Josep Guardiola Tidak Layak Disebut Sebagai Pelatih Terbaik di Dunia? Ini Alasannya

Josep Guardiola Tidak Layak Disebut Sebagai Pelatih Terbaik di Dunia? Ini Alasannya
Pelatih Manchester City, Josep Guardiola. (c) AP Photo

Bola.net - Josep Guardiola masih harus membuktikan statusnya sebagai pelatih terbaik di dunia. Bos Manchester City itu memang mengoleksi banyak trofi, tapi masih punya satu kekurangan besar yang tidak bisa diabaikan.

Musim ini Guardiola menghadapi tantangan terbesar nya di Premier League. Man City masih cukup kuat, tapi jelas tertinggal jauh dari Liverpool di puncak klasemen sementara.

Hanya trofi Liga Champions yang bisa memperbaiki musim Man City, tapi itu pun jelas tidak mudah. Kesulitan inilah yang bisa jadi membuktikan satu kelemahan besar Guardiola, yang membuatnya tidak bisa jadi pelatih terbaik di dunia.

Apa itu? Baca halaman berikutnya ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Kehilangan Hasrat

Menukil Express, Guardiola sepertinya sudah menyerah mengejar Liverpool musim ini. Dia tidak punya hasrat untuk memulai semuanya dari awal dan mengejar Liverpool musim depan.

Akhir pekan lalu, setelah Man City takluk 0-2 dari Tottenham, Guardiola mengindikasikan bahwa dia dan timnya sudah menyerah mengejar Liverpool musim ini. Nahasnya, Guardiola pun tidak tahu bagaimana cara mengejar jurang kualitas itu musim depan.

Guardiola merupakan juara berantai, dia melakukannya bersama Barcelona beberapa tahun lalu. Saat itu timnya begitu kuat dan nyaris tidak terkalahkan.

Kendati demikian, begitu Jose Mourinho mencuri takhta Barcelona dengan keunggulan 13 poin di klasemen akhir, apakah Guardiola berjuang untuk merebutnya lagi dari Real Madrid?

2 dari 2 halaman

Kebiasaan Kabur

Tidak, Guardiola memilih meninggalkan Barcelona, libur selama satu tahun, lalu memulai kembali di Jerman bersama Bayern Munchen. Di sana dia dengan mudah menuntun Bayern menjuarai Bundesliga.

Kini, hal serupa mungkin terjadi kembali. Dua tahun lalu Liverpool tertinggal 25 poin di bawah Man City, sekarang pasukan Jurgen Klopp itu unggul 22 poin.

Guardiola sudah membangun skuad dengan baik dalam beberapa tahun terakhir, tapi sekarang waktunya sejumlah perubahan. Momen ini sama persis ketika Mourinho mengganggu kejayaannya di Barca beberapa tahun lalu.

Pertanyaannya: apakah kali ini Guardiola memilih menjawab tantangan itu atau kembali kabur?

Sumber: Express