Empat Besar Melayang, Ini 3 Hal yang Salah dari Arsenal

Empat Besar Melayang, Ini 3 Hal yang Salah dari Arsenal
Ekspresi kekecewaan para pemain Arsenal dalam laga versus Tottenham, Jumat (13/5/2022) (c) AP Photo

Bola.net - Arsenal kemungkinan gagal mengamankan empat besar Premier League 2021/22. The Gunners sempat unggul, tapi segalanya berubah dalam dua pertandingan terakhir.

Pekan lalu, Arsenal sempat memimpin daam pemburuan slot terakhir empat besar. Mereka bersaing ketat dengan Tottenham, selisih poin Arsenal cukup jauh.

Jumat (13/5/2022), Arsenal berhadapan langsung dengan Tottenham. Jika menang mereka akan memastikan posisi di empat besar. Nahas, Granit Xhaka dkk. justru kalah 0-3.

Biarpun kalah, Arsenal masih unggul satu poin dari Spurs. Jadi mereka perlu memenangi dua pertandingan terakhir untuk mengamankan empat besar.

Selasa (17/5/2022), Arsenal kembali kalah dari Newcastle (0-2). Para pemain tampak tidak siap. Arsenal layak kalah dan Mikel Arteta tidak mengelak.

Dua kekalahan itu mengubah situasi Arsenal dengan cepat. Sekarang mereka tertinggal dua poin dari Spurs dengan satu pertandingan sisa. Artinya, Arsenal harus menang di laga terakhir sembari berharap Spurs kalah.

Tentu skenario itu sulit terwujud. Arsenal mungkin harus gigit jari di akhir musim. Kekalahan beruntun dari Tottenham dan Newcastle akan jadi penyesalan panjang.

Paling tidak, ada tiga alasan Arsenal gagal mengamankan empat besar Premier League 2021/22. Apa saja? Scroll ke bawah yuk, Bolaneters!

1 dari 4 halaman

Kurang pengalaman dan kualitas

Kurang pengalaman dan kualitas

Andrew Robertson berduel lawan Bukayo Saka saat Arsenal menghadapi Liverpool di laga tunda pekan 27 Premier League 2021-22 di Emirates Stadium, Kamis (17/03/2022) dini hari WIB. (c) AP Photo

Skuad Arsenal musim ini diisi oleh banyak pemain muda. Mikel Arteta memberi kepercayaan penuh pada pemain-pemain muda untuk sejumlah posisi penting di lapangan.

Tidak ada yang salah dengan pemain muda. Bahkan, sebagian besar kemenangan Arsenal dimotori oleh nama-nama bintang muda seperti Bukayo Saka, Emile Smith Rowe, dan Martin Odegaard.

Biar begitu, faktor usia tidak bisa diabaikan. Para pemain muda Arsenal masih kurang pengalaman, mereka belum tahu caranya menghadapi tekanan besar dalam persaingan empat besar.

Nahas, pemain-pemain senior di Arsenal juga tidak bisa membantu. Akibatnya, skuad The Gunners melangkah dengan ragu-ragu di momen paling penting.

2 dari 4 halaman

Perjudian bursa transfer Januari

Perjudian bursa transfer Januari

Aksi Alexandre Lacazette di laga Crystal Palace vs Arsenal, Premimer League 2021/22 (c) AP Photo

Arsenal sempat digadang-gadang bakal membeli pemain baru di bursa transfer Januari 2022 lalu. Jelas, Mikel Arteta membutuhkan pemain berkualitas untuk terus mendorong perkembangan tim.

Nama Bruno Guimaraes sempat disebut-sebut, tapi Arsenal justru mundur di momen penting. Mereka membiarkan bursa transfer lewat begitu saja, tidak ada pemain baru.

Bahkan, Arsenal melepas tenam pemain inti pada Januari lalu, entah seara permanen atau pinjaman. Pierre-Emerick Aubameyang, Pablo Mari, dan Ainsley Maitland-Niles di antara nama-nama yang dilepas.

Keputusan ini akhirnya menampar balik Arteta dan Arsenal di akhir musim ini. Mereka tidak punya skuad yang cukup tangguh untuk bersaing di empat besar.

3 dari 4 halaman

Cedera dan kedalaman skuad

Cedera dan kedalaman skuad

Gelandang Arsenal Thomas Partey di laga kontra Crystal Palace dalam ajang Premier League, Selasa (5/4/2022) dini hari WIB. (c) AP Photo

Salah satu faktor terbesar penyebab kesulitan Arteta adalah absennya beberapa pemain penting. Sebagai contoh, Thomas Partey dan Kieran Tierney harus menepi karena cedera.

Absennya dua pemain itu berdampak besar, khususnya kehilangan Partey. Musim ini, Partey adalah pilar terpenting di lini tengah Arsenal. Dia membantu melindungi barisan bek.

Partey absen dan Arsenal tidak punya pengganti yang selevel. Kasus serupa terjadi di bek kiri, Arsenal kehilangan Tierney yang terbukti sangat merugikan tim.

Nah itu dia tiga hal yang salah dari Arsenal dalam pemburuan empat besar. The Gunners masih punya harapan di laga terakhir, tapi apakah bisa?