Jadwal Gila Liverpool Disebut Sebagai Manifestasi dari Krisis Dalam Sepak Bola

Jadwal Gila Liverpool Disebut Sebagai Manifestasi dari Krisis Dalam Sepak Bola
Liverpool (c) AP Photo

Bola.net - FIFPro menyebut jadwal bertumpuk yang dialami Liverpool merupakan manifestasi terbaru dalam meningkatnya krisis dalam dunia sepak bola.

Liverpool memiliki jadwal yang gila pada bulan Desember ini. Alhasil skuat asuhan Jurgen Klopp itu diharuskan bertanding dua kali dalam tempo 24 jam.

Mereja harus bermain melawan Aston Villa di perempat final Carabao Cup pada 17 Desember. Keesokan harinya, Liverpool harus bermain di semifinal Piala Dunia Antar Klub di Qatar.

Klopp tentu mengeluhkan hal ini. "Kita tidak bisa terus seperti ini. Kita harus menemukan solusi."

Pada akhirnya Liverpool telah memutuskan akan membagi timnya. Kemungkinan besar, Klopp akan memilih memainkan para pemain lapis keduanya di laga melawan Aston Villa.

Liverpool sendiri bakal diperas tenaganya mulai akhir November ini. Terhitung sejak tanggal 23 November hingga 2 Januari, The Reds akan melakoni 12 laga dalam tempo 37 hari.

Mereka akan bermain di empat ajang kompetisi; Premier League, Liga Champions, Carabao Cup dan Piala Dunia Antar Klub. Sementara itu jadwal dari Piala FA sendiri masih belum akan dirilis hingga pekan pertama tahun 2020.

1 dari 3 halaman

Pernyataan FIFPro

Pihak FIFPro sendiri sudah meminta pendapat dari banyak pemain yang terlibat di liga-liga besar di Eropa dalam 18 bulan terakhir. Termasuk dari mereka yang bermain di Premier League, La Liga, Serie A, Bundesliga dan Ligue 1.

Dari situ, disimpulkan bahwa banyak pemain yang merasa khawatir dengan beban pertandingan yang terlalu banyak. Alhasil hal tersebut berdampak negatif terhadap fisik mereka. FIFpro menyebutnya sebagai bagian dari “krisis yang meningkat” yang membuat para pemain terbaik dalam olahraga itu sering mengambil bagian dalam 50-plus pertandingan musim dengan sedikit waktu untuk beristirahat

"Sejumlah besar dari mereka telah menyatakan keprihatinan mereka tentang peningkatan jumlah kompetisi yang mereka mainkan setiap musim," buka pernyataan FIFPro, seperti dilansir BBC.

"Sekitar setengah dari pemain yang memiliki lebih dari 50 pertandingan per musim mengatakan mereka merasa tegang oleh jadwal pertandingan mereka."

"Kami telah membuat serangkaian rekomendasi untuk membalikkan tren dalam laporan 'At The Limit' kami baru-baru ini dan kami mengharapkan FIFA dan pemangku kepentingan sepak bola lainnya untuk mengatasi hal ini sesegera mungkin untuk melindungi kesehatan para pemain."

2 dari 3 halaman

Laporan At The Limit

Fifpro mewakili 65.000 pesepakbola profesional dari 63 asosiasi pemain nasional. Laporan 'At the Limit' mereka membandingkan beban kerja 16 pemain selama periode 12 bulan dengan ilmu kedokteran tentang kesehatan dan kapasitas kinerja mereka.

Laporan itu mengklaim pemain elit non-Eropa, contohnya seperti Sadio Mane, bepergian terlalu banyak tanpa istirahat yang cukup ketika mereka meninggalkan klub sepakbola untuk bermain di pentas internasional. Pemain Liverpool itu sendiri telah telah memainkan 49 pertandingan untuk klub tahun ini.

Sebelumnya, Mane tampil dalam 70 pertandingan. Ia melakukan perjalanan sejauh 100.000 km (62.137 mil) untuk mewakili Senegal pada musim 2018-19.

Mane berpotensi tampil dalam 12 pertandingan lagi untuk Liverpool tahun ini. Masih ada juga tambahan dua laga di pentas internasional.

3 dari 3 halaman

Rekomendasi FIFPro

Pihak FIFPro membuat sejumlah rekomendasi untuk melindungi para pemain tersebut. Di antaranya adalah:

- Memperkenalkan istirahat offseason wajib selama 4 minggu, dan wajib istirahat midseason selama 2 minggu.

- Membatasi jumlah kali per musim ketika pemain memiliki permainan kompetitif beruntun dengan waktu pemulihan kurang dari lima hari di antaranya.

- Mengembangkan sistem peringatan dini untuk memantau beban pertandingan pemain dan membantu perencanaan ke depan.

(bbc/fifpro)