Gary Neville Tunjukkan Momen Betapa Bobroknya Cara Bertahan Arsenal

Gary Neville Tunjukkan Momen Betapa Bobroknya Cara Bertahan Arsenal
Duel Tottenham vs Arsenal di pekan ke-11 Premier League di Tottenham Hostpur Stadium, Minggu (06/11/2020) malam WIB. (c) Pool AFP via AP Photo

Bola.net - Pandit sepak bola Inggris, Gary Neville, menunjukkan momen di mana Arsenal bertahan sangat buruk. Momen itu terjadi saat Arsenal berjumpa Tottenham, Minggu (6/12/2020) malam WIB.

Arsenal berjumpa Tottenham di pekan ke-10 Premier League. Pada duel di Tottenham Stadium, The Gunners kalah dengan skor 2-0 dari tuan rumah.

Gol pertama Tottenham dicetak Son Heung-min. Sedangkan, gol kedua dicetak Harry Kane. Arsenal pun kini berada di posisi ke-15 dengan 13 poin. Tottenham berada di puncak klasemen dengan 24 poin.

1 dari 2 halaman

Bobroknya Pertahanan Arsenal

Gary Neville bertindak sebagai pandit di Sky Sports untuk laga Tottenham vs Arsenal. Gary Neville melihat proses gol pertama Tottenham sebagai bukti buruknya cara Arsenal bertahan.

Sebab, saat Harry Kane mendapat bola, dua pemain Arsenal memberi pengawalan yang tanggung. Gabriel Magalhaes dan Thomas Partey tidak menempel Kane. Bola kemudian diarahkan ke Son Heung-min dan terjadi gol.

"Siapa yang menjaga Harry Kane? Siapa yang mengawalnya?," buka Gary Neville dikutip dari Metro.

"Gabriel, Anda tidak boleh membiarkan Kane berada di sana, berjarak satu yard. Partey juga, mereka harus lebih cepat. Dua yard dari Kane terlalu jauh dan Anda mendapat masalah dengan itu," ulas Neville.

"Itu serangan brilian dan Son mampu melesakkannya," tutup Neville.

2 dari 2 halaman

Gol Kedua Tottenham

Gol kedua Tottenham juga terjadi karena koordinasi buruk di lini tengah dan belakang Arsenal. Thomas Partey menepi karena cedera saat Tottenham melakukan serangan balik.

Granit Xhaka tidak menutup ruang yang ditinggalkan Partey. Giovani Lo Celso pun mendapar ruang yang luas. Dia memimpin serangan untuk kemudian melepas bola kepada Son Heung-min.

"Itu terlalu cepat, kami dilewati, saya pikir itu adalah situasi empat lawan tiga bagi kami untuk memainkan bola terakhir dan kami lolos. Tiba-tiba mereka mendatangi kami dan Thomas berjalan ke arah saya dan saya mencoba untuk mendorong dia," kata Mikel Arteta.

Sumber: Metro