Eks MU Sebut Kepergian Lukaku Hal Biasa, Hanya Dibikin Heboh

Eks MU Sebut Kepergian Lukaku Hal Biasa, Hanya Dibikin Heboh
Romelu Lukaku (c) AFP

Bola.net - Romelu Lukaku dinilai sebagai contoh teranyar pemain yang harus meninggalkan Manchester United karena tidak punya kesempatan bermain. Lukaku disebut tidak cukup bagus untuk Setan Merah.

Pandangan ini disampaikan oleh salah satu legenda MU, Ryan Giggs. Menurutnya, usaha pemain meninggalkan skua Setan Merah bukanlah hal baru. Giggs yakin Lukaku sudah menyadari situasinya sendiri.

Lukaku akhirnya berlabuh di Inter Milan untuk bermain di bawah pelatih yang menginginkannya, Antonio Conte. Tentu, Lukaku berharap bisa mendapatkan menit bermain reguler dengan membela Nerazzurri.

Giggs yakin keputusan itu sudah tepat. Jika bertahan di MU, karier Lukaku mungkin meredup. Baca ulasan selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Sudah Biasa

Lukaku bukanlah pemain hebat pertama yang terpaksa meninggalkan Old Trafford, dan tidak akan jadi yang terakhir. Giggs yakin perubahan MU di bawah Solskjaer jadi penyulut utama kepergian Lukaku.

"Pada kasus Lukaku, dengan gaya bermain yang diinginkan Ole [Solskjaer], dengan adanya Anthony Martial di depan, dengan Marcus Rashford dan Mason Greenwood, Lukaku mungkin memandang situasi ini dan berpikir: 'mungkin saya tidak akan mendapatkan banyak kesempatan bermain'," tutur Giggs kepada PA Sport.

"Dia bukanlah tipe pemain yang rela dirotasi. Dia merupakan pemain yang ingin memainkan setiap pertandingan, dan dia akan mencetak banyak gol, tapi dia tidak mau jadi cadangan."

2 dari 2 halaman

Bukan Hal Baru

Giggs yakin Solskjaer dan Lukaku berada dalam halaman yang sama. Keduanya tahu bahwa Lukaku tidak akan bermain reguler. Kepergian Lukaku merupakan keputusan terbaik.

"Saya kira Ole sudah memahami situasi itu [Lukaku tidak jadi inti] dan Lukaku sendiri sudah memahaminya," lanjut Giggs.

"Namun, selama bertahun-tahun, sudah ada banyak pemain MU yang ingin pergi, itu bukan hal baru. Hanya saat ini kepergian Lukaku lebih disorot karena situasi MU tidak sebaik 10-15 tahun lalu," tandasnya.

(Sport/Richard Andreas)