Jika Tidak Waspada, 3 Faktor Ini Bisa Membuat Liverpool Digusur Manchester United

Jika Tidak Waspada, 3 Faktor Ini Bisa Membuat Liverpool Digusur Manchester United
Pemain Manchester United merayakan gol Rashford ke gawang Wolves, Rabu (30/12/2020) dini hari WIB. (c) AP Photo

Bola.net - Manchester United mulai menunjukkan tajinya. Mereka tidak pernah sedekat ini dengan posisi puncak klasemen Premier League sejak terakhir kali menjuarainya pada tahun 2013 lalu. Sekarang, mereka punya peluang menggusur Liverpool dari singgasananya.

Manchester United masih berada di posisi kedua hingga pekan ke-17 Liga Inggris 2020/2021. Paul Pogba dkk. yang baru memainkan 16 laga saat ini mengoleksi 33 poin, sama dengan Liverpool yang baru akan memainkan pertandingan ke-17 melawan Southampton pada 5 Januari mendatang.

Keraguan sempat melanda Manchester United menyusul tiga kekalahan dari enam laga pembuka Liga Inggris 2020/2021. Namun sejak 7 November, anak asuh Ole Gunnar Solskjaer mampu meraih delapan kemenangan dari 10 pertandingan tanpa menelan satupun kekalahan.

Sebaliknya, Liverpool memang tak terkalahkan dari 12 laga terakhirnya di Liga Inggris. Hanya saja, setengah dari jumlah pertandingan tersebut berakhir dengan imbang. Itu artinya, konsistensi The Reds masih tanda tanya besar.

Manchester United memiliki sedikitnya tiga faktor yang bisa membuat mereka menggusur Liverpool di Liga Inggris 2020/2021. Berikut ini ulasannya.

1 dari 3 halaman

Cedera Masih Jadi Kendala

Mumpung sedang memasuki periode bursa transfer musim dingin, Liverpool seharusnya bisa menambal lubang-lubang di beberapa area dengan merekrut sejumlah pemain. Maklum saja, nyaris setengah pemain kunci mereka mengalami cedera.

Joel Matip, Joe Gomez, dan Virgil van Dijk menderita cedera panjang dan belum dapat dipastikan kapan bisa kembali. Jurgen Klopp sampai dibuat pusing karena harus pintar mengutak-atik formasi seraya memercayakan pemain muda di tempat utama.

Fabinho bahkan sampai harus turun ke belakang ditemani oleh sederet pemain muda. Belakangan ini, Nathaniel Phillips dipercaya Klopp sebagai rekan duet gelandang asal Brasil itu di area pertahanan.

Ini menjadi perjudian bagi Liverpool jika Klopp masih ngotot tidak mau membeli 'ban serep'. Terlebih pemain tengah mereka, Diogo Jota dan Thiago Alcantara juga belum bisa dimainkan karena cedera. Ditambah, ada konflik internal antara manajemen klub dengan Georginio Wijnaldum.

Kondisi yang serbarumit ini bisa dimaksimalkan oleh Manchester United asal bisa konsisten. Jika tak ada aral melintang, bukan tidak mungkin Setan Merah bisa menggusur Liverpool dari puncak klasemen.

2 dari 3 halaman

Relatif Harmonis

Selain isu mengenai masa depan Paul Pogba, internal Manchester United nyaris tak ada masalah. Semua pemain tampak fokus dan memiliki tekad untuk mengangkat prestasi tim yang jeblok di awal musim.

Seperti diketahu, Paul Pogba sempat jadi pembicaraan hangat menyusul komentar kontroversial agen Mino Raiola yang mengatakan bahwa kliennya tidak bahagia dan masa depannya suram.

Pogba telah membantah hal tersebut seraya menegaskan jika dirinya hanya ingin fokus memberikan segalanya yang terbaik. Praktiknya di lapangan, gelandang asal Prancis itu juga tampil apik.

Phil Neville bahkan sampai mengatakan bahwa hanya ingin menyaksikan Manchester United bertanding apabila Paul Pogba bermain. Ini menjadi bukti bahwa ruang ganti Setan Merah jauh dari masalah.

Scott McTominay, Nemanja Matic, Fred, sampai Donny van de Beek tak pernah mengeluhkan strategi rotasi yang kerap dilakukan Solskjaer. Begitu pun barisan bek pertahanan. Eric Baily dan Victor Lindelof tak masalah diduetkan bergantian dengan Harry Maguire.

Rekrutan anyar Facundo Pellistri juga fokus di skuad U-23 dan tidak pernah terdengar kabar bahwa ia kecewa karena urung dimainkan. Pun dengan Alex Telles yang sabar menanti kesempatan di kala Luke Shaw tidak bisa tampil.

3 dari 3 halaman

Sudah Menemukan Pakem dan Ritme

Manchester United masih bisa memanfaatkan peran Juan Mata, Daniel James, dan bahkan Jesse Lingard. Namun yang jelas, Ole Gunnar Solskjaer sudah menemukan pakemnya, dan seperti ulasan di atas, agaknya tak ada lagi konflik internal karena ada pemain yang ngambek lantaran jarang dimainkan.

Pada awal musim, Solskjaer seakan linglung dengan formasi yang akan diterapkannya saat menghadapi lawan. Dia seperti ragu apakah harus memasang Mason Greenwood atau Anthony Martial.

Semua pola dicoba. Mungkin karena minimnya waktu untuk menjalani sesi pra-musim akibat COVID-19 dan keterlibatan Manchester United di pentas Liga Europa.

Namun setelah itu, rentetan hasil manis didapat Manchester United. Meski beberapa kali masih mengubah susunan inti, semua pemain sudah mengerti apa yang diharapkan oleh Solskjaer. Tak ada lagi kesan kikuk ketika susunan pemain berbeda diterapkan.

Minimnya pemain yang mengalami cedera, kecuali barisan bek di mana Phil Jones dan Marcos Rojo masih harus absen, Manchester United bisa melenggang mulus dan berpotensi menggusur Liverpool yang tengah dilanda badai cedera.

Sumber: Berbagai sumber

Disadur dari: Bola.com (Gregah Nurikhsani)

Diunggah pada: 3 Januari 2021