Duo Eks Liverpool Sindir Jack Wilshere

Bola.net - Permainan yang ditunjukkan oleh Inggris saat meraih hasil imbang melawan Ukraina di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2014 lalu kembali menuai kritik. Kali ini giliran eks striker timnas Inggris, Michael Owen, yang mencibir penampilan The Three Lions.

Melalui Twitter pribadinya, Owen menyebut bahwa Inggris masih memiliki ketergantungan terhadap pemain senior dan juga mengkritik 'pemain muda' yang dianggapnya tidak memenuhi ekspektasi.

Our best players are still the older brigade. Gerrard, in particular is by far our best player. Some overhyped youngsters.

 

 

— michael owen (@themichaelowen) September 10, 2013

'Pemain terbaik kami masih para pasukan tua. Gerrard sejauh ini adalah pemain terbaik kami. Beberapa pihak terlalu melebih-lebihkan kemampuan pemain muda.'

Owen memang tidak menyebut secara spesifik siapa 'pemain muda' yang dimaksud. Tapi menilik dari usia pemain yang tampil di Kiev kemarin, gelandang Jack Wilshere yang masih berusia 21 tahun ditengarai menjadi sosok yang dikritisi oleh Owen.

Sehari sebelumnya, eks pemain Liverpool lainnya, Dietmar Hamann juga secara terbuka mengkritik permainan Wilshere. Gelandang asal Jerman ini menyindir keputusan Roy Hodgson untuk menurunkan Wilshere alih-alih Michael Carrick.

Wilshere is world class, done nothing in the game yet Carrick is a vital part of United won 5 leagues and CL and is not even considered.

 

 

— Didi Hamann (@DietmarHamann) September 10, 2013

'Wilshere adalah pemain kelas dunia, tapi tidak berbuat apa-apa dalam pertandingan. Sementara Carrick yang merupakan bagian penting dari skuat United yang menjuarai 5 gelar EPL dan Liga Champions sama sekali tak dimainkan.'

England media hyped up Wilshere to be world class when he's a talent, no more.I wonder what Mr.Cross and co got to say.

 

 

Advertisement

— Didi Hamann (@DietmarHamann) September 10, 2013

'Media Inggris terlalu melebih-lebihkan Wilshere sebagai pemain kelas dunia, padahal dia hanya seorang pemain bertalenta, tidak lebih.'

Setelah hasil seri tersebut, posisi Inggris masih berada dalam tekanan karena hanya unggul satu angka dari dua tim di bawahnya, Ukraina dan Montenegro.

Steven Gerrard dan kawan-kawan dituntut harus menang dalam laga hidup mati melawan Montenegro bulan depan demi mengamankan tiket lolos langsung ke Brasil.   (tw/mri)