Ingat Insiden Beckham Dikartu Merah? Ini yang Terjadi di Ruang Ganti Timnas Inggris

Ingat Insiden Beckham Dikartu Merah? Ini yang Terjadi di Ruang Ganti Timnas Inggris
David Beckham (c) AFP

Bola.net - David Beckham adalah salah satu pemain legendaris dari Inggris. Di puncak kejayaannya, ia pernah menorehkan catatan buruk yang membuat the Three Lions tersingkir dari ajang Piala Dunia.

Momen itu masih terekam jelas di benak para penggemar Timnas Inggris. Pada tahun 2018, Inggris lolos dari fase grup dan dihadapkan dengan Argentina di babak 16 besar.

Empat hari sebelumnya, Beckham jadi pahlawan kemenangan Inggris atas Kolombia. Ia mencetak gol dari skema bola mati, yang merupakan gol pertamanya selama berseragam the Three Lions.

Laga kontra Argentina berlangsung seru. Sampai turun minum, kedua tim bermain imbang 2-2. Lalu dua menit setelah pertandingan dimulai kembali, David Beckham mendapatkan kartu merah setelah menendang kapten Argentina, Diego Simeone.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Situasi di Ruang Ganti

Pada akhirnya, Inggris yang harus bermain dengan 10 orang tersingkir dari ajang Piala Dunia. Semua media lantas mengarahkan kritikannya kepada Beckham yang dianggap sebagai biang kegagalan Inggris.

Di ruang ganti, Beckham merasa terpukul. Rekan setimnya, Tony Adams, sampai melihatnya menitikkan air mata pasca insiden tersebut.

"Dia sangat kecewa, dia sedih serta membasuh air matanya dan saya berpikir, 'Wow'. Reaksi yang normal," tuturnya kepada Sky Sports.

"Saya berkata, 'Hai Dave temanku, dengar, anda adalah anak muda dan masih punya banyak waktu, anda bermain di klub terhebat di planet ini. Kembalilah ke Manchester United," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Menggagalkan Harapan Tony Adams

Usai insiden tersebut, Beckham kembali beraksi bersama Manchester United di level klub. Dan setahun setelahnya, ia berhasil merengkuh treble. Sesuatu yang sebenarnya tidak diharapkan oleh Adams selaku penggawa Arsenal.

Sial bagi Adams. Ia jadi tidak bisa mengangkat trofi Premier League di akhir karirnya. Sebab pada saat itu, Arsenal hanya duduk di peringkat kedua dengan selisih satu poin saja dari Manchester United.

"Mereka memenangkan treble di tahun berikutnya, saya tidak berdoa seperti itu tapi maksudnya 'kembalilah, anda tidak membuat siapapun kecewa, anda masih muda, masih bisa mendapatkan Piala Dunia yang lebih banyak," tambahnya.

"Tapi, sesungguhnya, anda menghempaskan [peluang saya menjuarai Premier League]. Itulah kesempatan terakhir yang saya punya dan anda benar-benar menghempaskannya," pungkasnya.

(Daily Star)