Jika Ini Era Alex Ferguson, Paul Pogba Sudah Lama Tinggalkan MU

Jika Ini Era Alex Ferguson, Paul Pogba Sudah Lama Tinggalkan MU
Paul Pogba. (c) AP

Bola.net - Mantan bek Manchester United, Jonathan Spector, beranda-andai soal nasib Paul Pogba jika kursi kepelatihan masih dipegang oleh Sir Alex Ferguson, Ia yakin jika pria asal Skotlandia itu masih berkuasa, maka nama Paul Pogba takkan bertahan lama di skuatnya.

Pengaruh Sir Alex kepada Manchester United sangatlah besar. Ia tidak berganti klub selama 27 tahun dan telah membawa pulang banyak gelar ke Old Trafford. Bahkan Liga Champions berhasil ia menangi sebanyak dua kali.

Sir Alex juga tak segan untuk melepas pemain yang tidak menuruti apapun perintahnya. Seperti David Beckham, misalnya. Pemain asal Inggris tersebut didepak dari MU bahkan pernah melukainya dalam insiden 'sepatu terbang' hingga meninggalkan luka di dahinya.

Tegasnya seorang Sir Alex membuat ia disegani oleh para pemainnya. Jika bermasalah, ia akan segera ditendang keluar dari Old Trafford. Dan Spector meyakini bahwa jika pria berumur 77 tahun itu masih berkuasa, Paul Pogba sudah lama diusir dari skuatnya.

"Saya tak ingin berbicara untuknya [Ferguson], tapi saya pikir ada kesempatan besar bahwa dia akan melakukannya!" tutur Spector seperti yang dikutip dari Goal International.

Ferguson pernah melihat Pogba yang masih muda melangkahkan kakinya dari Old Trafford. Itu terjadi saat dirinya masih berusia 19 tahun. Pogba lalu bergabung dengan Juventus dan membuat namanya terang dan kembali ke Manchester United di tahun 2016 lalu.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 1 halaman

Tidak Betah di Satu Tempat

Spector pun meyakini bahwa kesetiaan Pogba terhadap satu klub tak bisa dipegang erat. Di matanya, gelandang yang sukses mengantarkan Prancis juara Piala Dunia 2018 itu memang tipikal orang yang tak bisa bertahan lama pada satu tempat.

"Dia adalah pemain hebat, tapi dia pernah meninggalkan klub dan sangat jelas sedang ingin pergi lagi," lanjut Spector. "Saya tak yakin dia adalah pemain yang akan bertahan di satu klub karena mudah merasa resah," sambungnya.

"Dia adalah pemain besar yang tampil apik, tapi dari luar terlihat seperti pemain yang pindah setiap tahunnya ke Juventus, Real Madrid, lalu dua tahun setelahnya anda bisa melihatnya ke klub besar lain. Saya melihat kesan bahwa dia takkan bertahan lama di satu tempat," lanjutnya.

"Jika kljub berpikir bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya, maka mereka harus menahannya, tapi jika dia merasa resah atau akan merasa resah pada satu tim, itulah waktu yang tepat baginya untuk pergi," tandasnya.