel [Matip] dan Fabinho. Kami tersisa 16 orang dan saya sudah menghitung pemain muda, tetapi kami tak bisa hanya membiarkan anak muda pergi sebagai pinjaman dan berpikir itu bagus untuknya." tambahnya.

"Kami harus selalu mempertimbangkan situasi keduanya, anak itu dan kami. Pada akhirnya, kami harus mencoba mencari solusi yang sempurna. Terkadang berhasil, kadang tidak," tutupnya.

(Goal International)