Eks Arsenal Ini tak Setuju Jika Liverpool Diberi Gelar Juara Lebih Dini

Eks Arsenal Ini tak Setuju Jika Liverpool Diberi Gelar Juara Lebih Dini
Para pemain Liverpool merayakan kemenangan 3-2 atas West Ham United pada pekan ke-27 Premier League di Stadion Anfeld, Selasa (25/2/2020) dini hari WIB. (c) AP Photo

Bola.net - Eks gelandang Arsenal Paul Merson mengatakan jika Liverpool diberikan gelar juara Premier League lebih dini maka hal itu secara matematis akan terasa janggal.

Liverpool tampil superior pada musim ini. Mereka melanjutkan performanya yang apik sejak musim lalu.

Di sisi lain, pesaing mereka yakni Manchester City, sang juara bertahan, kolaps. Tim asuhan Josep Guardiola itu kerap kehilangan poin dan membuat mereka sempat digusur oleh Leicester City di peringkat kedua.

Namun kini City mampu naik lagi ke peringkat kedua. Namun mereka tetap tertinggal 25 poin dari Liverpool.

Liverpool sendiri sekarang ini cuma butuh dua laga saja untuk bisa mengunci gelar juara liga. Mereka tinggal memenangkan laga lawan Everton dan Crystal Palace.

1 dari 2 halaman

Secara Matematis Belum Menang

Saat ini kompetisi Premier League dihentikan sementara karena adanya pandemi Virus Corona. Rencananya liga akan dimulai lagi pada awal April.

Namun kemudian beredar kabar bahwa bisa saja kompetisi bisa ditunda lebih lama atau dihentikan. Dari situ terbelah opini terkait status Liverpool; ada yang menganggap mereka layak diberi gelar juara dan ada yang menganggap sebaliknya

"Semuanya baik-baik saja mengatakan Liverpool jelas unggul 25 poin, tetapi jika saya bermain snooker dengan pasangan saya besok, dan saya membutuhkan 25 snooker untuk menang, dan ia berkata: 'Pertandingan telah selesai, tidak ada gunanya bermain!' - untuk satu atau dua minggu ke depan, saya akan mengatakan: "Tapi saya bisa memenangkan itu!" ucapnya pada Sky Sports.

"Saya merasa bersimpati untuk mereka, menunggu 30 tahun untuk mendapatkan gelar. Jika itu Manchester City dengan 25 poin yang jelas, tidak ada yang akan peduli! Karena mereka sudah pernah memenangkannya. Tim ini belum memenangkannya selama 30 tahun! Ini seperti sebuah film," serunya.

"Saya benar-benar merasa bersimpati pada mereka; bahkan jika Anda memberi mereka gelar juara liga sekarang, secara matematis itu belum dimenangkan. Saya tahu mereka pada dasarnya telah memenangkannya, kita semua tahu itu, tetapi tidak sama! Sangat disayangkan," cetus Thompson.

2 dari 2 halaman

Main Tanpa Penonton

Phil Thompson kemudian memberikan masukan jika Premier League memang akan dihentikan. Ia menyarankan pada pengelola liga agar memainkan semua laga tersisa dengan tanpa dihadiri penonton.

"Apa yang harusnya bisa kita lakukan adalah menempatkan setiap klub ke dalam isolasi penuh selama beberapa minggu, dan dalam waktu beberapa minggu, kita akan memulai liha lagi. Kita menguji semuanya [pemain] setelah beberapa minggu itu, lalu kita memainkan semua laga di balik pintu tertutup. Semua laga akan ditayangkan di semua waktu yang berbeda. Tapi ini masih merupakan solusi kacau," ujarnya.

"Saya tidak berpikir Anda dapat memiliki 22 tim, mempromosikan West Brom dan Leeds dan kemudian menurunkan lima klub tahun depan. Dan jika mereka menyatakan musim batal dan tidak berlaku, apa yang akan mereka lakukan - mengembalikan tiket musiman kepada semua orang karena musim pada dasarnya liga tidak pernah terjadi?"

(sky sports)