Fans Manchester United Kekinian, Hanya Bisa Banggakan Masa Lalu

Fans Manchester United Kekinian, Hanya Bisa Banggakan Masa Lalu
Pemain Manchester United merayakan gol Mason Greenwood (c) MUFC Official

Bola.net - Ada kalanya di mana Manchester United menjadi klub penguasa di Premier League. Setan Merah juga berjaya di Eropa. Namun, semua kisah kisah tersebut kini hanya tinggal masa lalu.

Manchester United belakangan dalam situasi yang sulit. Jangankan untuk bersaing di Liga Champions, untuk lolos ke sana pun sulit. Musim 2019/2020 ini, United hanya bermain di Liga Europa.

Langkah United di Liga Europa pun tidak mulus. Setelah hanya menang 1-0 atas Astana pada matchday pertama di Old Trafford, United gagal menang di matchday kedua. United ditahan imbang oleh AZ Alkmaar.

Hasil imbang 0-0 yang diraih oleh United saat melawan Alkmaar menjadi sorotan banyak pihak. Salah satunya dari jurnalis The Sun, Neil Custis. Menurutnya, hasil ini sangat buruk bagi fans United.

1 dari 2 halaman

Hanya Bisa Mengenang Masa Lalu

Manchester United bermain buruk di Cars Jeans Stadion, markas Alkmaar. Catatan statistik menjadi salah satu buktinya. Anak asuh Ole Gunnar Solskjaer tidak mampu melepas satu pun tendangan tepat ke gawang di laga tersebut.

Neil Custis menilai laga seperti itu tidak ingin dilihat oleh fans United. Bahkan, laga ini jauh dari harapan. "Mereka akan merasa lebih baik tetap di rumah pada laga tandang berikutnya," ucap Neil Custis dikutip dari The Sun.

Permainan United dianggap sangat mengecewakan. Tatkala belum stabil di Premier League, harusnya mereka tampil bagus di Liga Europa. Hal ini sangat penting bagi fans agar tidak hanya mengenang kejayaan di masa lalu saja.

"Tidak adil untuk menilai tim ini dibandingkan dengan tim-tim [Manchester United] di masa lalu, mereka berada sejauh levelnya," kata Neil Custis.

"Para penggemar [Manchester United] bernyanyi soal [Eric] Cantona dan [Ryan] Giggs dan lain-lain karena mereka tidak memiliki pahlawan zaman modern yang layak untuk dinyanyikan," tegas Neil Custis.

2 dari 2 halaman

Paul Pogba Kehilangan Pengaruh

Neil Custis mengatakan, Paul Pogba sebenarnya diharapkan menjadi pemain yang bisa mengangkat performa tim pada musim 2019/2020 ini. Akan tetapi, pemain asal Prancis sejauh ini belum mampu jadi pemimpin di dalam tim.

"Di masa lalu pengaruh kehadiran Roy Keane pada tim paling menonjol. Tidak dengan Pogba. Manchester United sama buruknya dengan atau tanpa Paul Pogba."

"Bagaimana seseorang seperti Diogo Dalot masuk ke posisi yang biasa dimainkan Gary Neville, atau Fred dalam posisi yang biasa dimainkan Paul Scholes sebagai gelandang terbaik di planet ini," tegas Neil Custis.

Manchester United memang belum mampu tampil konsisten pada musim 2019/2020. Pada klasemen pekan ke-7 Premier League, Marcus Rashford dan kawan-kawan masih berada di posisi ke-10 dengan meraih sembilan poin.

Sumber: The Sun