Jadi Rebutan MU dan Liverpool, Striker Ini Pede Bisa jadi Hebat Seperti Aubameyang, Salah, dan Mane

Jadi Rebutan MU dan Liverpool, Striker Ini Pede Bisa jadi Hebat Seperti Aubameyang, Salah, dan Mane
Patson Daka merayakan golnya ke gawang Liverpool di laga uji coba di Salzburg, Austria, 25 Agustus 2020. (c) AP Photo

Bola.net - Striker Red Bull Salzburg, Patson Daka dengan percaya diri menyebut dirinya bisa menjadi pemain hebat seperti para seniornya dari Benua Afrika.

Musim ini Daka tampil begitu tajam di lini depan Salzburg. Penyerang 22 tahun itu tercatat sukses menciptakan 15 gol dalam 17 pertandingan di semua kompetisi.

Performa cukup impresif yang ditunjukkan Daka bersama Salzburg membuat bomber internasional Zambia dikaitkan dengan dua raksasa Premier League, yakni Manchester United dan Liverpool.

1 dari 3 halaman

Kepercayaan Diri Daka

Daka pun menjadikan sejumlah bintang Premier League asal Afrika seperti Pierre-Emerick Aubameyang, Mohamed Salah, hingg Sadio Mane sebagai panutan.

"Melihat kakak-kakak kami seperti Aubameyang, Salah, Mane, itu adalah sesuatu yang memberi saya impian bahwa saya juga bisa melakukannya," ujar Daka kepada BBC Sport.

"Saya bisa menjadi seperti mereka. Mereka adalah inspirasi saya, mengetahui bahwa mereka juga berasal dari Afrika," imbuhnya.

2 dari 3 halaman

Perbandingan dengan Mane

Pelatih Daka di tim nasional Zambia, Milutin Sredejovic meyakini bahwa masa depan cerah tengah menanti penyerang andalannya.

Bahkan, Sredejovic membandingkan Daka dengan Mane dan penyerang legendaris Kamerun, Samuel Eto'o. Daka pun merasa senang dengan perbandingan tersebut.

"Saya pikir ketika orang-orang membuat perbandingan seperti itu, itu bagus, melihat status Sadio Mane, jenis sepak bola yang dia mainkan dan orang seperti apa dia." tutur Daka.

3 dari 3 halaman

Soal Klub Baru Daka

Lebih lanjut, Daka menyebut bahwa ia lebih mengutamakan pindah ke klub yang bisa memberi dirinya jaminan untuk dijadikan investasi jangka panjang.

"Hal terpenting yang saya perhatikan adalah bahwa klub [tidak] terlalu fokus untuk menerima uang besar untuk para pemain. Mereka lebih peduli tentang perkembangan pemain." tandasnya.

Sumber: BBC Sport