Kalah Segalanya dan Tidak Punya Daya Juang, Sejak Kapan Liverpol Jadi Medioker Begini?

Kalah Segalanya dan Tidak Punya Daya Juang, Sejak Kapan Liverpol Jadi Medioker Begini?
Fabinho tertunduk lemas setelah Brighton membobol gawang Liverpool, Sabtu (14/1/2023) (c) AP Photo/Frank Augstein

Bola.net - Sebuah hasil pahit kembali harus ditelan Liverpool. Tim yang berbasis di Merseyside itu menelan kekalahan telak di pekan ke-20 EPL ini.

The Reds bertamu ke AMEX Stadium. Mereka menantang sang tuan rumah, Brighton untuk mendapatkan tambahan poin di Premier League.

Di laga ini, Liverpool yang sedikit lebih diunggulkan menelan kekalahan yang menyakitkan. The Reds tumbang dengan skor telak 3-0 di laga ini.

Dari laga ini ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik. Apa saja itu? Simak selengkapnya di bawah ini.

1 dari 6 halaman

Era Di Zerbi Baru Dimulai

Era Di Zerbi Baru Dimulai

Roberto De Zerbi dan para pemain Brighton. (c) AP Photo

Kemenangan 3-0 atas Liverpool ini menunjukkan bahwa Brighton sudah move on dari Graham Potter.

Seperti yang sudah diketahui, Brighton tampil cemerlang saat di awal musim kemarin. Namun performa mereka sempat turun setelah Graham Potter cabut ke Chelsea dan Roberto Di Zerbi masuk menggantikannya.

Wajar ketika Brighton sempat mengalami periode yang kurang oke karena mereka harus beradaptasi dengan Di Zerbi. Namun kabar baik bagi fans The Seagulls, masa transisi itu sudah berakhir.

Sejak awal tahun 2023 ini Brighton sudah meraih tiga kemenangan beruntun termasuk atas Liverpool. Mereka mencetak total 12 gol dan kebobolan dua gol saja dari tiga laga itu. Jadi jangan kaget jika Brighton mengakhiri musim 2022/23 di zona Eropa.

2 dari 6 halaman

Gelandang Liverpool Usang

Gelandang Liverpool Usang

Kapten Liverpool Jordan Henderson. (c) AP Photo

Jika harus menelaah mengapa Liverpool kalah di laga ini, maka lini tengah bisa jadi 'kambing hitam' dari kekalahan memalukan ini.

Jurgen Klopp menurunkan trio Jordan Henderson - Fabinho - Thiago Alcantara di laga ini. Entah kebetulan atau tidak, ketiga gelandang ini lagi-lagi underperform.

Aliran bola ke lini serang tidak lancar. Mereka juga tidak melapisi pertahanan dengan baik dan mudah kehilangan bola. Jadi rasa-rasanya manajemen Liverpool harus segera menambah armada di lini tengah jika tidak mau tren negatif ini berlanjut.

3 dari 6 halaman

Burung Camar Sang Cryptonite Liverpool

Burung Camar Sang Cryptonite Liverpool

Skuat Brighton merayakan gol Solly March ke gawang Liverpool, Sabtu (14/1/2023) (c) AP Photo/Frank Augstein

Kemenangan 3-0 atas Liverpool ini membuktikan bahwa Brighton saat ini telah menjelma menjadi kryptonite The Reds.

Di lima pertandingan terakhir kedua tim, Liverpool hanya menang satu kali melawan Brighton. Tiga laga sisanya berakhir imbang dan satu laga dimenangkan Brighton.

Berkat kemenangan di AMEX ini, Brighton sudah dua kali menang atas Liverpool di enam perjumpaan terakhir mereka. Jadi rasa-rasanya Brighton memang sudah memegang 'kartu' Liverpool dan itulah mengapa mereka mampu menang dengan meyakinkan di laga ini.

4 dari 6 halaman

Kaoru Mitoma, Cahaya Asia yang Baru di EPL

Kaoru Mitoma, Cahaya Asia yang Baru di EPL

Trent Alexander-Arnold (kiri) menjaga Kaoru Mitoma (kanan) dalam duel Brighton vs Liverpool, Sabtu (14/1/2023) (c) AP Photo/Frank Augstein

Di laga ini, sosok Solly March menjadi perhatian karena ia berhasil membuat dua gol dan satu assist di laga ini. Namun Brighton memiliki rising star baru pada diri Kaoru Mitoma.

Mitoma bergabung dengan Brighton di musim panas kemarin. Namun dalam waktu yang relatif singkat ia menunjukkan performa yang ciamik bersama Brighton.

Ia berhasil membuat Trent Alexander-Arnold ketar-ketir dan ia kerap membuat umpan-umpan berbahaya ke gawang Liverpool. Layak untuk ditunggu apakah Mitoma mampu menyusul beberapa pemain top Asia yang bersinar di EPL seperti Park Ji-Sung, Son Heung-Min dan Shinji Okazaki?

5 dari 6 halaman

Sejak Kapan?

Sejak Kapan?

Pemain Liverpool, James Milner (c) AP Photo

Kalah dan menang merupakan hal yang biasa dalam sepak bola. Namun dari kekalahan 3-0 atas Brighton, ada yang aneh dari Liverpool.

Kekalahan ini bukan kekalahan pertama Liverpool di musim 2022/23. The Reds sudah menelan total delapan kekalahan di semua kompetisi pada musim ini.

Namun belakangan ini ada satu yang berbeda dari Liverpool saat mereka kalah. The Reds terlihat tidak punya daya juang untuk mengejar ketertinggalan. Padahal kita tahu semenjak Liverpool ditangani Klopp, The Reds menjadi salah satu tim dengan daya juang yang tinggi.

Namun belakangan ini, Liverpool seakan kehilangan daya juang tersebut. Ketika tertinggal, penggawa The Reds terlihat pasrah dengan hasil yang ada. Sejak kapan Liverpool jadi medioker seperti ini?