Jarang Main di Liga, Fabregas Santai

Jarang Main di Liga, Fabregas Santai
Cesc Fabregas (c) AP Photo

Bola.net - - Gelandang Chelsea, Cesc Fabregas berharap bisa mencuri perhatian Maurizio Sarri, pelatih anyar The Blues untuk memberikannya kesempatan bermain lebih banyak. Fabregas percaya dia masih bisa berkontribusi pada tim.

Saat ini Fabregas sudah berusia 31 tahun, yang berarti mungkin level permainannya sudah sedikit menurun. Fabregas sendiri mengakuinya meski dia merasa masih bisa bermain sebaik mungkin.

Saat ini Fabregas memang jarang mendapat kesempatan di Premier League. Dia lebih banyak bermain di Liga Europa dan Carabao Cup, khususnya saat Jorginho beristirahat.

Meski demikian, Fabregas ternyata tetap nyaman bermain di Chelsea. Baca komentar selengkapnya di bawah ini:

1 dari 3 halaman

Menikmati

Fabregas begitu memahami posisinya. Dia menyadari sudah tak bisa bermain penuh selama 90 menit setiap tiga hari atau di semua laga sepanjang musim. Dia pun hanya ingin menikmati kesempatannya saat bermain.

"Saya tahu itu sulit secara mental [tidak bermain di liga], tetapi setelah bermain sekian tahun, saya pikir saya bisa membaca pikiran pelatih lebih mudah," ujar Fabregas di tribalfootball.

"Saya tahu betul posisi saya saat ini. Saya tak mengatakan saya bisa bermain setiap tiga hari selama 90 menit untuk 60 laga per musim. Saya mungkin tak bisa melakukan itu lagi."

"Oleh sebab itu, saya hanya menikmatinya dan memaksimalkannya," lanjut dia.

2 dari 3 halaman

Mengubah Sarri

Mengubah Sarri

Maurizio Sarri Merayakan Kemenangan Chelsea Atas Burnley (c) AP

Lebih lanjut, Fabregas percaya saat ini dia hanya perlu mengubah pemahaman Sarri soal gaya bermainnya. Dia mengaku bisa bermain di banyak posisi gelandang, tak hanya sebagai gelandang nomor 6.

"Saya tidak bermain di liga untuk tiga atau empat bulan pertama di bawah Antonio Conte [2016] sampai laga melawan Manchester City, yang mengubah citra saya di kepala Antonio. Setelah itu, saya bermain di setiap laga."

"Satu-satunya hal yang harus coba saya ubah adalah cara pikir pelatih karena dia hanya melihat saya sebagai pemain yang berada di depan pertahanan," sambung Fabregas.

"Saya pikir di pikirannya saya hanya bisa bermain di sana, tetapi saya sudah bermain lebih ke depan sepanjang hidup saya."