Fakta-Fakta Erik Ten Hag: Calon Manajer Manchester United yang Dulunya Adalah Penari!

Fakta-Fakta Erik Ten Hag: Calon Manajer Manchester United yang Dulunya Adalah Penari!
Pelatih Ajax Amsterdam Erik Ten Hag. (c) AP Photo

Bola.net - Erik Ten Hag menjadi nama yang cukup kuat disebut sebagai calon manajer baru Manchester United musim 2022/2023 yang akan datang. Fakta menarik tentang Ten Hag adalah dia lebih suka menari dibanding sepak bola saat masih kecil.

Ralf Rangnick mendapat kontrak hingga akhir musim 2021/2022. Artinya, Manchester United tengah sibuk melakukan penjajakan terhadap calon manajer baru untuk musim depan.

Sejumlah pelatih sempat dikaitkan dengan Manchester United, mulai dari Ten Hag, Brendan Rodgers, Mauricio Pochettino, hingga yang terbaru, Thomas Tuchel.

Namun, belakangan rumor menyebut Ten Hag menjadi kandidat terdepan untuk menjadi manajer anyar Manchester United. Kini, Daily Mail, Rabu (23/3/2022), mengklaim Setan Merah sudah mewawancarai pria berusia 52 tahun tersebut.

MU diyakini melakukan wawancara terhadap Erik Ten Hag pada Senin (21/3/2022). Wawancara itu merupakan proses awal dalam penjajakan Setan Merah untuk mencari pelatih baru. Dan, simak fakta-fakta menarik tentang Ten Hag di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 7 halaman

Penari

Penari

Pelatih Ajax Amsterdam Erik Ten Hag. (c) AP Photo

Ketika Ten Hag masih kecil, dia suka menari seperti halnya bermain sepak bola. Dia masuk sekolah tari Dwars di Haaksbergen, tempat dia dibesarkan.

Akhirnya, sebagai seorang remaja, ia memilih permainan yang indah daripada itu. Tapi itu datang dari keinginannya sendiri.

2 dari 7 halaman

Ambisius

Ambisius

Pelatih Ajax Amsterdam, Erik Ten Hag. (c) AP Photo

Ten Hag seorang yang ambisius. Ibunya pernah mengingat bagaimana dia pulang ke rumah saat berusia tujuh tahun dan muntah karena dia sangat lelah.

Ternyata, karena tim lain kekurangan pemain, dia mengajukan diri untuk bermain dalam tiga pertandingan berturut-turut. Ibunya memanggilnya "kerasukan" dan "gila" tentang sepak bola.

3 dari 7 halaman

Profesional

Profesional

Christian Poulsen (kanan) bersama pelatih Ajax Amsterdam, Erik Ten Hag (kiri). (c) Instagram @afcajax

Pada tahun 1989, Ten Hag melakukan debutnya untuk FC Twente. Ia juga bermain untuk De Graafschap, RKC Waalwijk dan FC Utrecht.

Namun, dia tidak pernah cukup baik dalam karier sepak bola internasional. Prestasi terbesarnya sebagai pemain adalah memenangkan Piala Belanda bersama FC Twente pada 2000-2001.

4 dari 7 halaman

Menjadi manajer

Menjadi manajer

Ajax Amsterdam saat mengalahkan Besiktas pada matchday ke-5 Liga Champions 2021/2022 (c) AP Photo

Pada tahun 2012, sekitar 10 tahun setelah pensiun jadi pemain, Ten Hag mencetak peran pertamanya dalam manajemen bersama Go Ahead Eagles.

Dia dipekerjakan oleh mantan bintang Arsenal, Marc Overmars, ketika mereka berada di divisi kedua.

Pengangkatannya hanya berlangsung satu musim. Nah, Ten Hag terbukti sukses besar. Ten Hag membawa klub untuk promosi mereka untuk pertama kalinya dalam 17 tahun. Ia lalu pindah ke Jerman.

5 dari 7 halaman

Gabungan Cruyff dan Pep

Gabungan Cruyff dan Pep

Manajer Manchester City Josep Guardiola. (c) AP Photo

Sering dilupakan bahwa Ten Hag mengembangkan ilmu kepelatihannya di Bayern Munchen dari 2013-15. Bekerja bersama Pep Guardiola, ia mengaku dipengaruhi oleh ahli taktik Spanyol itu.

"Saya belajar banyak dari Guardiola," kata Ten Hag pada 2019.

“Filosofinya sensasional, apa yang dia lakukan di Barcelona, ​​Bayern dan sekarang dengan Manchester City, gaya menyerang dan atraktif itu membuatnya menang banyak. Inilah yang saya coba terapkan dengan Ajax," katanya.

Ia juga dianggap sebagai murid Johan Cruyff. Ten Hag menyukai formasi 4-3-3 yang dilakukan legenda Barcelona Camp Nou.

Penguasaan bola juga menjadi kunci kesuksesannya. Mantan pemain Marnix Kolder mengungkapkan bagaimana rasanya dilatih oleh Ten Hag. "Di balik setiap sesi latihan, ada ide," katanya kepada The Independent.

"Dia membuat setiap pemain lebih baik. Taktis, fisik. Erik tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dia siap menghadapi setiap lawan, sampai ke detail terakhir."

6 dari 7 halaman

Sukses di Ajax

Sukses di Ajax

Ajax mengalahkan Sporting CP pada matchday ke-6 fase grup Liga Champions 2021/2022 (c) AP Photo

Pada 2015, setahun sebelum Guardiola bergabung dengan Manchester City, Ten Hag menerima pekerjaan senior pertamanya di divisi teratas Belanda.

Di FC Utrecht ia mempraktikkan apa yang ia pelajari di Jerman untuk mencetak kesuksesan instan dalam dua musim. Pada tahun pertamanya, Utrecht berhasil finis kelima. Pada episode kedua, mereka lolos ke Liga Europa.

Ajax, kemudian, datang memanggil. Dia memenangkan dua kejuaraan dan dua piala bersama klub, sementara tidak kehilangan nilai-nilai Ajax dalam bermain sepak bola menyerang dan progresif.

Mereka juga tampil impresif di Liga Champions, mencapai semifinal pada 2019/2018.