Ini Alasan Mengapa Manchester City Jadi Bapuk dan Tak Setangguh Musim Lalu

Ini Alasan Mengapa Manchester City Jadi Bapuk dan Tak Setangguh Musim Lalu
Manchester City (c) AP Photo

Bola.net - Manchester City tidak sekuat musim lalu dan menurut eks Arsenal, Paul Merson, ini terjadi lantaran taktik Josep Guardiola sudah ketahuan dan sudah bisa dibaca lawan-lawannya.

Di musim perdana Guardiola di Inggris, ia tak bisa meraih apa pun. Namun di musim berikutnya, manajer asal Spanyol itu langsung membuat City jadi juara Premier League.

Ia juga membawa Raheem Sterling dkk jadi juara FA Cup. Di musim berikutnya, Guardiola kembali membawa City menjadi juara Premier League.

Ia juga membawa City memenangi dua gelar domestik lainnya yakni FA Cup dan Carabao Cup. Mantan bos Barcelona ini juga membawa timnya memenangi trofi Community Shield dua kali (2018 dan 2019).

Akan tetapi pada musim ini, performa City di Premier League mengalami penurunan. Dari 25 pertandingan, The Citizen sudah kalah sebanyak enam kali, salah satunya saat melawan Tottenham. Ini adalah sebuah catatan yang langka bagi seorang Josep Guardiola di sepanjang karir manajerialnya.

Padahal musim lalu, mereka cuma kalah empat kali saja dari 38 pertandingan di liga, plus dua kali imbang. Untuk musim ini mereka sudah menuai hasil imbang tiga kali.

1 dari 3 halaman

Selisih yang Terlalu Lebar

Saat ini, Manchester City berada di peringkat kedua klasemen sementara Premier League. Mereka mengoleksi 51 poin dari 25 laga.

Tapi, mereka tertinggal 22 poin dari Liverpool yang ada di peringkat pertama. Ini adalah selisih terlebar yang pernah tercatat di sepanjang sejarah sepak bola Inggris.

Josep Guardiola sendiri tampaknya sudah menyerah dalam usahanya untuk mengejar The Reds. Pasukan Jurgen Klopp itu kini hanya membutuhkan enam kemenangan lagi untuk bisa jadi juara liga.

2 dari 3 halaman

Taktik yang Sudah Terbaca Lawan

Ada anggapan bahwa badai cedera pemain ikut berkontribusi besar pada melorotnya performa Manchester City. Khususnya pemain vital seperti Aymeric Laporte.

Namun ada alasan lain yang lebih fundamental. Menurut Paul Merson, manajer tim-tim lawan kini sudah bisa membaca taktik yang jadi andalan Josep Guardiola.

"Sangat mengkhawatirkan bagi Guardiola. Liga sudah berakhir, mereka tertinggal 22 poin dan saya duduk di sana dan berpikir: "Ia beruntung bisa lolos begitu saja," serunya pada Sky Sports.

"Dan saya katakan bahwa dengan suatu cara ia mendapatkan 22 pemain internasional, ia punya dua pemain untuk setiap posisi secara virtual," sambungnya.

"Saya rasa ia berpikir 'Saya bermain sedemikian menyerang sehingga saya tidak harus bermain dengan seorang bek tengah'. Akan tetapi ia [taktiknya]sudah ketahuan musim ini," cetusnya.

3 dari 3 halaman

Tetap Tim Hebat

Namun demikian, Paul Merson tak ingin pihak lain jadi menurunkan level permainannya saat jumpa Manchester City. Sebab ia menilai Sergio Aguero dkk masih tetap tim yang sangat hebat.

"Jangan salah paham. Mereka bisa bermain dengan tim Anda pekan depan dan mengalahkan Anda 8-0. Mereka sudah mendapatkannya di Villa Park, mereka menghancurkan [Aston Villa]," tuturnya.
Tetapi tidak mungkin bagi mereka untuk tertinggal 22 poin, walau seberapa bagus Liverpool," sambung Merson.

"Jika mereka saling bermain 10 kali selama beberapa pekan ke depan, tidak mungkin Liverpool akan memenangkan semua 10 pertandingan itu. Anda mungkin akan memihak Man City pada hari terbaik mereka. Itu aneh," tandas Merson.

Manchester City akan bermain menghadapi West Ham setelah libur musim dingin nanti dan kemudian berduel melawan Leicester City. Setelah itu pasukan Josep Guardiola akan berlaga di leg pertama babak 16 besar Liga champions melawan Real Madrid.

(sky sports)