Jurgen Klopp Pernah Menolak Gagasan European Super League

Jurgen Klopp Pernah Menolak Gagasan European Super League
Jurgen Klopp. (c) AP Photo

Bola.net - Liverpool telah dipastikan sebagai salah satu peserta dalam ajang European Super League. Kompetisi yang gagasannya telah ditolak sejak jauh-jauh hari oleh sang pelatih, Jurgen Klopp.

European Super League sudah menjadi perbincangan banyak kalangan dalam beberapa tahun terakhir. Topik ini semakin panas begitu laporan dari New York Times soal keikutsertaan 12 klub di kompetisi tersebut terkuak.

12 klub tersebut merupakan raksasa Eropa dari berbagai negara, termasuk di dalamnya Liverpool. Setelah rumor terkuak, UEFA sembari menggandeng FIFA menyatakan penolakan dan siap memberikan sanksi tegas kepada pihak yang terlibat.

Namun itu tidak menyurutkan keinginan 12 klub tersebut untuk menggelar European Super League. Masing-masing klub lantas mengeluarkan pernyataan soal keikutsertaannya dalam ajang kontroversial itu.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Jurgen Klopp Pernah Menolak ESL

Sebagai gambaran singkat, European Super League sebenarnya merupakan kompetisi tandingan Liga Champions. Semua bermula dari ketidakpuasan presiden Real Madrid, Florentino Perez, pada Liga Champions di tahun 2009.

European Super League rencananya digelar di tengah pekan agar tidak mengganggu keikutsertaan partisipan dalam ajang domestik. Sebab menurut penyelenggara, kompetisi domestik masih menjadi nyawa utama buat klub-klub raksasa Eropa.

Gagasan tersebut sempat ditolak oleh Klopp pada tahun 2019 lalu. Bahkan, pria berkebangsaan Jerman itu berharap European Super League batal diselenggarakan.

"Saya harap Super League ini tidak terjadi. Melihat bagaimana Liga Champions telah berjalan, sepak bola sekarang adalah produk yang sangat bagus, bahkan dengan Liga Europa," kata Klopp dikutip dari unggahan reporter the Athletic, James Pearce, di Twitter.

2 dari 2 halaman

Tidak Masuk Akal

Di mata Klopp, konsep European Super League tidak masuk akal. Sebab kompetisi tersebut akan mempertemukan dua klub besar Eropa secara berulang-ulang. Sementara di Liga Champions, dua tim raksasa kadang butuh waktu lama untuk bisa bertatap muka lagi.

"Buat saya, Liga Champions adalah Super League, yang di mana anda takkan selalu bermain melawan tim yang sama," tambah mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut.

"Mengapa kami harus membuat sebuah sistem di mana Liverpool menghadapi Real Madrid selama 10 tahun berturut-turut? Siapa yang mau melihat itu setiap tahunnya?" pungkas Klopp.

Pada akhirnya, harapan Klopp tidak terwujud. European Super League akan tetap dilangsungkan meski belum diketahui kapan secara pasti kompetisi tersebut bakal digelar.

(The Athletic - via Daily Mail)