Giroud Frustrasi Karena Hanya Jadi Pemain Pelapis di Chelsea

Giroud Frustrasi Karena Hanya Jadi Pemain Pelapis di Chelsea
Olivier Giroud usai membobol gawang Arsenal di laga final Liga Europa musim 2018/19 (c) AP Photo

Bola.net - Striker Chelsea Olivier Giroud mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menerima posisinya sebagai pemain pelapis di bawah asuhan Frank Lampard. Meskipun begitu, dia tidak akan mengkritik sang bos.

Giroud mencetak gol untuk negaranya saat Prancis meraih kemenangan 1-0 atas Islandia di kualifikasi Euro 2020. Namun, dia belum mencetak gol di Premier League musim ini.

Striker berusia 33 tahun itu baru membuat tiga penampilan di Premier League musim ini. Sebab, Lampard lebih sering memainkan striker muda Tammy Abraham ketimbang dirinya.

Lampard memang tidak salah mempercayai Tammy sebagai striker utama Chelsea. Bomber muda Inggris itu tampil tajam sejauh ini.

1 dari 2 halaman

Tidak Terima

Giroud juga hanya menjadi pelapis saat dipimpin Maurizio Sarri pada musim lalu. Situasi yang dialaminya saat ini tentu saja tidak membuat sang pemain bahagia.

"Terima? Tidak, saya tidak menerimanya," kata Giroud kepada Le Pelerin.

"Anda tidak harus fatalistis dalam situasi tertentu. Saya selalu menghormati dan rendah hati. Bahkan jika saya tidak setuju dengan pelatih, saya tidak mengkritiknya.

"Tetapi dalam diri saya, saya tidak bisa menerimanya karena saya tahu apa yang saya hargai di lapangan. Tahun lalu, ketika saya merasa layak bermain, saya meminta penjelasan kepada pelatih [Sarri]."

2 dari 2 halaman

Susah Payah

Sejak pindah ke Chelsea dari Arsenal pada Januari 2018, Giroud memang tak bisa menjadi pilihan utama. Ia hanya menjadi starter 14 kali di Premier League.

Giroud memang mampu memenangkan persaingan atas Alvaro Morata dan Gonzalo Higuain. Namun, nasib Giroud masih belum berubah.

"Tidak mudah meninggalkan Arsenal untuk Chelsea dua tahun lalu. Saya mencintai Arsenal," kata Giroud.

"Tapi itu adalah kemajuan karena Chelsea adalah klub Inggris yang memenangkan gelar terbanyak, bersama Manchester City, dalam 10 tahun terakhir.

"Saya memiliki pesaing dalam serangan - Morata, Higuain - yang akhirnya pergi. Saya menang pada akhirnya: Saya memainkan final Piala FA pada 2018 dan final Liga Europa pada 2019.

"Sekali lagi, saya memulai musim dengan susah payah, tetapi seperti yang dikatakan saudara saya, saya selalu tumbuh saat menghadapi kesulitan."

Sumber: Sportskeeda