Dyche dan Para Manajer yang Taklukkan Keangkeran Markas Liverpool di Era Jurgen Klopp

Dyche dan Para Manajer yang Taklukkan Keangkeran Markas Liverpool di Era Jurgen Klopp
Dukungan suporter Liverpool di Anfield (c) AP Photo

Bola.net - Markas Liverpool, Anfield, menjadi benteng yang kokoh di era Jurgen Klopp akan tetapi ada beberapa manajer yang pernah meloloskan diri dengan kemenangan dari stadion tersebut.

Sejak dilatih Jurgen Klopp, Liverpool tampil garang di markasnya sendiri. Mengalahkan The Reds di Anfield menjadi hal yang sulit dilakukan.

Namun pada pekan ke-19 Premier League 2020-21 kemarin, Liverpool akhirnya tumbang juga di markasnya sendiri. Mereka dikalahkan oleh tim asuhan Sean Dyche, Burnley.

Liverpool tumbang dengan skor 0-1. Satu-satunya gol di laga itu dicetak oleh Ashley Barnes melalui titik penalti.

Itu adalah kekalahan perdana Liverpool sejak 1,370 hari yang lalu. Mereka terakhir kalah di kandang sendiri pada April 2017 silam.

Kekalahan itu juga mengakhiri rekor unbeaten Liverpool dalam 68 pertandingan kandang. Namun sebelum Dyche, ada juga manajer lain yang pernah menorehkan noda kekalahan pada Liverpool di era Klopp.

Siapa saja mereka? Simak informasinya di bawah ini Bolaneters.

1 dari 5 halaman

Alan Pardew - Crystal Palace

Alan Pardew - Crystal Palace

Jurgen Klopp dan Alan Pardew (c) AFP

Pertandingan ini tersaji pada bulan November tahun 2015 silam. Saat itu Jurgen Klopp baru saja menangani skuat Liverpool.

Liverpool mendominasi jalannya pertandingan. Penguasaan bola mencapai 63 persen berbanding 37 persen dibandingkan tim asuhan Alan Pardew tersebut.

Liverpool juga melepas 22 tembakan sepanjang laga. Berbanding terbalik dengan sembilan percobaan Palace. Namun keduanya sama-sama mencatatkan empat shot on target.

Tapi Palace jelas lebih efektif. Mereka mencetak dua gol melalui Yannick Bolasie (21') dan Scott Dann (82'). Sementara satu-satunya gol Liverpool dicetak Philippe Coutinho pada menit ke-42.

Sebelum melawan Palace, Liverpool sama sekali belum pernah tersentuh kekalahan dalam tujuh laga di liga. Ini adalah kekalahan perdana Jurgen Klopp sejak menukangi The Reds.

2 dari 5 halaman

Louis van Gaal - Manchester United

Louis van Gaal - Manchester United

Louis Van Gaal (c) AFP

Pertandingan ini tersaji pada bulan Januari tahun 2016 silam. Kala itu Louis van Gaal berada dalam tekanan besar.

Sebab sebelumnya ia cuma bisa membawa Manchester United meraih dua kemenangan dari 11 pertandingan saja. Di laga ini Setan Merah sebenarnya banyak tertekan dari Liverpool.

The Reds melepas 19 tendangan dan empat shots on target. Sementara MU hanya tujuh dan satu yang on target. David de Gea tampil gemilang dengan menggagalkan peluang-peluang yang dimiliki oleh sang tuan rumah.

Man United akhirnya bisa menang tipis 0-1. Gol tunggal di laga ini diciptakan oleh Wayne Rooney

Kegagalan Liverpool mencetak gol pada laga ini membuat catatan positif mereka yang selalu mencetak gol dalam delapan laga beruntun di Anfield terhenti. Itu adalah pertama kalinya di era Jurgen Klopp mereka tak bisa mengemas gol di kandang sendiri.

3 dari 5 halaman

Paul Clement - Swansea City

Paul Clement - Swansea City

Paul Clement (c) SWFC

Duel ini digelar pada bulan Januari 2017 silam. Saat itu Paul Clement berada dalam posisi untuk menyelamatkan Swansea City dari jeratan degradasi.

Liverpool seperti biasa sangat mendominasi jalannya pertandingan. Penguasaan bolanya 74 persen berbanding 26 persen.

Liverpool melepas 16 percobaan tembakan sementara Swansea cuma enam kali saja. Namun efektivitas The Reds buruk karena cuma lima saja yang on target sementara The Swans tiga kali on target.

Liverpool akhirnya harus membayar mahal kegagalan memanfaatkan dominasi bola dan peluang yang mereka dapatkan. Mereka dikalahkan Swansea City dengan skor 2-3.

Gol-gol Liverpool dicetak oleh James Milner dan Georginio Wijnaldum. Sementara gol Swansea dihasilkan oleh Fernando Llorente (brace) dan Gylfi Sigurdsson.

Kekalahan ini menghentikan rekor unbeaten Liverpool di Anfield di liga setelah 17 pertandingan. Rincianya, 11 kali menang dan enam kali imbang.

4 dari 5 halaman

Sam Allardyce - Crystal Palace

Sam Allardyce - Crystal Palace

Manajer West Brom Sam Allardyce. (c) AP Photo

Pertandingan ini digelar pada bulan April 2017 silam. Pasukan Sam Allardyce, sama seperti tim-tim lainnya, dipaksa harus lebih banyak bertahan oleh Liverpool.

The Reds mendominasi penguasaan bola mencapai 72 persen. Bandingkan dengan Palace yang hanya 28 persen.

Namun sang tamu lebih efektif. Mereka bisa melepas tujuh percobaan tembakan dan tiga on target. Sementara Liverpool 14 kali dan hanya satu yang on target!

Pada akhirnya Liverpool kalah dengan skor 1-2. Gol The Reds dicetak oleh Philippe Coutinho di menit ke-24. Sementara itu dua gol Palace semuanya diborong oleh eks striker klub Merseyside itu yakni Christian Benteke (42', 74').

Bagi Palace, hasil itu membuat mereka selalu bisa menang dalam tiga kunjungan terakhirnya ke Anfield. Mereka jadi tim pertama yang bisa melakukan hal tersebut sejak Chelsea pada Oktober 2005.

Hasil itu juga membuat Liverpool menelan kekalahan pertama di liga setelah bisa mencetak gol lebih dahulu sejak Mei 2015. Sebelumnya mereka juga kalah 1-3 meski bisa mencetak gol lebih dahulu di Anfield, juga oleh lawan yang sama, Crystal Palace.

5 dari 5 halaman

Sean Dyche - Burnley

Sean Dyche - Burnley

Manajer Burnley, Sean Dyche (c) AP Photo

Setelah 19 pertandingan, Liverpool mulai kehilangan kepercayaan dirinya. Mereka gagal mencetak gol selama 440 menit. Mereka juga belum bisa meraih kemenangan perdananya di tahun 2021.

Performa Liverpool ini berbanding terbalik dibandingkan musim lalu. Dari 19 laga, pasukan Jurgen Klopp berada di puncak dengan raihan 55 poin, unggul 13 poin dari tim di posisi kedua. Tapi sekarang mereka punya 21 poin lebih sedikit.

Di laga lawan pasukan Sean Dyche ini, Liverpool mendominasi bola sebanyak 72 persen. Mereka juga melancarkan 27 tembakan. Namun cuma enam saja yang on target.

Sementara Burnley mencatatkan enam tembakan dan empat yang on target. Liverpool akhirnya tumbang dengan skor 0-1.

Liverpool melepas 27 tembakan tanpa mencetak gol melawan Burnley, paling banyak yang pernah mereka catatkan dalam satu pertandingan liga tanpa mencetak gol sejak April 2013 lawan Reading (28), dan terbanyak di Anfield sejak April 2012 kontra West Brom (30).

Kekalahan ini mengakhiri rekor unbeaten Liverpool dalam 68 laga di Anfield di Premier League. Sementara bagi pasukan Sean Dyche, ini adalah kedua kalinya mereka bisa menang di laga tunda melawan sang juara bertahan (sebelumnya lawan Chelsea pada bulan Agustus 2017).

(WhoScored/BBC)