Jujur, Aaron Ramsey Masih Gak Paham Kenapa Dilepas Arsenal

Jujur, Aaron Ramsey Masih Gak Paham Kenapa Dilepas Arsenal
Aaron Ramsey membela Wales di Euro 2020 (c) AP Photo

Bola.net - Karier Aaron Ramsey mengalami perubahan drastis dalam beberapa tahun terakhir. Ramsey pernah diidolakan fans Arsenal, kini situasinya berubah drastis bagi sang pemain

Ramsey meninggalkan Arsenal pada tahun 2019 lalu. The Gunners menjualnya ke Juventus dengan cuma-cuma. Saat itu, Juve dianggap beruntung mendapatkan Ramsey.

Biar begitu, karier Ramsey justru meredup sejak hengkang ke Italia. Dia sempat dipinjamkan ke Rangers, tapi kembali gagal membuktikan kualitasnya.

Musim ini Ramsey coba memperbaiki kariernya bersama Nice di Liga Prancis. Artinya, dalam rentang waktu tiga tahun saja karier Ramsey merosot drastis. Apa sebab?

1 dari 2 halaman

Tidak tahu kenapa

Ramsey sempat membela Arsenal selama 11 tahun sebelum akhirnya hengkang ke Juventus pada tahun 2019 lalu. Transfer ini cukup mengejutkan, sebab saat itu Ramsey masih dianggap sebagai salah satu pemain penting Arsenal.

Menariknya, Ramsey sendiri mengaku tidak tahu alasan Arsenal melepasnya. Saat itu dia bersiap meneken kontrak baru, tapi situasi berubah dengan cepat.

"Saya menyetujui kontrak yang mereka tawarkan. Namun, situasi kemudian menjadi hening dalam beberapa pekan," kata Ramsey kepada The Times.

"Saya bicara dengan agen saya: 'Mari melakukannya', tapi tiba-tiba tawaran kontrak itu tidak lagi ada."

2 dari 2 halaman

Perubahan drastis

Kepergian Ramsey terjadi di era pelatih Unai Emery, sebelum kedatangan Arteta. Emery memang coba melakukan perubahan besar, tetapi tidak ada yang menyangka Ramsey bakal jadi korban.

"Ada banyak perubahan dengan kedatangan manajer baru. Saya tidak paham, saya masih belum tahu apa yang sebenarnya terjadi," lanjut Ramsey.

Ramsey juga bicara soal kesulitannya di Juventus. Dia hanya menempuh 24 penampilan selama dua musim bersama Bianconeri.

"Dari sudut pandang fisik, saya tahu itu masa-masa sulit bagi saya dan saya tidak bisa menemukan konsistensi," tutupnya.

Sumber: The Times