Inilah 5 Perubahan Awal Yang Dilakukan Zidane di Madrid

Inilah 5 Perubahan Awal Yang Dilakukan Zidane di Madrid
Zinedine Zidane (c) AFP
- Debut Zinedine Zidane sebagai Pelatih anyar Real Madrid berjalan dengan manis. Pada pertandingan kontra Deportivo La Coruna akhir pekan kemarin, Los Blancos sukses menunjukan keperkasaan mereka dengan membabat habis Super Depor dengan skor telak 5-0.


Pada pertandingan itu terlihat ada yang berbeda dengan gaya bermain Madrid. Zidane datang membawa gaya bermain yang berbeda daripada yang diperagakan Cristiano Ronaldo dkk dalam tujuh bulan di asuh Rafael Benitez. Bolanet melihat ada lima perubahan yang dibuat Zidane pada pertandingan kontra Super Depor tersebut. Apa saja perubahan itu? Silahkan Tekan Tombol di Bawah ini[initial]



 (bola/dub)

1 dari 5 halaman

Kembali ke Pakem 4-2-3-1

Kembali ke Pakem 4-2-3-1

Pada laga debutnya sebagai pelatih Madrid, Zidane meninggalkan pakem formasi yang dipakai oleh pendahulunya, Rafael Benitez. Pada awal musim, Benitez sering menggunakan formasi 4-2-3-1 sebelum akhirnya mereka menelan kekalahan memalukan di El Clasico pada bulan November silam.

Semenjak saat itu, Benitez melakukan sejumlah eksperimen formasi seperti menggunakan 4-4-2 atau yang paling sering 4-3-3. Zidane tidak meneruskan pakem 4-3-3 yang selama beberapa bulan terakhir dipakai Benitez, melainkan ia kembali menggunakan pakem 4-2-3-1.

Dalam formasi 4-2-3-1, Zidane mengembalikan posisi beberapa pemain ke posisi idealnya, seperti Gareth Bale kembali ke Winger Kanan, dan Isco yang kembali dimainkan sebagai gelandang serang.
2 dari 5 halaman

Kembalinya Isco

Kembalinya Isco

Semenjak Rafael Benitez mengambil alih kursi kepelatihan Madrid, Isco hanya menjadi pilihan kedua di lini tengah Los Blancos. Hal ini terlihat dari menit bermain Isco musim ini yang tidak sebanyak pada era Carlo Ancelotti.

Meski hanya menjadi pilihan kedua di era Benitez, Zidane sepertinya punya rencana lain pada Isco. Hal ini terbukti Isco langsung dimainkan sebagai starter, dimana terakhir kali ia tampil sebagai starter pada tanggal 8 November silam.
3 dari 5 halaman

Bale Ditempatkan Di Posisi Terbaiknya

Bale Ditempatkan Di Posisi Terbaiknya

Rafael Benitez kerap membuat eksperimen selama menjadi pelatih Real Madrid, salah satunya eksperimen pada diri Gareth Bale. Pemain termahal dunia tersebut sering diubah-ubah posisinya mulai dari Winger Kanan, Pemain No 10, hingga ditempatkan sebagai Striker.

Di laga perdananya sebagai pelatih Los Blancos, Zidane tidak melakukan eksperimen pada posisi Bale dengan menaruhnya di posisi terbaiknya yaitu Winger Kanan. Alhasil mantan pemain Tottenham Hotspurs tersebut mencetak Hattrick pada laga kontra Super Depor tersebut.
4 dari 5 halaman

Serangan Yang Lebih Merata

Serangan Yang Lebih Merata

Salah satu perubahan nyata yang dilakukan Zidane di laga pertamanya sebagai manajer Madrid adalah serangan Los Blancos terlihat merata dari segala sisi. Hal ini dibuktikan dari Positional Report yang dilansir Whoscored. Pada statistik tersebut, disebutkan bahwa serangan Madrid lebih merata dimana 37% serangan Madrid dari sisi kiri, 31% dari tengah, dan 32% dari Kanan.

Hal ini berbeda dengan pola serangan Madrid pada era Benitez, yang menurut Positional Report Whoscored lebih mengandalkan serangan dari sisi sayap, terutama dari sisi sayap Kiri tempat Ronaldo berada.
5 dari 5 halaman

Kepercayaan Diri Yang Tinggi

Kepercayaan Diri Yang Tinggi

Sebagai mantan pemain Real Madrid, Zidane tahu betul seluk beluk mengenai raksasa Spanyol tersebut. Salah satunya adalah ia tahu betul bagaimana cara memotivasi tim yang bermaterikan para pemain bintang tersebut.

Hal ini terlihat ketika Cristiano Ronaldo dkk bermain dengan penuh kepercayaan diri saat berhadapan dengan Super Depor pada akhir pekan lalu. Seusai laga, kiper Madrid Keylor Navas membeberkan resep kepercayaan diri ia dan rekan-rekannya. Ia menyebtu bahwa Zizou meminta mereka bersenang-senang selama pertandingan dan hal itu terbukti efektif mendongkrak kepercayaan diri Los Blancos.