Guardiola Umbar Janji Setia ke Manchester City Sampai Musim Depan

Bola.net - Josep Guardiola menegaskan bahwa dirinya akan bertahan di Manchester City pada musim depan nanti. Kecuali kalau klub sudah tak puas dengan kinerjanya dan ingin mendepak pria berkebangsaan Spanyol tersebut.

Manchester City berhasil menjuarai gelar Premier League dalam dua musim terakhir. Dan prestasi tersebut tak bisa lepas dari tangan Josep Guardiola, yang tiba di Etihad pada tahun 2016 lalu.

Prestasi yang paling heroik mereka tunjukkan pada musim kemarin. Kendati sempat tertinggal dari Liverpool, yang kala itu hanya kalah sekali, klub berjuluk the Citizens tersebut masih mampu keluar sebagai pemenang kompetisi.

Pada musim ini, mereka sudah tertinggal terlampau jauh dari Liverpool. Namun setidaknya, mereka masih mampu menduduki posisi kedua kendati sempat terperosok ke peringkat ke-4 beberapa bulan yang lalu.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

Guardiola Bertahan 100 Persen

Torehan positif inilah yang membuat Guardiola kerap dikaitkan dengan klub lain. Pada musim panas ini, eks pelatih Barcelona itu digosipkan pindah ke Juventus yang baru ditinggal Massimiliano Allegri.

Rumor sempat berhembus kencang pada saat itu, dan Guardiola serta Manchester City nampak kesulitan untuk membendungnya. Sampai akhirnya Juventus menjatuhkan pilihannya ke Maurizio Sarri.

Bukan tidak mungkin rumor-rumor yang serupa berhembus pada musim panas nanti. Dan Guardiola memberikan janji setianya kepada Manchester City sejak jauh-jauh hari.

"Saya telah mengatakannya berulang kali, kecuali kalau klub memecat saya, saya akan bertahan 100 persen. Sudah pasti, saya akan tinggal di sini untuk musim depan," ujar Guardiola seperti yang dikutip dari Goal International.

Takkan Tinggalkan City

Setelah menjuarai Premier League dua tahun terakhir, standar yang diharapkan fans pun meninggi. Mereka ingin Guardiola mempersembahkan gelar tertinggi untuk klub kesayangannya, yakni Liga Champions.

"Saya menikmati bekerja dengan mereka [Manchester City] dan saya suka, namu meski semuanya berjalan buruk dan kami tidak ikut Liga Champions, saya tidak akan pergi," lanjutnya.

"Sebagai seorang pelatih, selalu ada momen yang baik dan buruk, anda tidak menang setiap waktu. Tetapi ini semua soal apa yang bisa kami lakukan berikutnya dan bagaimana kami berbenah," tutupnya.

(Goal International)