Gara-gara Liverpool Mainkan Skuat Junior, Shrewsbury Rugi Rp8.9 Miliar

Gara-gara Liverpool Mainkan Skuat Junior, Shrewsbury Rugi Rp8.9 Miliar
Bek Liverpool Dejan Lovren berduel dengan pemain Shrewsbury Town, Callum Lang. (c) AP Photo

Bola.net - Manajer Shrewsbury Town Sam Ricketts mengklaim keputusan Jurgen Klopp menurunkan tim U-23 berdampak negatif secara finansial kepada timnya.

Liverpool berduel dengan Shrewsbury Town di babak keempat FA Cup. Di laga yang awalnya digelar di Montgomery Waters Meadow Stadium tersebut, The Reds dipaksa bermain imbang dengan skor 2-2.

Alhasil Shrewsbury dan Liverpool harus melakoni laga replay. Laga ini akan digelar di markas The Reds, Anfield.

Akan tetapi setelah laga pertama berakhir, Jurgen Klopp membuat keputusan mengejutkan. Ia memastikan di laga replay, ia akan memainkan tim U-23 saja.

Keputusan ini diambil oleh Klopp menyusul adanya surat edaran dari FA. Mereka meminta semua tim agar menghormati masa winter break dan manajer asal Jerman itu pun menuruti himbauan tersebut.

1 dari 3 halaman

Kerugian Finansial

Sam Ricketts kemudian mengungkapkan bahwa keputusan Liverpool memainkan skuat U-23 itu berdampak buruk secara finansial bagi Shrewsbury Town. Menurutnya timnya kini merugi sekitar 500 ribu pounds alias sekitar Rp8.9 miliar.

Pasalnya harga tiket untuk pertandingan nanti terpaksa harus didiskon. Dengan demikian para fans Shrewsbury tetap mau datang ke stadion meski Liverpool nanti tak akan memainkan pemain intinya.

Kini Shrewsbury mematok harga tiketnya hanya seharga 15 pounds saja untuk dewasa dan satu pounds saja untuk anak-anak. Selain itu laga tersebut juga tidak ditayangkan oleh televisi.

Artinya Shrewsbury tak akan mendapat fee sebesar 75 ribu pounds dari sektor tersebut. Sementara itu total pemasukan yang didapat dari sektor tiket akan dibagi sama rata sebesar 45 persen.

10 persen sisanya menjadi hak FA. Dengan semua perhitungan itu, Shrewsbury kini hanya akan mendapat pemasukan sekitar 100 hingga 150 ribu pounds saja.

“Ini sangat besar. Penghasilan itu sangat penting bagi klub seperti kami yang mandiri," ucapnya seperti dilansir Mirror.

“Untuk tim seperti kami jika kami bermain lawan tim utama Liverpool Anda menghasilkan pemasukan hingga 600.000 pounds dibandingkan dengan 100.000 pounds," terangnya.

“Di klub seperti kami, setiap sen berharga. Itu adalah kekecewaan terbesar bahwa kita akan kekurangan pemasukan,” keluhnya.

2 dari 3 halaman

Bangun Stadion dan Tambah Pemain Baru

Sebagai perbandingan, saat Shrewsbury Town bermain melawan Manchester United di ajang FA Cup pada tahun 2016 silam, mereka mendapat pemasukan sekitar satu juta pounds. Jika dirupiahkan, nominalnya mencapai sekitar Rp17.8 miliar.

Ricket mengaku duit tersebut mampu mendanai timnya membangun tempat latihan baru. Bahkan bisa membantu timnya mendapat amunisi tambahan.

“Secara historis Anda akan mengatakan laga tandang ke Liverpool akan menghasilkan banyak tetapi apa yang akan kami dapatkan sangat berbeda," ketusnya.

“Ini adalah kesempatan untuk membangun sesuatu yang bertahan selama 10-15 tahun dan merupakan warisan nyata. Uang itu bisa membuat lapangan jadi lebih baik atau berarti kami bisa mendapatkan satu pemain tambahan," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Maklum

Akan tetapi Sam Ricketts mengakui bahwa ia juga bisa memaklumi keputusan Jurgen Klopp untuk memainkan para pemain muda itu. sebab para pemain seniornya memang butuh istirahat.

Ricketts kemudian ditanya apakah klopp sudha meminta maaf secara langsung. “Ia memang melakukannya, jujur saja secara adil. Saya berbicara dengan Jurgen setelah pertandingan pertama dan kami memiliki percakapan yang sangat baik selama sekitar 20-30 menit."

“Ia sangat terbuka. Ia menjelaskan pemikirannya dan saya sepenuhnya memahaminya. Jika Anda dijanjikan istirahat musim dingin, Anda layak mendapatkan liburan winter break itu," tandasnya.

(mirror)