Eduardo da Silva dan Cedera Mengerikan yang Mewarnai Kariernya

Eduardo da Silva dan Cedera Mengerikan yang Mewarnai Kariernya
Ilustrasi menendang bola. (c) AP Photo

Bola.net - Cedera parah bisa menjadi mimpi buruk bagi pesepakbola. Eduardo da Silva merasakan hal itu dalam kariernya.

Mantan striker Arsenal ini mengalami patah kaki yang mengerikan pada 2008. Insiden itu membuatnya merasa seperti mobil rusak sepanjang kariernya.

Eduardo sempat kembali bermain setelah pulih. Namun, cedera tersebut terus membayangi performanya.

Kini, setelah 15 tahun berlalu, ia mulai lebih terbuka membicarakan insiden itu.

1 dari 4 halaman

Cedera Horor di Premier League

Pada 2008, Eduardo mengalami patah tulang akibat tekel brutal Martin Taylor. Kakinya patah dan pergelangan kakinya mengalami dislokasi parah.

Manajer Arsenal saat itu, Arsène Wenger, sangat marah dengan insiden tersebut. Ia bahkan menyebut Taylor tidak pantas bermain sepak bola lagi.

"Martin Taylor seharusnya tidak pernah bermain sepak bola lagi," ujar Wenger saat itu. Ia juga mengecam hukuman larangan bermain tiga pertandingan sebagai lelucon.

Pertandingan Selanjutnya
Liga Inggris Liga Inggris | 2 April 2025
Arsenal Arsenal
01:45 WIB
Fulham Fulham
2 dari 4 halaman

Karier Setelah Cedera

Karier Setelah Cedera

Ilustrasi Premier League (c) AP Photo

Eduardo berusaha bangkit setelah pulih dari cedera. Namun, ia kesulitan mendapatkan tempat utama di Arsenal.

Akhirnya, ia pindah ke Shakhtar Donetsk. Di sana, ia sukses meraih lima gelar liga dan lima piala domestik.

"Syukurlah, saya masih bisa bermain selama satu dekade setelah cedera itu. Namun, setelah kejadian itu, semuanya menjadi alasan. Jika saya salah umpan, orang-orang langsung menghubungkannya dengan cedera saya," kata Eduardo.

Di level internasional, ia tetap tajam. Eduardo mencetak 29 gol dalam 62 laga untuk timnas Kroasia.

3 dari 4 halaman

Pandangan Eduardo Terhadap Insiden Itu

Pandangan Eduardo Terhadap Insiden Itu

Penampakan Emirates Stadium (c) Bola.net/Fitri Apriani

Eduardo mengakui cedera itu selalu dikaitkan dengan kariernya. Jika ia bermain buruk, orang langsung menghubungkannya dengan insiden tersebut.

Namun, ia merasa bermain lebih baik setelah cedera. Sayangnya, banyak orang hanya melihat sisi negatifnya.

"Saya pikir saya bermain lebih baik setelah cedera. Tapi, beberapa orang hanya melihat sisi negatifnya," ungkapnya.

Meski begitu, ia tidak menyimpan dendam terhadap Taylor. Baginya, insiden seperti itu bisa terjadi pada siapa saja.

"Saya tidak punya dendam atau hal buruk untuk dikatakan tentang Taylor. Cedera bisa terjadi pada siapa saja," tutupnya.

Sumber: Daily Star

4 dari 4 halaman

Klasemen Premier League